Sepulang kuliah Yuki melangkahkan kaki dengan ragu menuju halte bus,berjalan menelusuri setiap jengkal penuh kebimbangan.
Bagiamana tidak tawaran Verrel masih terngiang jelas di telinganya,haruskah dia menerima perjanjian itu yg tentu akan menyiksa batinnya."huuuuffggghhhhhh"..yuki menghela nafas panjang sambil memejamkan mata
Kenapa masalah datang bertubi-tubi di hidupnya,apakah dia tak pantas merasakan kebahagiaan di dunia walaupun itu sejenak.pikirannya pun melayang-layang entah kemana membayangkan hal buruk apa lagi yg bakal terjadi.menurutnya berpura-pura menjadi pacar Verrel itu sesuatu yg buruk karena dia harus bisa menutupi perasaan sebenarnya,bahwa dia mulai merasakan sesuatu yg aneh ketika berada di samping verrel.
"ya Allah..apa lagi ini?kenapa gue terjebak dlm situasi ini,hemmmm".gerutu yuki dalam hati sambil mengusap lembut wajahnya
Seketika Yuki sadar dari lamunannya tatkala sebuah bus yg di tunggu sudah datang,segera dia naik ke dalam bus dan duduk di kursi paling belakang dekat dengan jendela.
Karena dia harus segera sampai ke tempat kerja.
jam menunjukkan pukul 15.00 tak ada waktu jika ia pulang terlebih dahulu hanya sekedar ganti pakaian,mengingat jarak dari kost dengan resto cukup jauh.Namun Yuki selalu membawa perlengkapan kerja lengkap saat dia kuliah agar seusai kuliah dia bisa langsung on the way kesana tanpa pulang terlebih dulu.di perjalanan yuki hanya diam melamun tak menghiraukan orang-orang di sekitarnya,sesekali ia menoleh saat kernet bus menagih uang,setelah itu kembali tatapanya fokus ke arah jalanan dan kendaraan yg berlalu lalang.
Sesampainya di resto yuki terlihat lemas,tanpa sadar membuat Nina memalingkan pandangan yg semula melayani tamu kemudian menoleh ke arah yuki.
Merasa ada yg aneh dengan yuki kemudian Nina segera menghampiri gadis manis itu tentunya setelah selesai melayani tamu."loe kenapa kuy?lg ada masalah?".suara lembut nina mengagetkan yuki yg sedari tadi diam di depan lokernya
"yuki gpapa kug kak,cuma lagi capek aja".sambil membalikkan badan ke arah nina yg ada di belakangnya.
"gue kirain ada masalah,soalnya loe keliatan pucet bgt".sambil mengusap lembut pundak yuki
"yuki beneran gpapa kug kak".sambil menatap nina mencoba menutupi kerisauanya,menurutnya ini bukan waktu yg tepat untuk bercerita kepada Nina.
"inget yaw jgn terlalu capek ntr loe sakit,jga kesehatan..!! gue kelarin kerjaan gue dlu yaw".nina tersenyum manis kemudian meninggalkan gadis cantik yg sudah seperti adik baginya.
Yuki hanya mengangguk kemudian segera berganti pakaian dan memulai aktivitas kerja seperti biasa,bedanya dia nampak tak semangat karena harus bertemu Verrel lagi.bahkan dia belum memikirkan jawaban dari tawaran verrel tadi siang.
Sesaat kemudian Verrel datang berjalan dengan gaya coolnya membuat para gadis di tempat itu menatap terpesona.
Yuki sangat malas bertemu cowok ganteng itu,mungkin karena belum menemukan jawaban tepat untuk tawaran verrel yg menjadikan dia sebagai pacar palsunya.
Yuki hanya memalingkan pandangan ke arah Vabby yg kebetulan datang dari arah dapur.
"omg...loe liat kuy dia begitu keren bahkan dari cara jalannya aja uda keliatan bgt".sambil menganga menatap cowok yg semakin mendekati mereka.
"hay..yuki...".sapa verrel dengan senyum licik.
Vabby hanya bengong menatap verrel sementara yuki mendengus kesal.
Tiba-tiba vabby menarik tangan verrel dan memperkenalkan dirinya."hay rell..gue Vabby".tanpa berkedip mengamati wajah ganteng cwo di depannya.
Verrel hanya membalas dengan senyuman tipis.
"gue masuk dulu yaw".sambil mengedipkan satu matanya ke arah dua gadis di depannya,namun lebih tepatnya ke arah Yuki,karena gadis itu mulai mencuri hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
perjanjian cinta
Romance"sejauh apapun kau melangkah,kau akan tetap kembali ke sini..karna hatimu hanya tertuju padaku.."