Part 19

1.9K 62 5
                                    

Holla thoour kambing....

Part 19 jadi

So happy reading guys and

Warning typo bertebaran di mana mana....





Hal yang paling pasangan suami istri impikan yaitu ketika salah satu dari meraka terbangun dan mnatap pasangannya yang tertidur pulas. Hal itu lah yang di lakukan Lessa saat ini. Sudah 15 menit ia tak kunjung bangun dari ranjang. Ia sedang asyik menatap Dero yang tengah tertodur dengan damai yng tak luput di sudut bibirnya tersenyum.

Lessa mengelus wajah Dero. Jari telunjuknya berjalan dari dahi menuju ke mata, ia meraba alis yang todak terlalu tebal. Setelah itu menuju hidung dan turun kembali ke bibir. Berhenti di sana. Lessa menyentuh bibir Dero dengan lembut. Ingin rasanya ia mencium bibir tipis itu tapi ia takut jika Dero sadar dari alam mimpinya.

Entah bisikan dari mana wajahnya tiba tiba maju dan tepat bibirnya menyentuh bibir Dero. Dengan secepat kilat ia menjauhinya. Melihat Dero akan bangun ia pura pura tidur kembali. "Bagaimana rasanya?" Ucapnya lembut

Lessa mengkerutkan keningnya tanpa membuka matanya. Dero langsung menyentil dahi Lessa tapi ia tidak juga terbangun. "Aku sudah tau sayang jika kamu sudah bangun. Jadi jawablah pertanyaanku" lessa merutuki kebodohannya. Seharusnya ia sadar resiko mencium Dero itu membuatnya terjaga. Ia mengerti sekarang maksud dari 'bagaimana rasanya' "kau bodoh Lessa" rutuknya dalamhati.

"Jika masih seperti itu jangan salahkan jika aku akan menciummu sehingga lau tidak bisa bernafas bagaimana?"

Tidak juga mendapat respon Dero langasung menghitung sampai 3. Ketika angka kedua Lessa mengetahui jika Dero tidak main main karena Lessa sudah merasakan nafas Dero semakin dekat. Dengan keberanian tinggi ia langsung bangun dan mendorong Dero agar menjauh.

"Mesumm" teriaknya

Dero tertawa ia menarik Lessa agar semakin dekat dan memeluknya. "Siapa yang duluan mesum emm?" Bisiknya

Seketika wajah Lessa berubah warna. Dero terkekeh dan mengecup kening Lessa. Lessa menutup matanya. Ia sangat nyaman dengan perlakuan Dero. Ketika ia menarik tangan Lessa tak sengaja Lessa meringis kesakitan. Dero merasa panik ia langsung merubah posisinya dengan duduk. "Kenapa tanganmu"

"Tidak. Hanya sedikit sakit"

"Sedikit? Kamu tidak melihat jika ini luka keras nampak Sa. Jawab aku siapa yang melakukanya?"

"Aku tidak apa Dero. Aku harus bangun dan menyiapkan sarapan untuk kita"

Ketika Lessa ingin bangun Dero menarik tangan Lessa agar kembali ke posisi semula. Rahangnya mengeras pertanda ia marah. Lessa takut jika Dero akan kembali menjadi Dero yang dulu. "Luka ini.... ketika kamu memukulku menggunakan ikat pinggang." Ucapnya takut

Mendengar hal itu Dero terngiang kejadian beberpa bulan lalu ketika Lessa keguguran. Ia merasa bersalah. Ia benar benar tidak bisa di maafkan. Genggamannya terhadap Lessa mengendur. Dero berbaring meunggungi badannya. Ia benr benar tidak mampun menatap Lessa.

Lessa berfikir jika Dero marah twrhadapnya langsung ikut berbaring dan menatap punggung Dero. Tangannya menyentuh punggung itu. "Maaf. Aku tidak ingin kamu marah lagi"

Dero menutup matanya mendengar penuturan Lessa. Segitu takutnya kah dia terhadapa Dero? Pikirnya. Dero membalikkan badannya dan menarik Lessa kedalam pelukkannya. "Aku seharusnya yang mengatakan itu. Aku tidak pantas menjadi suami yang baik untukmu aku......"

Belum selesai ia mengucapkan kalimatnya telunjuk Lessa sudh menempel di bibir Dero. Air matanya tak bisa di bendung lagi. "Aku sudah memaafkan kamu Der. Jadi kamu jangan merasa berslah"

Dero menggenggam jemari yang menempel di bibirnya. "Aku sayang kamu Sa"

"Aku juga sayang kamu"

****

Dero turun dari tangga dan melihat Oessa yabg sedang memask menggunakan celemek. Ia terlihat sangat manis ketika memasak sambil bersenandung. Dengan pelan ia berjalan mendekati Lessa dan memeluknya dengan erat sehingga membuat Lessa terperanjat. "Dero. Aku sedang memasak" kesalnya

"Lalu?" Tanpa ada niat melepaskan pelukkannya

"Apa kamu mau jika aku terkena seranga jantung atau minyak yang ada diw ajan jatuh ke tangan atau kakiku dan kulitku melepuh hmm?"

Mendengar hal itu Dero bergidik ngeri. Ia membalikkan badan Lessa dan mematikkan kompornya.

"Jangan mengatakan hal itu sayang. Kau pasti baik baik saja"

"Maka dari itu jangan mengejutkan aku lagi jika sedang berada di dapur atau memegang benda tajam apapun mengerti?"

Dero menangkup wajah Lessa dan mendekatkan wajahnya
"Mengerti istriku"

Cup

Ia mengecup bibir Lessa dengan lembut.





Gimana guys? Sesuai janji thoour di comment dengan para readers akan updte secepatnya.

Tapi nih yahh.. kependekan tanpa edit thoour langsung share dan baca ulang kaga...

Jadi maklumin yah...

Oh ya thoour mau ngucapin makasi buat para readers yang uda votment cerita ini dan ngefollow juga hehe...

Kalo kalian mau minta di follbck lngsung di profil aja yahh...

Klo pingin Lebih dekat sama thoour secara pribadi bisa ke

Line : dayuyuli_06
Ig : dayuyuli
Fb : dayu yuli

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang