Part 25

1.3K 45 4
                                    

Happy reading guys..

And warning typo bertebaran dimana-mana






Suasana di rumah sakit tepatnya diruangan Dero rame dengan kedatangan mantan anak didiknya. Entah dari mana mereka tau dengan kondisi Dero dan statusnya dengan Lessa. Tapi ia tidak terlalu memikirkannya, dengan adanya mereka ia sudah sangat bersyukur. Setiap kata yanh diucapkan teman teman Lessa membuatnya tertawa dan terhibur apalagi dengan terang terangannya mereka mengakui jika menyayangkan statusku sudah menikah.

"Pak. Kenapa sudah menikah sih? Aku baru aja akan memulai mendekati calon mertuaku" ucap salah satu murid

Ketika ia ingin membalas terdengar seseorang terbatuk dan menatap Dero dengan sinis. Ia tersenyum ketika melihatLessa cemburu. Ia mengedipkan matanya kepada Lessa dan kembali menantap muridnya. "Memang kau ingin melakukan apa?"

"Banyak. Seperti membuatkan sarapan, mengajak camer jalan jalan atau belanja dan banyak lagi"

Semua tertawa di sana termasuk Dero dan Lessa.

Tok tok tok

Tanpa menunggu jawabam Derobseseorang sudah membuka pintunya. Di sana ada teman teman yang bekerja dulu bersamanya. Yup ketika ia menjadi seorang pembunuh. Mora lihat banyak tamu yang datang murid yang datang berpamitan satu persatu.

"Bagaimana kabarmu?" ucap Boy

Dero tersenyum lembut "cukup baik. Kenapa baru muncul kalian? Lupa jika punya teman?"

"Haha bukan begitu sob. Kau taulah tugas kami yang sulit untuk di lupakan. Sebentar. Ini istrimu?" tunjukknua

"Ia. Ada apa?"

"Cantik." ia menoleh ke Lessa dan mengulurkan tangannya "hai namaku Boy"

Lessa membalas uluran itu. Ia tersenyum manis kepada Boy. "Lessa. Senang berkenalan denganmu"

Melihat hal itu Dero menarik tangan Lessa hingga duduk di samping ranjangnya. "Masih banyak wanita lain. Jangan kau ganggu keluargaku" ucapnya ketus tapi masih ada canda di sana

"Haha santai bro. Kita tidak mungkin melakukan itu. Oh ya sorry sebelumnya kayanya kita ga bsia terlalu lama. Masih ada tugas lagi."

Dero hanya mengangguk. Ia menyalami semua teman temannya.

****

Sepeninggalnya teman teman Dero. Kini hanya mereka berdua yang berada di ruangan itu. Lessa mengupas kulit jeruk dan menyuapi suaminya. Dero tersenyum sendiri melihat Lessa yang enggan menatapnya. "Kenapa menunduk?"

"Maaf" ucapnya lirih

Dero menarik dagu Lessa dan meletakkan jeruk yang dipegang istrinya dimeja. Ia mengelus lembut wajah Lessa sambil tersenyum. "Aku tidak apa, apalagi melihatmu tak luka sedikitpun membuat perasaanku tenang."

Mendengar perkataan Dero, Lessa memeluk suaminya sambil menangis. Kata maaf selalu ia ucapkan. Atas kesalahannya yang tidak percaya dengan kesungguhan suaminya dan lebih percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar dari orang lain.

Dero mengecup dahi Lessa, mata dan pipinya. Wajah Lessa merona seketika. Melihat hal itu Dero terkekeh. Ia menangkap wajah istrinya. Melihat bibir ranum Lessa membuatnya ingin mengecupnya. Kepala Dero pelahan bergerak begitupun dengan Lessa ia menutup matanya sambil memajukan badannya. Tinggal beberapa inchi saja bibir mereka menyatu.

"Akhh dua kali mataku sudah ternodai" teriak seseorang membuat dua sejoli itu terkejut. Dero melihat siapa yang datang melalui leher Lessa. Sedangkan wanitanya menyembunyikan wajahnya di dada sang suami.

"Kalian di rumah sakit aja masih bisa mesum kaya gitu. Gimana kalau ada yang liat? Dokter perawat pada datang malu kan?" cerocosnya

"Lebih baik mereka datang karena menghormati kami yang sedang bermesraan daripada kamu akhhh" belum selesai bicara Lessa mencubit pinggang Dero dengan gemas.

"Kenapa kamu nyubit aku sih yang?"

"Uhukk uhukk yang yang apa tuh eyang gitu? Omegat" ucap Mora lebay

"Diam sih. Ngapain sih kesini? Ganggu orang ciuman aja"

"Dero apaan sih. Anak di bawah umur tuh" ucap Lessa pelan

Dero tersenyum dan menaikkan sebelah alisnya."emang kamu ga di bawah umur juga? Umurnya kan sama, sama Mora. Oh ya kita kan sudah pernah berbuat .... Akhhh ngapain di cubit lagi?"
."kamu juga ngomong ga di kontrol gimana sih.."

"Uhukk uhukk.. Nyamuk banyak nih."

Dero dan Lessa langsung tertawa keras. "Dero aku punya info baru"

"Apa?" tanya Mora. Lessa menatap Mora sambil tersenyum "waktu aku pingsan ada yang bermesraan di ruanganku. Sambil mangku mangku gitu terus...." Dengan cepat Moran menutup bibir Lessa dengan gemas. "Kak aku pulang dulu ada tugas sekolah untuk besok dada"

Ketika Mora sudah keluar Lessa mengambil ponselnya di meja. "Kenapa?" tanya Dero. "Bulannya sekarang masih liburan sekolah kan kak?" melihat kekonyolan yang dilakukan adiknya Dero tertawa keras dan diiringi Lessa.

Dero menggenggam tangan Lessa "Mungkin setelah ini masih banyak masalah yang datang. Tapi percayalah jika aku tak akan pernah meninggalkanmu bahkan membuatmu tak percaya padaku"

Lessa memeluk Dero dengan erat. "Aku berjanji akan selalu di sampingmu suamiku"

"I love u my wife"

"Love u to my husband"

End

-------------+++---------+++++----------------


'Cinta sejati itu bukan berapa lama kita bersama. Tapi dia yang selalu setia berada di samping kita bagaimanapun keadaannya'

By: dayuyuli_thoour





Hua selese juga yeee.... Gimana sama endingnya? Haha...

ada yang mau expart?? Commentnya yahh...

Dan jangn lupa votenya juga...

See u...


My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang