*Justin Bieber*
Aku sudah terbiasa dengan suasana sel penjara disini, tempat tidur yang keras, closet terbuka dan parahnya aku harus berbagi dengan tahanan lain.
Memikirkan tentang 2 orang yang memukulku di pub, apa mungkin itu ayah Rose dan Liam? Tapi tidak mungkin, apa seorang pendeta akan datang ke tempat kotor seperti pub? Mungkin mereka adalah orang lain atau mungkin musuhku.
Tiba-tiba derapan langkah terdengar dari jauh, sepertinya seorang officer akan menuju ke sel tahanan ini. Semua tahanan disini pun terlihat begitu antusias menyambut tahanan baru yang mungkin dibawa untuk mereka bully, untung saja mereka semua tahu siapa diriku, yakni seorang gangster yang terkenal jadi mereka tak berani mencari masalah denganku.
"Ehem" deham officer itu mencari perhatian untuk dindengar oleh semua tahanan.
Ketika tak melihat tahanan baru wajah mereka bertambah bahagia, karena mungkin ada seseorang yang mendapat jam jenguk bahkan dibebaskan. Mereka terlalu berekspektasi besar.
"Justin? Justin Bieber?" Ujar officer yang membuatku sangat terkejut. Apa ada seseorang yang mengunjungiku?
Dengan cepat aku pun berjalan keluar dari sel meninggalkan tahanan yang tampak begitu kecewa, sebuah senyuman miring kuulaskan kearah mereka. Hahaha.
"Ada seseorang yang menjengukmu, malam ini"
"Di jam 2 pagi?" Tanyaku masih terkejut.
Officer itu melirikku tajam sambil melepaskan borgol ditanganku.
"Ya, dia adalah istri mu" jawabnya.
Seketika aku sangat terkejut sekali, istriku? Siapa orang yang telah berani mengaku-ngaku menjadi istriku? Sialan.
"Ya, Nyonya Rose Bieber"
Mataku terbelalak mendengar officer tadi mengucapkan "Rose Bieber"
Bisa diulangi?
Rose Bieber?
Hell yeah!
Senyuman pun tak henti-hentinya terulas diwajahku. Aku bahagia dan aku bersumpah nama itu akan menjadi nama resminya suatu saat nanti. Rose Bieber terdengar sangat bagus bukan?
"Justin!"
Benar saja, itu adalah Rose ku. Dia langsung berlari kearahku lalu memelukku erat, aku juga memeluknya tak kalah erat. Tak akan kulepaskan pelukan ini dari tubuhnya.
"Rose" desisku pelan disela-sela helaian rambut halusnya. Dapat kucium aroma bunga mawar dari tubuhnya, aku menyukainya.
"Kau tidak apa-apa?" Tanyanya terlihat begitu khawatir.
Aku hanya mengangguk, masih terkejut dengan kedatangannya disini. Rasa rinduku rasanya telah terbayar lunas.
*Rosella Douglas*
Aku memeluknya begitu erat, lagi-lagi aroma mint dan alkohol semerbak tercium dari tubuhnya. Aku pikir aku mulai menyukainya.
"Maaf kan aku telah berbuat seperti ini, aku seperti anak-anak saja" eluhku padanya.
"No no, I'm so sorry"
Entah mengapa air mata mulai mengalir deras menuruni pipiku, aku merindukan Justinku, aku menginginkan Justinku.
"Maaf kan aku Rose, aku telah berbohong padamu selama ini dan kau berhak marah padaku. Hal yang aku inginkan adalah dekat denganmu, aku lakukan apapun untukmu Rose"
Aku menyesali apa yang seharusnya tidak aku permasalahkan.
Aku mencintai Justin entah dia seorang gangster, mafia atau apapun statusnya, karena aku mencintainya sebagai Justin Bieber.
"Kau tahu Rose? Kau lah satu-satunya wanita yang dapat membuatku seperti ini"
Pipiku terbakar mendengar ucapan manis yang terus Justin lontarkan.
"Benarkah? Siapa tahu kau dengan wanita jalang lain?" Tanyaku sinis, aku hanya memastikan.
"Apa? It don't make no sense unless I'm doing it with you babe"
Justin langsung menarik pinggangku untuk semakin dekat tubuhnya, tak ada jarak lagi diantara kita bahkan seinchi pun. Bibirnya yang lembut menciumku dengan mesra, kurasakan setiap kecupannya yang hangat menjalar ketubuhku.
"Mmhh I love you" desisnya sambil mendesah. Sial.
"I love you more,Just"
"Nah, I love you more Rose Bieber" ujarnya memberi penekanan.
Senyuman pun mengembang diwajahnya, sedangkan aku hanya tersipu malu dibuatnya. Aku harus berbohong menjadi anggota keluarganya untuk dapat menjenguk Justin.
Lucu sekali, tapi Rose Bieber terdengar sangat bagus bukan?
✨sailah gw gagal romantis :(
Kalian jg libur kan babe?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangsta » jb/zm
Fanfic[COMPLETED] ↪ book 1 of GANGSTA TRILOGY {Go check DEADLY for sequel} Akan kuberikan hidupku hanya untuk menjaganya tetap disisiku. Tapi aku ragu jika dia akan melakukan hal yang sama jika dia mengetahui siapa sebenarnya diriku. "I'm a gangsta" - Ju...