*Rosella Douglas*
"Ice cream night or-"
"Our favorite café" celetukku memotong pertanyaan Justin.
Dia tersenyum lembut padaku lalu kembali fokus menatap jalanan Los Angeles yang ramai. Malam ini aku melakukan sneak out pertamaku bersama Justin.
Rasanya... sangat menyenangkan.
Kita berjalan kearah meja favorite kita, tepat dilantai dua dekat jendela. Entah mengapa aku suka dengan lalu lalangnya kendaraan diluar serta lampu malam kota yang sangat indah untuk dilihat.
"Pizza with pepperoni and jalapeños for her" ucap Justin memasankanku.
"Carbonara pasta and 2 orange juice" imbuhku memesankan makanan kesukaannya Justin serta 2 gelas minuman favorite kita berdua.
Itu kebiasaan kita berdua, memesankan makanan favorite pasangan kita. Dulu Justin yang menyarankan hal itu, lucu sekali tapi aku suka.
Suasana kembali hening saat pelayan itu pergi. Jantungku berdetak sedikit kencang sekarang, karena Justin terus menatapku sedari tadi. Ditambah mungkin ini efek samping dari obat depresan yang aku minum setiap hari.
Jujur, beberapa hari kebelakang aku sering merasa pusing bahkan sudah 3 kali aku pingsan.
"Hmm kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanyaku melirik Justin.
Dia masih tak menjawab pertanyaanku, malah dia menyangga kepalanya sambil mendekatkannya kearahku. Justin semakin menatapku dengan lekat. Pipiku terbakar.
"Cukup Just, kau membuatku-" belum sempat aku menyelesaikan perkataanku tiba-tiba sakit kepala itu kembali menyerangku. Sialan.
"Rghh" erangku pelan.
"Kau kenapa? Rose? Kau sakit?" Dengan cepat Justin terlihat sangat khawatir padaku.
"Tidak- ini hanya-"
Berpikirlah Rose, carilah alasan yang tepat.
"Ugh hm bibirku tergigit tadi"
Senyuman mengembang lebar saat aku berbohong pada Justin. Untungnya bualanku tadi dapat langsung ia terima.
"Baiklah" desisnya pelan.
"Lihat makanan kita datang!" seruku mengalihkan topik pembicaraan. Lagian baunya sudah sangat menggodaku, sudah seharian ini aku tak menyentuh makanan.
Sambil memakan semua makanan ini aku dan Justin mengobrol tentang hal-hal yang tak terlalu penting. Mulai dari liburan natal yang akan datang, tentang kuliahku dan Justin, beberapa hal tentang ayahku serta perasaan rindu kita selama sebulan ini.
"hmm what about question time?" Tanya Justin, question time merupakan game favoritnya.
"Baiklah" jawabku sambil mengunyah potong pizza terakhir yang Justin relakan untukku.
"Ladies first"
"Uhm so do you miss me?" Tanyaku membuat mata hazelnya melebar sambil terkekeh pelan.
"Hell, of course I miss you so so so much bae"
Aku mengangguk sambil tersenyum, aku juga merindukanmu so so so much, Just.
Kini giliran Justin yang bertanya padaku.
"Do you like to sneak out?"
Dia melirikku nakal.
"uhm mungkin kita bisa mengulanginya berkali-kali setelah ini" balasku sambil tertawa pelan. Membuat senyuman lebar terulas sempurna diwajahnya.
"Baiklah, aku akan sering-sering menculikmu"
Dia melirikku nakal lagi. Aku telan ludahku berat sebelum menanyakan pertanyaan keduaku.
"Uhm kenapa kau tak pernah mengajakku kerumahmu? Aku hanya ingin bertemu dengan keluargamu,Just"
Lagi-lagi mata hazelnya membulat sempurna. Raut wajahnya berubah seketika. Dia selalu seperti itu jika aku menanyakan tentang keluarganya. Dia gugup. Seolah-olah dia tak mau aku untuk mengenal keluarganya.
Sedikit aneh, memang hal apa yang ia sembunyikan dariku?
***
Hayuk di vomments ya :*
Sepertinya gue mau hiatus dulu karena uda kls 12/? :(((
Masih pada setia nungguin ga? :"3
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangsta » jb/zm
Hayran Kurgu[COMPLETED] ↪ book 1 of GANGSTA TRILOGY {Go check DEADLY for sequel} Akan kuberikan hidupku hanya untuk menjaganya tetap disisiku. Tapi aku ragu jika dia akan melakukan hal yang sama jika dia mengetahui siapa sebenarnya diriku. "I'm a gangsta" - Ju...