part 16

983 73 14
                                    

Udara di pagi ini begitu menyejukkan,sisa hujan semalam meninggalkan jejak pada pepohonan dan bunga-bunga yg tumbuh di halaman.menebarkan aroma khas saat hujan pertama kali menumpahkan air mata ke bumi.

jam menunjukkan pukul 05.00 seorang gadis dengan malas membuka matanya,

"Huammmmm".gadis itu menggeliat sambil merentangkan kedua tangannya.

"Yuki...bangun dong..".teriak seseorang dari arah dapur.

"Emmmmm...aku masih ngantuk kak".jawab Yuki enteng.

"Ini kakak lagi kerepotan bgt,bantuin cepetan!!".pinta gadis itu yg tak lain adalah Nina.

"Iya..aa kak".dengan sedikit malas Yuki bangkit dari kasur empuknya.
Jika tidak dia akan mendapat sarapan omelan dari Nina.maklum mereka berdua sudah seperti keluarga,saling memberi perhatian dan saling mengingatkan satu sama lain.namun itu semua bentuk kasih sayang mereka.

Dengan sedikit mata tertutupnya gadis itu berjalan perlahan menuju dapur.
"huaaammm..kakak lagi apa sih?".kata Yuki sambil menguap.

"Hemmmm...nih kakak lagi buat cake,soalnya kakak mau bisnis ini".ucap Nina sambil tersenyum menunjukkan raut wajah ceria.

"Maksudnya kak?".tanya Yuki yg belum sepenuhnya ngeh dengan perkataan Nina.

"Iyaw...kakak mau jual cake ini,tapi ini masih tahap belajar sih.belum sepenuhnya sempurna,makanya loe bantuin kakak juga.sekalian ngasih kritik kurangnya dimana".ucap Nina sambil mengaduk-aduk adonan yg sudah di campur.

"waaaah...Yuki bisa cobain gratis donk..hehe ".sambil membulatkan matanya kegirangan.

Nina hanya tersenyum lalu meminta Yuki untuk membantunya membuat adonan.kemudian mereka memulai aktivitasnya membuat kue,diselingi dengan candaan dan tertawa yg membuat pagi ini lebih berwarna.

di sela-sela kesibukkan mereka tiba-tiba Yuki teringat Verrel,entah mengapa terlintas ide di pikiran Yuki untuk membuatkan lelaki itu special sweet cake.

"Eh kak..lagi bikin cake apa sih?".tanya Yuki memecah keheningan.

"Permulaan ini gue mau bikin brownis".ucap nina santai.

"Owh ..Yuki boleh ikut bikin cake gak?".ucap Yuki antusias.

"Buat apa atau untuk siapa?".tanya Nina jahil sambil memandang intimidasi ke arah Yuki lalu tersenyum.

"Hehe..cuma iseng aja kak.kan Yuki pengen jago bikin cake kyak kakak".alibi Yuki mengelak agar Nina tidak curiga.

"Owh...kirain buat Verrel".ucap Nina santai tapi sukses mengagetkan Yuki.

"Kug bawa-bawa Verrel sih kak".Yuki menunduk lalu tersenyum malu,menyembunyikan rona merah wajahnya.

"Haha..loe gak bisa nutupin semua dari gue,gue tau kalian berdua saling suka kan?tapi sama-sama gengsi".ucap Nina menggoda Yuki.

"Kakak ngaco deh...sapa juga yg suka sama cowok tengil kayak dia".elak Yuki sambil pura-pura ngambek padahal dalam hati loncat kegirangan,bagaimana Nina bisa tau perasaannya padahal Yuki sendiri bingung dengan perasaan aneh yg di alaminya ketika bersama Verrel.apa mungkin dia benar-benar suka dengan lelaki itu,atau ini yg dinamakan CINTA.

Nina yg sudah menyadari rona merah wajah Yuki malah semakin menggodanya.
"Hehe...uda deh gak usah bo'ong,kakak bisa liat dari mata loe.sebenernya loe itu muda bgt di tebak jadi gue bisa tau semuanya meskipun loe belum cerita apa-apa ke gue".ucap Nina santai

"Ih...apaan sih kak".ucap Yuki sambil mengerucutkan bibirnya.

"Haha...loe hutang cerita ke gue".celetuh Nina sambil tertawa puas karena uda bikin pipi Yuki merona malu.
"Eh loe hari ini free kan?"tanya Nina tiba-tiba.

perjanjian cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang