9. Panji dan keanehannya

9.1K 869 135
                                    

Bayu membuka pintu kulkas sampai ke freezernya sekalian. Kemudian mendengus keras. Dibelakangnya mike merengek-rengek kayak orang kesurupan. Semenjak semakin dekat dengan Bayu tingkah laku mike sekarang nggak ada manis-manisnya lagi. Dia jadi cerewet bukan main, suka mengomentari penampilan papah barunya itu, kalau Bayu mau berangkat ke kampus dengan baju jelek pasti mike lah orang pertama yang akan melarang Papanya keluar rumah. Lalu sok-sokan memilihkan baju buat Bayu padahalkan almari yang ada di kamar Bayu semuanya dijejali baju-baju jelek. Mike juga punya hobi baru sekarang. hobi ngeledekin papahnya. Ampun deh dapat kemampuan dari mana tuh bocah ajaib bisa ledek-ledekan segala.

"Ya ampun papah. Mike lapaaaarrr. Mike bisa mati nih kalau lambung mike dianggurin mulu," Mike kembali mendumel, tau deh itu untuk yang keberapa kalinya.

Bayu memijat kepala. Pusing. Pasalnya lemari es tempat menyimpan bahan makanan kosong melompong. Cuma tinggal sekotak sereal ama dua dus susu cair rasa vanilla. Dan Bayu tidak akan menyuplai asupan gizi Mike dengan makanan instant begituan.

"Sayang, bahan makanannya habis. Sayur daging, sosis, dan bakso kita stoknya kosong. Gimana kalau kita makan di luar aja," Bujuk Bayu, berjongkok di depan anaknya.

"Nggak mau papah," Rajuk mike geregetan, menghentak-hentakkan kedua kaki mungilnya, "Mike maunya makan masakan Papa. Kalau Mike makan diluar trus mike mati keracunan gimana? Kata Daddy makanan diluar itu bahaya Papa. Bahaya!!"

"Tapi kan nggak semuanya bahaya sayang. Ingat Mike dulu pernah makan nasi soto ama bakso sama Om Erick di Pujasera?? Llihat buktinya Mike baik-baik aja kan? Masih hidup. Kita ke sana aja ya sekarang. Papa beliin apapun yang Mike mau deh, ntar pulangnya papa beliin es krim. Gimana?"

Mike menggeleng keras, melipat kedua tangan sambil mendelik jengkel, "Papa sekali Mike nggak mau ya nggak mau. Kenapa nggak beli bahan makanan aja sih pah? Repot banget ih Papa ini."

Bayu memutar bola matanya. Sumpah nih anak ya kalau Bayu tidak sayang sama dia udah dia tendang jauh-jauh wujudnya deh. Bayu mengusap-usap kepala Mike. tapi anaknya bergeming dengan memasang defense untuk menunjukkan kalau kemampuannya tidak bisa diganggu gugat. Akhirnya Bayu menghela nafas pasrah. Dia kemudian mengangkat tubuh Mike dan dibawa dalam gendongannya menuju ruang tengah.

"Bocah kalau kamu pengen dimasakin papah, bujuk Daddy-mu untuk mengijinkan kita membeli bahan makanan baru. Sekalian ngajak nobita jalan-jalan," Bisik Bayu di telinga Mike yang membuat anak kecil itu seketika antusias melonjak-lonjak dalam gendongan Bayu. "Nggak usah lompat-lompatan kenapa siiihh. Nggak sadar apa badan kamu kayak gajah?" goda Bayu sambil pasang tampang pura-pura jengkel.

Mike merengut dengan bibir monyong, "ini semua kan ulah Papa. Coba kalau Papa nggak bisa masak enak pasti Mike juga nggak akan makan-makanan yang banyak Papaaa. Papa tanggung jawab pokoknya."

Bayu jadi gemas sendiri, dia mengacak-acak rambut Mike lalu mencium puncak kepalanya. Di ruang tengah yang merangkap ruang keluarga, Panji tengah kelihatan sibuk di atas sofa. Matanya memelototi layar laptop yang dia taruh di atas pangkuannya seraya sesekali diikuti gerakan ruas-ruas jarinya yang menari-nari di atas tuts-tuts keyboard. Sementara kanan kirinya duduk terdapat lembaran-lembaran kertas hvs yang berserakan sampai ke lantai. Meja di hadapannya sendiripun udah ada puluhan buku-buku tebal saling tumpang tindih. Sedangkan Di seberangnya tv plasma 42inc menyala dengan volume rendah.

"Daddy!!!" Suara cempreng Mike yang kayak besi rongsokan memecah keseriusan Panji. Pria pemilik mata coklat kayak kucing itu menoleh. Dan Bayu baru menyadari jika sedari tadi dia memakai kaca mata baca dengan frame hitam. Panji dengan kaca mata jauh terlihat err... ganteng??

"Ada apa Mike?" Datar, sekali lagi datar. Jawaban yang terlontar dari mulut panji kelewat datar dan dingin, dia menoleh Mike sekilas lalu pandangannya bersirobok ama mata Bayu yang seketika merasa seperti disiram sebaskom air es. Tatapan mata itu tak pernah menghangat jika dia bersitatap dengan Bayu. Kelewat dingin layaknya salju di antartika yang membuat Bayu membeku.

MadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang