Verrel tidak memperdulikan tatapan heran dari para penjaga apartement saat memasuki pintu utama,malah ada yg menawarkan bantuan kepada verrel.
"maaf tuan,bisa dibantu?".tanya seorang pegawai
"oh tidak...trimakasih".ucap Verrel sambil menuju lift yg dekat dengan pintu utama.
Sesampainya di depan lift Verrel kemudian masuk setelah itu menekan tombol 5 dengan masih tetap menggendong Yuki,lelaki itu begitu terlihat kokoh mengangat tubuh gadis itu.Badannya tegap dengan bahu sispeck membuat dia terlihat sangat maskulin,maklum lelaki itu hobby bgt berolahraga alhasil tubuhnya menjadi sangat bagus.pantesan banyak gadis-gadis cantik mengejarnya.
Di dalam lift Verrel tak henti-hentinya memandangi wajah cantik gadis itu.pikirannya kembali teringat saat Verrel mencium lembut Yuki.itu semua membuat Verrel tersenyum geli saat membayangkan bagaimana jika Yuki bangun waktu itu dan menampar keras pipinya atau justru Yuki membalas ciuman itu.
Lamunan Verrel buyar seketika ketika pintu lift terbuka dan dia sudah berada di lantai 5.
Verrel berjalan menuju kamarnya,kemudian membuka pintu apartement sambil memencet sandi kamarnya.Saat pintu kamar sudah terbuka, Verrel segera membaringkan tubuh gadis itu di atas kasur empuk miliknya.lagipula tangan Verrel juga sudah mulai lelah karena sedari tadi menggendong gadis itu.
Setelah Verrel membaringkan Yuki di atas kasur yg masih tetap dlm kondisi tidur kemudian Verrel menyelimuti tubuh gadis itu.tanpa berucap apa-apa lalu Verrel beranjak ke sofa untuk membaringkan tubuh maskulinnya yg terlihat letih.
dalam hitungan menit Verrelpun sudah tertidur,dia sangat lelah hari ini dengan kegiatannya ditambah lagi harus menggendong Yuki dari lantai bawah ke lantai 5.cukup menguras tenaga lelaki itu,maklum Yuki sedikit berat.hehe****
Surya pagi sudah menampakkan kilauan cahaya yg sedikit masuk melalui celah kecil gorden jendela warna biru itu.
Nampak seorang gadis mulai membuka mata dan perlahan bangun dari ranjang empuk yg bukan miliknya."hemmm...ini dimana?".batin Yuki sambil menggucek mata indahnya.
Sesekali dia masih menguap,masih dengan perasaan heran dia menatap setiap sudut ruangan,tak ditemukan siapapun di ruangan ini.
Tiba-tiba dia di kejutkan dengan kehadiran lelaki keluar dari pintu kamar mandi dengan hanya memakai handuk di pinggangnya tanpa memakai baju alias telanjang dada."aaaaaaaaaahhhhhh".Yuki yg panik melihat pemandangan itu berteriak keras sambil menutup mata.
Keadaan ini membuat Verrel reflek menghampiri Yuki dan menutup mulut gadis itu dengan tangannya.
"ssttttt diem!! suara cempreng loe ntr bkin semua org ngira kalo gue ngapa-ngapain loe lagi".ucap Verrel sambil melotot ke arah Yuki.
"emmmmmm...lepasin!!".ronta Yuki saat membuka mata akibat perlakuan Verrel lalu menggigit jari Verrel yg sedang membungkam mulut gadis itu.
"auuuhhh".rintih Verrel kesakitan atas ulah Yuki.
"rasain loe..habisnya loe main bekep aja mulut gue,sakit tau mulut gue loe bekep kaya gitu".
Gerutu Yuki.Verrel mengibas-ngibaskan jarinya.
"suara loe tuh..ntr bisa bkin orang-orang ngira klo gue ngpa-ngpain loe".balas Verrel"yaw loe sendiri ngapain gg pakek baju?trus ini dimana?trus knapa gue ada disini?dan terus loe kenapa disini?dan terus..".
belum sempet Yuki melanjutkan omongannya Verrel memotong pertanyaan-pertanyaan Yuki tadi."bawel bgt sih loe,satu-satu dunk nanyanya,,gue jd bngung mau jwb yg mana dulu".ucap Verrel sambil melangkah mengambil pakaian di lemari dekat pintu kamar mandi.
"terserah loe mau jwb yg mana".balas Yuki dengan nada kesal sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan,mungkin dia malu melihat Verrel telanjang dada,karena tubuh Verrel begitu bagus membuat Yuki grogi saat melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
perjanjian cinta
Romans"sejauh apapun kau melangkah,kau akan tetap kembali ke sini..karna hatimu hanya tertuju padaku.."