Part 5

2.9K 70 2
                                    

Maaf ya lama nunggu

So happy reading guys and

Warning typo bertebaran di mana mana




Lessa memeluk kedua kakinya dan menyembunyikan wajahnya di sana. Suara isakan terdengar begitu menyakitkan. Ia tidak menangisi keadaannya yang berada di dalam penjara tapi bayangan bayangan ketika pisau itu melayang ke perut Lesso karnanya.

Di jauh sana Dero menatap Lessa dengan perasaan campur aduk. Antara senang , sedih dan ia merasakan kesakitan juga.

Dero pergi meninggalkan tempat itu dan menjalankan mobilnya menuju suatu tempat. Ia harus berfikir jernih sekarang. Ada apa dengan perasaannya? Gadis iti sungguh membuat keadaannya seperti mayat hidup.

"Seharusnya aku merayakan kemenangan ini , bukan menyendiri sepeeti ini" ucapnya sendiri

Dero menelpon seseorang.

"Lakukan tugas mu sekarang"

****

Di dalam jeruji besi Lessa tertidur. Matanya sudah lelah untuk menangis sekarang. Ia tidak terlalu berharap cepat keluar dari sini lebih baik ia terkurung di sini daripada harua menghirup udara yang sangat kejam dan tak lagi seindah seperti dulu.

Flashback

Lessa kecil berlari di taman dengan lincahnya. Tak pernah hilang senyum di bibirnya itu. Apa lagi Lesso dengan sangat senang hati mengejar Lessa dengan kondisi yang sedikit baik. Ia dia sudah 3 hari sakit karena kekuarangan darah , tapi Lessa selalu merengek ingin bermain dengannya.

"Mom Dad help me." Teriaknya sambil tertawa

Lesso tertawa begitu keras ketika ia tak lagi mengejar adiknya. Ia sangat menyukai suara manja adiknya yang terbilang sangat menggemaskan. Kedua orang tuanya memanggil Lessa dan Lesso untuk makan. Mereka duduk di tikar dan langaung mengambil makanan yang tersusun rapi di sana.

"Mom. Sepertinya aku tak akan pernah mengurung diri di dalam ruangan" ucap Lesso dengan santainya

Lessa menatap Lesso dengan bingung. "Kak kalau kakak tidak tinggal di dalam ruangan berarti kakak tinggal di jalanan dong?" celetuk Lessa yang sangat menggemaskan itu

Lesso mencubit pipi Lessa dengan gemas. Sedangkan gadis itu memukul lengan Lesso agar melepaskannya. Kedua orang tua itu tersenyum dengan lembut.

"Maksud kakakmu , ia akan menyempatkan diri untuk keluar rumah menghirup udara dan menyapa semua ciptaan tuhan sayang"

Lessa hanya menganggul mendengar ucapan mamanya. Mereka melanjutkan makanan bersamanya.

Flashback end

Ketika ia larut dalam lamunannya terdengar seseorang memanggilnya meski tak menyebutkan nama Lessa. Lessa menatap wanita itu dengan bingung. Wanita yang di depannya sangat menyeramkan rambut di gerai agak keriting , sawo mateng , badan sedikit lebih besar darinya. Terdapat tato bergambar naga di lengannya.

"Ada apa?" Ucapnya lembut

"Pijitin saya."

"Ah. Tapi aku tidak bisa pijit"

Wanita itu bangkit dan menarik baju Lessa agar ia terbangun. Lessa sungguh ketakutan. Ia tidak memiliki kemampuan untuk melawan wanita di depannya. Ia hanya wanita polos yang tidak mengerti bela diri.

"Makanya coba. Jadi perempuan pemalas. Ayo cepat"

Lessa terisak dan mulai memijit wanita itu. Di jauh sana seseorang merekam kejadian itu sambil tersenyum kemenangan. Ia berharap agar tuannya merasa puas dengan rekamannya ini.

****

"Kak kapan Essa di keluarin?" Ucap Mora

Dero mengangkat bahunya dan mengatur nafasnya "entahlah kakak juga tidak tau. Nanti pasti kamu sabar aja Mor"
Mora hanya memgangguk dengan lesu. Ia hanya gadis SMA yang tidak pemngerti tentang hukum. Jadi ia hanya mengandalkan kakaknya saja. Tapi gadis itu tak mengetahui, bahwa ini merupakan yang dia inginkan. Membuat keluarga Lessa menderita.







Aduh maaf ya ga jelas. Lagi ga punya ide buat kata katanya. Jadi ga terulang lagi thoour usahain.

jadi maaf sekali lagi ga dapet feel. Banyak typo. Atau apa yang kurang berkenan.

Tugad banyak soalnya.

Maklumin yah guys

Tapi thoour ingin kalian tinggalin jejak yah.

Dengan votmment ....

Kalau ada yang kurang bisa comment kok. Jadi thoour bisa perbaiki di next part....

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang