Hoho thoour datang...
So happy reading
And
Warning typo bertebaran
Setelah kejadian beberapa hari kemarin Lessa dan Deroselalu mengunci pintunya setiap ingin bermesraan dengan Lessa. Awalnya membuat wanita itu kesal karena kekanak kanakan bagaimana jika yang datang igin memberikan infrmasi penting? Tapi bukan Dero namanya yang tidak bisa membujuk Lessa.
Kini Lessa sedang memasak di dapur melihat iatrinya menggunakan celemek membuat ia terlihat sangat sexy. Dero berjalan kearah iatrinya dan langaung memeluk wanitanya.
"Dero. Bukankah sudah sering aku katakan jangan mengejutkanku" ucapnya jengkel tanpa berhenti beraktivitas.
Dero terkekeh dan tidak menghiraukan wanitanya. Ia menenggelamkan wajahnya ditengkuk Lessa. Wanita itu menggeliat karna kegelian. "Berhentilah. Apa kau ingin pisau ini membuatku terluka?" Mendengar hal itu dengan cepat ia melepas pelukannya. Ia memutar badan Lessa "jangan pernah mengatakan hal itu apalagi berbuat seperti itu mengerti,?" Ucapnya serius
Awalnya Lessa hanya bercanda tapi ia tak menyangka jika seserius itu Dero menanggapinya. Lessa hanya mengangguk dengan pelan.
"Ya uda aku mandi dulu. Masak yang lezat istriku. Kalau tidak..... " ucapnya menggantung dan ia maju mendekat berbisik di telinga Lessa "kalau tidak kau ku jadikan makanan yang pasti sangat lezat"
Setelah itu Dero langsung pergi meninggalkan iatrinya yang masih berdiam diri. Setelah mengerti perkataan Dero ia menjerit dengan kesal. "MEESSSUUUUM" Teriaknya***
Sesampainya di ruang kerja Dero meraih ponselnya yang berdiring. Kata kata manis dari istrinya tercetak jelas di pesan ponselnya. Ia tak pernah berhenti untuk tersenyum. Terpikir di benaknya kapan ia akan memiliki anak? Padahal ia dan Lessa sudah berusaha keras setiap malamnya. "Mungkin tidak sekarang. Apalagi setelah kejdian keguguran beberapa bulan kemarin." Ucapnya lembut
Makan siang telah menjelang. Dero menunggu Lessa datang untuk membawakan makan siang.
Ketika ia mendapat kabar jika istrinya sudah di depan dero menunggu di samping pintu dengan bersembunyi. Terdengar suara langkah kaki mendekat dan
Cekrekk
Wanita itu masuk. Dengab cepat Dero memeluknya dari belakang. "Dero" suara itu
Dero melepaskan pelukannya dan menghadap kebelakang. Lessa menjatuhkan makanannya air matanya tak bisa di bendung lagi. Ia menangis sambil menutup mulutnya. Dero melihat siapa wanita yang di peluknya. Ternyata itu Dea. Lesso langsung menghampiri Lessa tapi terlambat tangnnya telah di cekal dan Lessa pergi meninggalkannya sambil menangis.
Dengan kesal ia menghempaskan tangan wanita itu dan langsung mengejar Lessa yang entah kemana perginya. Jejaknyavtidak iatemukan. "Semoga di pulang"
Ia menuju ruangannya dengan amarah. Mengebrak meja Dea terkejut tapi berusaha menyembunyikannya. "Kau kenapa sayang? Duduklah aku membawakanmu makanan"
"Diam kau"teriaknya
"Kamu kenapa sih? Tidak merindukanku hmm? Kamu tidak pernah menghubungiku Der. Aku tersiksa. Ketika aku mendengar kau sudah kembali dengan istrimu sakit Der sakit" teriaknya sambil menangis
Melihat hal itu Dero iba. Ia berjalan menghampiri Dea. Ia memposisikan badannya agar sama dengannya. Dero mengelus rambut wanitanya dan memeluknya. "Maaf aku salah tak seharusnya aku membentakmu"
Dea langsung memeluk Dero dengan erat di dalam tangisnya terdapat senyuman yang mebyeramkan jika laki laki itu menyadarinya.
***
Lessa berlari sambil menangis. Ia tidak memperdulikan orang orang yang mebatapnya dengan berbagai pandangan. Ia oa rasakan sakit dan sakit. Ia berfikir jika Dero hanya miliknya dan apa yang lihat tadi telah menunjukkan jika laki kali itu masih berhubungan dengan wanita itu.
Ketika ia melihat tempat duduk di pinggir jalan. Lessa langaung berhenti dan duduk sambil mebundukkan kepalanya. "Sepertinya tidak mendung kenapa ada air diwajahmu?" Suara itu membuat Lessa mendongakkan kepalanya ia mebatap laki laki yang duduk di sampingnya.
"A...apa yang kamu lakukan di sini hikss?"
"Seharusnya aku bertanya seperti itu nona cantik. Apa yang kau lakukan di sini dan menangis?"
"A... hikss aku tidak apa apa hikss"
Marko menyentuh kedua bahu lessa dan menghadapnya. Ia melihat wajah sedih Lessa seakan menusuk dadanya. Ia menangkup wajah wanita yang sangat ia cintai dan mengahapus air matanya yang jatuh. "Jangan menangis. Tak pantas wanita cantik sepertimu menangis seperti ini di jaln. Dan tak pantas wanita baik seperti mu menangisi orang yang membuatmu menderita.
Gimana? Konflik 1 uda tinggal lge 1 dan penyelesaiannya haha (kaya pelajaran) okehlah segini aja thoour mau sekolah dulu .. ingt votmennya yah.. soalnuabthoour bela velain buat padahal dalam masa try out.
Oh ya kalau kalian ada cerita bagus atau tau cerita yang bagus *harus happy ending* comment yah
Ceritanya thoour uda habis kebaca bingung mau cri apa...