part 15

687 69 3
                                    

Sore ini seperti biasa Yuki harus menjalani rutinitas kerja,semua ini dia lakukan dengan tulus tanpa beban walau terkadang terasa membosankan.dia harus mengabaikan kepentingan pribadinya dan mengorbankan sisa waktunya hanya untuk bekerja bukan bermain seperti gadis lain seusianya.

Namun terlihat berbeda dari raut wajahnya kali ini,entah apa yg membuat gadis itu gelisah.
Tanpa ia sadari ternyata dari kejauhan Verrel tak sedetikpun melepas pandangan dari gadis itu.Verrel mengamati semua yg di lakukan Yuki,ada yg aneh menurut Verrel.tak biasanya Yuki diam dan melamun saat bekerja,padahal biasanya dia paling cerewet setelah Vabby.
Seketika Verrel berpikir mungkin gadis itu sedang ada masalah,atau gadis itu sakit.
Tanpa berpikir panjang Verrel mendekati Yuki,ternyata benar ada yg salah dengan gadis ini.
Kehadiran Verrel di sampingnyapun tak ia sadari sampai tiba-tiba Verrel menaruh punggung tangannya di atas dahi Yuki.

Sontak membuat Yuki kaget dan menoleh ke arah lelaki di sampingnya.

"ngapain sih loe Rell?".tanya Yuki malas sambil menepis tangan Verrel.

"loe yg ngapain?dari tadi ngelamun..loe sakit Ky?".tanya Verrel khawatir.

"gue gak pa-pa kug".jawab Yuki.datar.

"gue tau kalo loe bo'ong,apa loe lagi ada masalah?".tanya Verrel lagi.

"serius gue gak pa-pa".jawab Yuki meyakinkan lalu beranjak pergi.

Saat Yuki ingin membalikkan tubuhnya,namun dengan sigap Verrel mendahului langkah Yuki dan kini dia berada tepat di depan gadis itu.

"gue yakin loe bo'ong Ky..karna loe gak bisa nutupi itu dari gue,dan gue bisa liat dari mata loe".ucap Verrel yg membuat Yuki berasa skak matt.

Seketika Yuki menunduk dan kini air matanya mulai jatuh membasahi pipi chubbynya.
Verrel mengerti bahwa gadis di depannya ini sedang menangis,kemudian Verrel membawa gadis itu kepelukkannya.mungkin hanya ini yg bisa dilakukan Verrel untuk saat ini.memberikan kenyamanan agar gadis itu merasa bahwa dia tak sendiri,ada dirinya yg selalu siap berbagi dengan gadis itu.

Verrel mengusap rambut panjang Yuki dengan lembut yg memang dibiarkan terurai.
Membiarkan gadis itu menangis sampai Yuki siap menceritakan masalahnya.untung saja mereka sedang berada di dapur,jadi tak menganggu tamu yg berkunjung.

Di rasa Yuki sudah berhenti menangis,kemudian Verrel mengangkat dagu gadis manis di depanya,lalu di fokuskannya ke arah Verrel.terasa sesak di hatinya saat melihat mata coklat milik gadis itu begitu sendu.

"loe kenapa?".tanya Verrel lembut.

Yuki kembali terisak lalu menggerakkan dagunya agar tangan Verrel melepas peganggannya.

"nenek Rell..nenek gue lagi sakit.gue takut dia kenapa-kenapa,gue khawatir Rell.gue takut dia ninggalin gue di dunia ini,gue gak mau sendirian".ucap Yuki dengan terisak.

Verrel tak tega melihat Yuki seperti ini,lalu dia mencoba menenangkan gadisnya itu.

"ssssstttt".ucap Verrel sambil meletakkan telunjuknya di bibir Yuki.dan itu berhasil membuat Yuki berhenti berbicara."jgn berpikir aneh-aneh,seharusnya loe berdo'a supaya nenek loe cepet sembuh,ingat ucapan adalah do'a.dan seandainya itu terjadi gue gak bakalan biarin loe sendiri".ucap Verrel lembut.

Yuki hanya mengangguk.
Lalu Verrel menarik Yuki ke pelukkannya lagi,gadis itu merasa sangat nyaman berada di pelukkan Verrel.
Tiba-tiba suara Vabby mengagetkan mereka,

"Yuki...loe di cariin kemana-mana gak taunya...di...sin....i". ucapan Vabby terhenti saat melihat Verrel dan Yuki pelukkan."kalian ngapain pelukkan?".tanya Vabby kaget.

Seketika mereka melepas pelukkannya,Verrel membenarkan posisinya sementara Yuki mengusap air matanya.

Vabby menatap mereka bingung,

perjanjian cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang