part 14

619 66 4
                                    

Yuki tersipu malu mendengar perkataan lelaki itu memujinya,mungkin lebih tepatnya menggoda gadis manis itu.

"hemmmm..skali lagi gue minta maaf,dan satu lagi...thanks uda bantuin gue,klo loe gak cpet nangkep gue..ehmm mungkin gue uda jatoh".ucap Yuki canggung.

"santai aja kug,lain kali kalo jalan ati-ati,trus liat depan jgn nunduk ntr nabrak orang lagi,mending yg di tabrak orang kalo tiang kan sakit,hehe".sahut lelaki itu dengan sedikit candaanya untuk mencairkan suasana.

Yuki ikut tertawa mendengarnya.

"eh..gue belum tau nama loe,gue Stevan kalo loe sapa?".ucap lelaki itu memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya.

"gue Yuki".sahut gadis itu sambil membalas uluran tangan lelaki di depannya.

"oh...Yuki..seneng bisa ketemu sama loe,dan moga bisa ketemu lagi".ucap Stevan sambil menyunggingkan senyum penuh arti.

Yuki hanya tersenyum lalu melepas tautan tangannya sedikit kasar karena sedari tadi Stevan tak melepas genggaman tangannya,justru semakin erat.

"eh Sorry..gak sengaja".ucap Stevan merasa bersalah karena sadar Yuki melepas tangannya sedikit kasar.

"gak pa-pa kug,yaw uda gue pergi dulu..bye Stev".ucap Yuki lalu berlalu pergi.

Stevan tersenyum menatap kepergian Yuki sampai Yuki menghilang di balik pintu keluar.

kemudian tiba-tiba Stevan menepuk dahinya sendiri seperti menyesali sesuatu.
"bodoh bgt loe Stev..knpa gak minta nomer telponnya".pekik Stevan dalam hati.

Stevan menghela nafas panjang lalu masuk menuju toilet pria.karena tujuan utamanya memang ke toilet.

Yuki kembali ke tempat Chika dan Verrel berada.

"eh gays..sorry lama".ucap Yuki merasa tak enak membuat teman-temannya menunggu.

"lama bgt..ngapain aja?emang kalo cwe ke toilet mesti lama?".ucap Verrel dengan nada sewot.

Yuki dan Chika saling pandang lalu menaikkan pundak merasa heran dengan tingkah Verrel.

"loe kenapa sih Rell,lagi dapet yaw?".celetuh Chika menggoda Verrel.

Verrel memutar pandangan ke arah Chika dengan tatapan tajam.sementara Chika hanya menunjukkan cengiran kudanya.

"eh..uda-uda,,makan yukz!!".ajak Yuki.

Verrel mendengus kesal karena di buat malu oleh Chika di depan Yuki.

Kemudian mereka mulai makan,di sela-sela makan ada dua cowok kece menghampiri mereka.sudah kece bule blasteran lagi.hehe

"eh..kita boleh gabung gak?".ucap salah satu dari lelaki itu.

Mendengar ada yg berbicara lalu mereka bertiga menoleh ke sumber suara,betapa terkejutnya ternyata itu suara Kevin,pangeran pujaan hati Chika.
Seketika Chika berubah menjadi salting sementara Yuki tersedak saat meminum minumannya.
Bukan karena ada Kevin, melainkan cwo yg bersama Kevin adalah Stevan,lelaki yg ia tabrak tadi.

"hay Yuki...kita ketemu lagi?".ucap Stevan tiba-tiba,
Otomatis mendapat tatapan tajam dari teman-temannya terutama tatapan membunuh dari Verrel.

Yuki tersenyum datar sambil menggaruk alisnya.

"kug kalian uda saling kenal?".tanya Kevin menyelidik seakan mewakili pertanyaan sama di benak Verrel dan Chika.

"emmm...eh itu..eh kalian duduk aja gppa kug".ucap Yuki mengalihkan pembicaraan dan menatap ke arah Chika meminta persetujuan.

"emmmmm..iyaw gak papa kug,gabung aja".ucap Chika canggung.

Sementara Verrel mulai menunjukkan ekspresi tak suka atas kehadiran dua cowok yg gak di undang,terutama Stevan.
Yaw iyawlah secara Verrel kan tahu Kevin sukanya sama Chika,klo Stevan dia baru liat cwo bule ini.

perjanjian cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang