Yo special update for album #purpose
1 word for Justin and his album : PERFECTION ❤
which your fav song?*Justin Bieber*
"What the fuck Rose!" Teriakku terkejut.
Mata hazelku menangkap Rose sedang tertunduk terguyur shower air hangat yang menyala.
Damn! dia hanya memakai dalamannya, tapi bukan karena itu aku terkejut. Tapi karena darah keluar dari pinggang nya.
Dia melakukan selfharm???
Rose juga terkejut melihat ku masuk kedalam mandi tanpa mengetuk terlebih dulu, perlahan ia sibakkan rambut basah yang menutupi wajahnya.
Sekarang aku duduk didepannya, kulihat darah terus keluar dari pinggangnya. Sialan.
"What happen to you,Rose? Why? Tell me"
Aku mengangkat wajah Rose yang terus tertunduk dengan isak tangis.
"No, I'm not-" belum sempat ia selesaikan kalimatnya ia sudah menangis kembali. Aku merasa gagal sebagai kekasihnya.
"Kau pernah melakukan hal terkutuk ini dan kau berjanji untuk berhenti, tapi sekarang?"
Tangisan Rose semakin terisak, aku ambil razor yang ada ditangan kanannya agar ia tak melukai tubuhnya lagi.
"Aku benci diriku" sebuah kalimat kecil keluar dari mulutnya.
"Untuk apa kau membenci dirimu? Aku mencintai setiap inchi darimu bahkan setiap hal yang kau benci dari tubuhmu itu aku menyukainya"
Aku lap wajahku dari air yang terus mengguyur.
"Aku adalah kekasihmu, kenapa kau tak memberitahuku? Kau bisa ceritakan padaku semua hal yang ingin kau bagikan, sayang" ujarku lagi.
Perlahan aku pegang beberapa goresan dipinggang bawahnya. Dia menyeringai kesakitan.
Apa aku sudah tak dianggapnya? Dia tak perlu melakukan hal bodoh ini untuk kedua kalinya, aku sangat membencinya.
"Rose"
Dia menatapku dengan luka membuat tenggorokanku menjadi tersekat seketika.
"Apa ini karena kuliahmu? Selena lagi? Zayn? Atau aku?"
Dia masih tak menjawab atau lebih tepatnya tak mau menjawab pertanyaanku tadi. Aku benci jika dia mengacuhkanku seperti ini.
"If you can't stop so I'll cut mine too"
Dengan cepat matanya berpindah melihati razor yang telah kutempelkan tepat dikulit dipinggangku. Dia ketakutan,
"What Just? No"
Dia langsung bangkit dan duduk dipangkuanku. Kedua tangannya terkalung dileherku, dapat kuarasakan dia terisak disana.
"Jangan Just, aku mohon"
Aku tak dapat menahan ini lagi. Pelukan dan kakinya yang melingkar dipinggangku terpaksa harus kulepaskan.
"Just" dia merengek mencoba menahan tanganku.
Tanpa basa-basi lagi, langsung kugoreskan razor itu dikulit pinggangku.
"Fuck rghh" rasanya sangat sakit. Darah pun keluar dari pinggangku juga.
Bagaimana Rose bertahan dengan rasa sakit ini?
"What the hell? No Just" isaknya menyesal tak dapat menahanku melakukan selfharm.
"I'm sorryyyy"
Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis.
"You can talk to me, you can share everything you want, if you need me just call me, Rose. But please stop doing selfharm"
Aku ambil nafas dari guyuran air yang terus menuruni wajahku.
"I can't watch you hurting anymore Rose, every single cut at your hip makes hurt and broke, feels like you won't me anymore"
"No no, I want you and I need you Just"
"Then, promise you'll never ever touch every sharp things again or..."
Rose menunggu akhir kalimatku.
"If you cut yourself I'll cut mine too"
Dia mengangguk seolah akan menepati janjinya tak akan melakukan selfharm lagi,tapi dapat kulihat dia berkedip 2 kali.
***
Katanya pan gue mau hiatus lah tp gue gatel pen ngepost :3
So, yuk coment tanggepan kalian ttg cerita abal gue ini gimance? :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangsta » jb/zm
Fanfic[COMPLETED] ↪ book 1 of GANGSTA TRILOGY {Go check DEADLY for sequel} Akan kuberikan hidupku hanya untuk menjaganya tetap disisiku. Tapi aku ragu jika dia akan melakukan hal yang sama jika dia mengetahui siapa sebenarnya diriku. "I'm a gangsta" - Ju...