Bayu lagi nongkrong ama anak-anak kos lainnya di depan bangunan rumah lantai dua yang udah menampung dirinya tujuh tahun lebih selama hijrah di kota pahlawan.
Gang kecil kompleks perkos-kosan yang tak jauh dari kampusnya rame berseliweran pemuda-pemudi yang lagi menikmati malam rabu mereka, sekedar mencari makanan di depan gang, atau jalan-jalan. Suasana lepas maghrib memang selalu pas di jadikan anak-anak kos untuk kongkow-kongkow melepas penat setelah seharian bergelut di kampus dengan seabreg tugas maupun presentasi di depan dosen-dosen killer. Gerobak tukang bakso sesekali lewat dengan membunyikan denting khasnya menjajakan bakso kikil dagangan mereka. Pedangang sate madura tak jarang pula ikut meramekan gang sempit komplek perumahan tersebut seraya memanggul angkringan di pundaknya. Suara logat kasar surabaya dengan timpalan cuk-cuk, logat unik banyuwangian, serta aksen madura yang tajam saling beterbangan. Meriah. Kayak di pasar malam aja. Tumpang tindih ama suara anak-anak kecil yang merengek dengan ingus berlelehan di hidung mereka, kawin dan berbaur ama suara cempreng emak-emak dengan daster kedodoran tanpa lengan yang mengomel harga cabai masih saja merangkak naik.
Bayu mengenakan setelan baju koko biru telur asin yang kebesaran di tubuhnya, sarung kotak-kotak merah hitam, serta peci putih di kepala. Dia memeluk ukulele berwarna biru dengan rokok dji sam soe kretek menyumpal bibir merah keunguannya. Menggenjreng senar ukulele tersebut diiringi suara sumbang teman-teman se kos menyanyikan lagu iwan fals. Suara bas kerendahan, bariton picy, tenor tercekik keluar dari bibir enam pemuda yang sedang ingin mengenyahkan masalah di pikiran mereka.
"gila!! kemarin kelas i (ai) didatangi dosen baru lak galak tak iye. Dia mengajar teknik elektro optik yang sulit itu jadi tambah lit sulit aja." Itu suara budi-tapi jangan sampai panggil nama budi jika tidak ingin dilempar clurit olehnya, panggil dia buddy(di-baca baddi), biar kayak orang inggris katanya, mahasiswa sejurusan Bayu semester tiga, asli madura dan punya bapak petani tambak kaya raya-disela iringan dentum suara ukulele dari tangan Bayu, "masa baru masuk langsung kasih gas tugas aja. Iya kalau tugasnya mudah, ini tugas sulit banget. Nggak kasih contoh lebih dulu. Langsung dihajar. Bleh, dancuk banget kan tu dosen. Kalau ketemu i diluar kampus bakal tak kasih clurit itu dosen tak iye."
"ah masa sih bud." Itu jelas kesalahan. Dilarang memanggil bud atau budi. Tapi laki-laki udik bertubuh mini tersebut-ah tidak kuat menjelaskannya. Dia langsung mendapat hadiah tendangan dari buddy di tulang keringnya. Menjerit nyaring kayak bencong biasa mangkal di depan pasar turi. Jangan salahkan suara tenornya yang seperti kecekik itu saat berteriak jalang, tapi salahkan kaki buddy yang tahun lalu didaulat sebagai pemain sepak bola terbaik sejawa timur.
"panggil aku buddy. For yur informesien anak muda. Grendfader i itu ada hubungan darah ama pangeran william. Past aja when prince william got merrit ama kate middleton keluarga i dapat golden undangan. Jadi kalau yan sampeyan nggak pengen i kasih celurit panggil i buddy. B-a-d-d-i. Andesten?" buddy geram, menjewer hidung marvin gemas nama laki-laki mungil tadi yang khilaf keceplosan manggil dia bud.
Sementara teman-teman lain tertawa mendengar logat madura medok buddy yang memperkosa bahasa inggris dengan sangat keterlaluan, marvin si pria mungil Cuma manyun sambil ngelus-ngelus betis kecil mulusnya.
"iya-iya bat maaf-maaf." Bibirnya manyun, melihat buddy sedikit keki.
"eh bad dosen elektro yang kamu maksud itu pak mada bukan?" tanya haikal-laki-laki asal lamongan kesayangan Bayu karena sering menghadiahinya soto lamongan-bertanyan seraya melirik buddy dari tempat duduknya.
"ya. Kok sampeyan hu-tahu tak iye?"
"yah kabar ada dosen baru nyampe keles di fakultas ekonomi. Aku sih nggak peduli ya. Lagian ngapain gosipin bapak-bapak tua nggak menarik. Enakan gosipin toketnya jupe yang besar sebelah. Tapi sepanjang hari ini kupingku panas juga. Seluruh cewek di kelas bahkan di kampus pada ngomonin tuh dosen. Bikin kuping penging aja." Imbuh haikal, membuka bungkus rokok marlboro light yang baru di belinya di minimarket depan gang, mengambil sebatang, lalu menyulutnya. Sejurus kemudian asapnya mengepul berbaur dengan asap milik Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madness
RandomHidup Bayu adalah kepingan - kepingan petualangan, dari satu gunung ke gunung yang lain, dari satu jalan ke jalan yang lain. Hidupnya adalah kebebasan dan keliaran. Hidup beralas bumi dan beratap langit dengan seberkas sinar Matahari dan Bintang. Di...