"loe yakin harus bisa yuki..ingat hujan akan berhenti dan badai pasti berlalu".gerutu yuki dlm hati
Sesampainya di ruang tunggu dia melihat verrel sedang memegangi tangannya.
"eheem".deheman yuki membuat verrel memalingkan pandangannya ke sumber suara.
"tangan loe kenapa?mau gue obatin?".tawar yuki dengan nada sabarnya.
"ngapain loe dsini?gg usah sok baik deh".tanggapan verrel buat yuki kaget.kog ada cowo sekasar ini batin yuki.
"gue bukan sok baik tp gue emang baik,dan gue pling gag tega klo liat org berdarah".tiba-tiba yuki menarik tangan verrel dan duduk di sampingnya,verrel hanya meringis kesakitan.
"auggh..augh..sakit tau..gila yaw loe jd cwe kasar bgt".
"eh loe tuh nyebelin bgt jd cwo,uda de diem dlu,mau tangan loe sembuh apa mau tambah parah nih..?".sambil menatap sinis ke arah verrel.
"gg usah di obatin nanti juga sembuh sendiri".balas verrel"loe tuh yaw klo di bilangin ngeyel terus,pokoknya harus gue obatin,titik!!!".delik yuki
"loe maksa bgt sih,dasar cwe aneh".verrel hanya bisa pasrah.
"loe ngomong apa brusan,loe bilang gue aneh?dasar cwo nyebelin".yuki kesal dan beranjak meninggalkan verrel belum sempat dia berdiri tiba-tiba verrel menarik tangan yuki,yuki yg reflek tidak bisa menahan tubuhnya langsung jatuh mendekat ke verrel,dan kepala mereka saling berbenturan.duggg...
"aughhh..."suara yuki dan verrel barengan.
"loe tu yaw..gg bisa lembut dikit apa jadi cewek?".sambil mengusap-usap kepala.
"eh enak aja..loe tu yg narik tangan gue,kug jadi gue yg disalahin".omel yukiverrel hanya diam dan memandang yuki dalam,entah ada perasaan aneh yg merasukinya.
Yuki yg di tatap seperti itu jadi salting.
"loe ngapain ngeliatin gue kayag gitu?awas naksir lo..."yuki mencoba menutupi kegugupannya.
Verrel tersadar kemudian membuang muka."uda..uda..bawel bgt sih loe,lagian loe bukan tipe gue".
yuki hanya melotot mendengar ucapan verrel."ngapain bengong katanya mau ngobatin luka gue?".sambil menyodorkan tangannya.
"bentar gue ambil kotak obat dulu".ucap yuki lalu berlalu mengambil kotak obat miliknya,yuki selalu menyediakan kotak obat lengkap di dlm lokernya.
Setelah mengambil kotak obat yuki segera menghampiri verrel dan mengobati lukanya.setelah semua selesai tiba-tiba...
"thanks".ucapan singkat verrel yg hanya di bales senyuman manis dari yuki.
melihat itu semua ditambah keindahan bola mata yuki yg berwarna kecoklatan membuat verrel terpesona.tanpa sadar verrel terdiam terpaku."helloo..tuan verrel?"sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah verrel.
Verrel tersadar dan hanya bisa bersikap sok jaim.
"gue mau balik dulu,uda jam 6 sore nih,gue masih ada urusan".kata yuki sambil berdiri dari kursi yg di dudukinya.
"loe mau kemana?kan tugas lo blum selesai?".tanya verrel
Yuki hanya mengerutkan dahinya."tugas apa?kn kerjaan gue uda selesai?".
"tugas lo buat nglayanin gue,jgn pura-pura lupa".elak verrel
"omg...bukan ngelayanin yaw..gue itu dsruh ngajarin loe,emang loe pikir gue pembantu loe apa".
verrel hanya tersenyum sinis."lagian loe disini bukan bos,jabatan loe sama kayak gue,pelayan".jelas yuki.
Yuki tersenyum puas sementara verrel tetap bersikap cuek.
"terserah loe,gue juga mau balik uda capek..siniin hape loe!!".
"hape gue?buat apa?".sambil meraba ponselnya yg ada di saku celana.
"uda cepetan!!,bawel bgt sih".pinta verrel
yuki kemudian memberikan ponselnya ke verrel,kemudian verrel menekan nomernya di ponsel yuki lalu menekan tombol dial dan otomatis tersambung ke ponsel verrel."itu nomer gue,kalo gue butuh loe,gue tinggal telpon loe aja".
lalu memberikan ponsel tadi kembali ke tangan yuki.
yuki yang sedari tadi bengong hanya mengangguk.
Kemudian verrel meninggalkan yuki dan mereka terpisah karena harus pulang ke tempat masing-masing.
berbeda dgn yuki,verrel lebih suka pulang ke apartementnya karena jika pulang ke rumah dia akan teringat semua masa lalu itu.
Kenangan manis dengan papa,mama dan adik cwoknya ,sampai kenangan pahit yg memecah belah keluarga kecil mereka.ya Atalla adik verrel terpaksa harus ikut mamanya dan waktu itu verrel memilih untuk pergi ke Italia ke rumah neneknya.
Verrel sangat terpukul dengan keadaan ini,di usia muda dia sudah kehilangan kebahagiaan keluarganya,kemudian menjadikannya sosok yg dingin dan pendiam.***
sesampainya di kost yuki menuju kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk sambil memeluk boneka kodok warna ijo kesayangannya,yuki menamai boneka itu BUBU,hadiah terakhir dari kedua orang tuanya sebelum meninggal.
Pikiran yuki melayang-layang memikirkan kejadian tadi dengan cwok dingin itu,terblesit dalam pikiran yuki untuk memanggilnya cowok es.
"hemmm..ganteng sih ,keren lagi tapi sayang dia nyebelin,ihhh apaan sih gue ngapain mikirin cwo ngeselin td,bego bgt sih gue,huussshhfff".yuki menghela nafas panjang dan menutup wajahnya dengan bantal.mungkin pipinya yg chubby sekarang memerah seperti kepiting rebus.
"lebih baik gue mandi,biar fresh".yuki kemudian bangkit dan menuju kamar mandi tak lupa dia mengambil baju ganti miliknya.Segini dulu yaw..lagi gg ada ide buat mereka so sweetan lagi.hehe...maaf klo kurang greget ceritanya *-"
KAMU SEDANG MEMBACA
perjanjian cinta
Romance"sejauh apapun kau melangkah,kau akan tetap kembali ke sini..karna hatimu hanya tertuju padaku.."