34. Puzzle Terakhir

9.5K 894 402
                                    

Haii.. Ketemu lagi ama author taik babi ama ceritanya nyang always taik babi. Ada yang kangen ama cerita absurd ini, kagak sih? Apa? Kagak ada? Ih sedih :(

Ya ampun, padahal ane kemarin koar-koar kalau satu chapter lagi bakal end. Bayu metong, terus uhlala uhlala

Nyatanya kagak bisa. Maapkan ane kalau belum bisa menamatkan cerita ini, em?

Selamat datang di imajinasi ane yang semakin nggak masuk akal dan semakin gila. Ane memang gila ngomong-ngomong.

"Mommyy...," suara cempreng seperti kaleng rongsokan diseret terdengar di kamar inap Bayu.

Bayu buru-buru menegakkan tubuh, kemudian mengerang hebat begitu tubuh bontot Mike secara tiba-tiba menghambur ke pelukannya. Luka tusuk yang dia terima terasa nyeri luar biasa. Bayu buru-buru mengangkat si kecil Mike , kemudian mendudukkannya di sampingnya terbaring. Bayu bertopang pada kedua tangan, bangkit dari tidur, mengambil sebuah bantal untuk mengganjal punggung, lalu tersenyum bahagia melihat malaikat kecil itu datang menjenguknya.

"Mommy, Mike kangen bangeeeeeeet sama mom. Setiap hari Mike selalu nangis. Mike takut kalau Mike kehilangan mommy. Mike nggak mau kehilangan mommy, Mike sayang ama mommy, Mike ... hiks...," air mata membanjiri mata si kecil, dia nangis sesenggukan, sambil menggamit lengan Bayu erat. Muka imutnya dia tenggelamkan di pundak Bayu. Air mata yang bercampur ingusnya membasahi baju biru telur asin yang sedang dikenakan Bayu.

"SStt... Mike nggak boleh nangis, sayang. Mommy ada di sini, sayang," Bayu tersenyum haru. Matanya berembun, dia usap lembut surai Mike penuh sayang. Hatinya menghangat. Segala macam kegilaan yang mencekam dunianya akhir-akhir ini, seolah lebur melihat kedatangan Mike . Dan semakin poranda melihat air mata Mike .

Bayu sayang ama Mike . Dia tahu ini. Jauh sebelum hari ini, tatkala dia untuk pertama kali melihat sosok Mike yang nangis kejer mengejar daddy-nya yang berangkat kerja. Bayu mencintai Mike lebih dari apapun yang ada di dunia ini. Mike adalah sepotong cinta dari porsi yang lain yang ada di piring di hadapan Bayu. Dan dia nggak akan melepaskannya begitu aja. Udah cukup Bayu kehilangan banyak cinta dalam hidupnya. Untuk kali ini, meskipun dia harus menjadi pembantu selamanya di kediaman Panji, Bayu siap. Dunia Bayu udah berpaku pada Mike seutuhnya. Arah perputaran thawafnya Cuma Mike , Mike dan hanya Mike .

"Mike kesepian banget, mom. Mike sendirian di rumah. Nggak ada yang masakin Mike bubur manado. Nggak ada yang gosok punggung Mike saat mandi. Nggak ada yang dongengin Mike saat tidur. Mike tuh kangen sama mommy, tahu nggak?"

Air mata Bayu jatuh begitu saja. dia mengusap butir-butir bening yang ada di belahan pipi Mike , membersihkan ingus Mike , kemudian mencium kening Mike , kedua kelopak matanya, kedua pipinya, kuncup hidungnya, dan terakhir bibir mungil si kecil.

"Mike sayang... sampai kapan pun mommy nggak akan meninggalkan Mike . Mommy akan ada di samping Mike selamanya, sampai mommy udah tua, menjadi kakek, lalu meninggal. Pokoknya mommy akan selalu menemani Mike , deh. Sampai Mike udah gedhe...," Bayu mengambil sehela napas, memejamkan mata, dan kristal bening itu kembali terjatuh. "Sampai Mike masuk SD, trus Mike sunat, Mike make seragam putih biru, Mike make seragam putih abu-abu, Mike kuliah, Mike kerja, Mike nikah, Mike punya anak. Dan mommy punya cucu. Pokoknya...," mengambil napas lagi, air mata semakin mengalir deras dari mata Bayu. Ingatannya tentang perkataan Andis berkelebat hebat saat ini. Ingatannya tentang Gempita yang pamit ke Jogja dengan senyuman masam, juga turut bersenggama kuat.

Bayu mendekap Mike , mencium puncak kepala Mike berkali-kali, "Pokoknya, mommy akan ada di samping Mike selamanya. Nggak peduli mommy sakit, nggak peduli mommy udah nggak kuat lagi berjalan dan mommy Cuma bisa duduk-duduk di kursi goyang, mommy akan selalu menemani Mike . Yang mommy minta Cuma satu sayang...."

MadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang