Part 13

1.7K 58 0
                                    

Holla holla

Sehari 2 part thoour share hehe..

Semoga suka yah

Happy reading guys :*:*:*

And warning typo bertebaran di mana mana



Suara pecahan kaca terdengar dari dalam. Dero membanting semua barang barang yang ada di kamarnya. Amarahnya tak bisa di kendalikan lagi. Dengan seenaknya ia di selingkuhi. Memang dia siapa?

Ketika ia sibuk dengan aktivitas yang tak menguntungkan itu , ponselnya berbunyi , ia melihat nama yabg tertera di sana. "Hmm"
.....
"Aku sibuk"
........
"Kalau gue bilang sibuk ya sibuk."
.......
"Terserah. Memang siapa target kita? Apa dia midah untuk dibunuh? Berapa biaya yang akan kita keluarkan jika ini gagal?"
BRAKKK

Suara bantingan pintu terdengar. Tubuh Dero menegang ketika tau siapa yang ada di sana. Mata wanita itu memerah menahan air mata dan amarah. Tangannya mengepal dengan kuat.

"Mom" Ucap Dero dengan kaku

"Ka...kamu ... kamu pembunuh"

Wanita itu membalikkan badannya dan meninggalkan Dero. Dero langsung menghampiri wanita paruh baya itu. Meskipun itu bukan ibu kandungnya Dero sangat menyayanginya dan semua keluarga angkatnya.

"Mom dengarkan Dero"

"Mama tidak menyangka punya anak seorang pembunuh. Mama gagal menjagamu hikksss"

Wanita itu bersimpuh di lantai sambil memegang dadanya. Rasanya sakit mengetahui anak yang ia rawat dari kecil hingga sekarang menjadi seorang pembunuh. Dero memeluk wanita itu sambil menangis.

"Maafkan aku Mom"

Wanita itu menggeleng dengan lemah. Dero benci ini. "Apa yang harus aku lakukan agar Mom memaafkan ku? Please Mom jangan diam saja. Aku .. aku benar benar menyesal."

"Berhenti menjadi psikopat" teriaknya

Rasanya nyeri mendengar wanita lembut itu berteriak pertama kali kepadanya. Biasanya ketika ia salah selalu di nasehati tapi kini?

"Ba...baik , aku akan melakukannya demi mama. Asal Mom memaafkanku"

Wanita itu hanya pergi meninggalkan Dero sambil menangis.

****

Lessa bersiap siap untuk pulang ke rumahnya. Dengan di dampingi Mora dan Marko. Terlihat raut wajah yang berseri dari wanita mungil itu. Tapi siapa yang tau di dalam hatinya dia kecewa karena Dero tak menjemputnya.
"Ngelamun. Ya uda sih kita pulang" ucap Mora

"Ntar dulu deh Ra. Aku mau jenguk kak Lesso dulu."

Lessa berjalan menyusuri lorong lorong yanga da di rumah sakit dan berhenti di depan ruangan Lesso. Laki laki itu masih setianya tertidur dengan nyaman di sana. Apakah ia tidak merindukan adiknya? Pikir Lessa

"Kak. Bagaimana kabarmu? Maaf aku baru menjengukmu." Air mTa Lessa tak bisa di bendung lagi ia menggenggam tangan Lesso dengan erat. "Kak maaf... maafkan aku ga bisa hikss ga bisa menjaga anak kita... aku gagal kak aku gagal"

Walaupun Lesso tak sadarkan diri , ia masih bisa mendengarnya bahkan air matanya kini terjatuh.

****

"Makasih yah Ko , Ra. Aku masuk dulu"

Mereka mengangguk dengan semangat. Lessa tidak menuju rumah Dero tapi menuju apartemn Dero, entah kenapa ingin saja kemari. Ketika ia membuka pintunya terlihat ruangan itu sangat berantakan. Benar benar membuatnya bingung. "Apa ada perampok?" Lessa berjalan kedepan. Dan alangkah terkejutnya ia melihat Dero terbaring di lantai. Itu benar benar mengenaskan baginya. Dengan datah yang bercucuran di tangannya.

"Ya tuhan Dero" teriak Lessa

Lessa membaringkan Dero ke ranjang. Di sentuhnya dahi laki laki itu. "Panas, Dero demam?" Tanyanya pada diri sendiri.

Lessa mengompres kening Dero. Dilihatnya laki laki itu bergerak dengan gelisah. Raut wajahnya sangat ketakutan. Ia bermimpi buruk.
"Mom jangan tinggalkan aku Mom. Aku mohon. Aku merindukanmu"
"Dero ya tuhan kamu kenapa? Sadar Der ada aku di sini."

"Aku kesepian mom. Aku menyesal tak menyelamatkanmu"

Kata kata itu membuat dahi Lessa mengkerut , "menyelamatkan? Bukankah ibu mertuanya baik baik saja?" Pikirnya

Deto berteriak keras memanggil ibunya setelah itu membuka mata dengan nafas yang masih belum teratur dadanya naik turun. Ketika nafasnya teratur ia melihat seseorang di sampingnya. Tak terasa air mata Lessa mengalir melihat Dero. Yang ia anggap sebagai laki laki yang kejam ternyata sangat rapuh.

Lessa memeluk Dero sambil menangis. Sedangkan laki laki itu dengan ragu membalas pelukan istrinya. "Kamu ga kesepian,ada aku di sini"

Dero hanya diam saja. Ia tidak menjawab , yang ia lakukan menghirup dalam dalam aroma istrinya yang membuat kemarin frustasi. Setelah beberapa menit Lessa melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Dero menatap kedua manik mata laki laki itu.

"Semua baik baik saja"







Gimana gimana? Makin gaje? Maaf deh yah. Soalnya thoour ngetiknya asal aja. Haha bnyak bngt dialognya daripada narasi. hehe

Thoour kasi bocoran di part selanjutnya. Bakalan ada yang baikan, kalian tau siapa? Yuppsss dua sajoli yang baru habis pelukan haha

Mungkin sedikjt konflik ringan coyy ...

And thoour mau kasi spesial cerita ini untuk para silent readers dan readers setia khususnya @maulidafifah and @selviveronica

Karena uda vote dan comment cerita abal abalan iniii.... hehe

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang