Sneak Out

4.2K 427 19
                                    

*Justin Bieber*

Aku melihat situasi diluar mobilku, cukup sepi. Bagus, akhirnya aku bisa menyelinap masuk kedalam rumah Rose sekarang.

Perlahan, aku mengendap-endap lewat halaman belakang Rose. Melewati setiap inchi dari taman itu dengan hati-hati, jika tidak aku akan mati karena ayah Rose disini.

"Rose" desisku saat aku tepat berada dibawah kamarnya. Untungnya tak terlalu tinggi jadi aku hanya perlu memanjat lewat pohon disamping kamarnya.

Sudah satu bulan aku tak bertemu dengannya dan parahnya 2 minggu Rose sama sekali tak dapat kuhubungi, membuatku semakin khawatir.

I can't take it any longer, aku harus bertemu dengannya, apapun caranya itu.

"Huhuhuhhh" nafasku terdengar sedikit tak beraturan saat aku berhasil mencapai di balkon kamar Rose.

*tok tok*

Aku ketuk jendela besar didepan kamarnya. Dapat kulihat Rose disana, sedang berbaring diatas kasurnya sambil membaca buku. Ew school is suck you know?

Dia mendekat kearah jendela, wajahnya ketakutan mendengar ketukanku tadi. Seperti ceritanya saat ia dulu diculik dulu, seseorang juga telah mengetuk jendela kamarnya lalu menculiknya. Tapi kali ini aku hanya ingin menculik hatimu/?

"What the hell?!" Kejutku sambil menahan tawa. Aku tak percaya dia mengambil pemukul baseball itu untuk menyambut kedatanganku.

Saat dia perlahan membuka jendelanya, aku segera mendorong tubuhnya sambil menutupi mulutnya yang nyaris berteriak.

"Uuhuhh" desisnya sambil membulatkan mata hitamnya sempurna padaku.

"Hsst calm down, I'm not psycho killer" bisikku membuatnya dia tertawa pelan. Aku sangat rindu dengan senyuman itu.

"Oh my gosh how can-"

Tanpa basa-basi lagi aku langung menarik tangannya keluar dari kamar. Rasanya tak sabar menanyakan kemana dia selama ini tapi aku menahannya lagi.

"Aku akan meloncat kebawah dulu dan aku akan membantumu nanti, aku akan memelukmu" ujarku pada Rose yang masih terkejut.

"Apa? Bagaimana aku bisa loncat dari ketinggian seperti ini? I'm scared" desisnya melihat kebawah.

Kuangkat wajahnya untuk menatap tepat dikedua bola mataku, I know she's scared.

"Trust me? Promise you'll be save in my arms"

Rose mengangguk pelan saat aku meyakinkannya.

*bruk*

Aku langsung loncat ke semak-semak itu, kakiku menahan kuat saat aku mendarat. Untungnya pendaratanku mulus.

"Come on, believe me" ujarku nyaris tak mengeluarkan suara, takut ketahuan oleh Dave.

Rose mengangguk dan mengambil nafas panjangnya sebelum akhirnya dia meloncat tepat ditubuhku, tepat disaat aku mencoba menangkap dan memeluknya.

Perlahan dia membuka matanya, menatapku gemetaran.

"I told you, you'll be save in my arms"

Kita saling tersenyum untuk beberapa detik dan kini dapat ku rasakan bibir lembutnya menciumku dengan mesra.
"I miss you,Just"

"I miss you,Rose"

Setelah ciuman singkat itu aku menarik tangan Rose lari kearah mobilku diluar.

Aku menatap Rose sebentar, dia terlihat ragu kita akan kabur dimalam hari.

"Are you sure?" Tanyaku memastikan.

"Uhm ya"

Suara mesin mobilku perlahan mengisi jalanan perumahan elite yang sepi itu.

***

Vomment ya jan lupa ya ♥♥ thanks babes

Gangsta » jb/zmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang