Eighteen || Hilangnya Sepatu Louis

748 42 3
                                    

"AAAAAAAA!!"

"Eh itu siapa yang teriak-teriak!?" Seru Liam yang mendengar suara teriakan dari lantai.

"Dari suaranya sih,itu suara Louis" balas Harry. "Itu anak kenapa lagi?" Tanya Niall yang duduk tepat di samping Harry.

Liam dan Harry kompak mengangkat bahu mereka. "Ada kecoa mungkin dikamarnya" ucap Zayn asal.

"Coba,Ni. Liat si Louis kenapa tuh,takutnya dia kenapa-kenapa" pinta Liam menyuruh Niall untuk melihat keadaan Louis.

Niall menggeleng, "Gak mau,kamu aja sono. Jangan nyuruh-nyuruh orang" ucap Niall dengan mulut penuh keripik kentang.

Niall malas beranjak dari tempatnya karena takut Harry akan mengambil makanannya. Sebab dari tadi Harry terus menerus menggoda Niall yang memeluk keripiknya erat.

"Iya tuh,Ni. Sono gih tengok Louis" ucap Harry ikut memanas-manasi.

"Ih keriting! Diem! Di bilang gak ya nggak,tambeng banget sih jadi orang" geram Niall.

Belum sempat Zayn berkata,Louis terlebih dulu menghampiri mereka semua di ruang tamu.

"Guys" panggilnya yang membuat Liam,Niall,Zayn dan Harry menoleh bersamaan. "Did you see my shoes?" Ucap Louis memperhatikan kawannya satu per satu.

"Sepatu yang mana,Lou?" Ucap Zayn angkat bicara. "Yang hitam" jawab Louis.

"Sepatu ente kan kebanyakan hitam,Tommo" ucap Niall memutar bola mata.

Louis meringis, "Eh iya". Menyentuh tengkuknya, "Sepatu adidasku yang berwarna hitam. Lihat tidak?"

Harry menyentuh dagunya nampak berpikir dan mencoba mengingat. "Yang waktu itu di jemur di deket kolam renang bukan?" Ucapnya memastikan.

"Ah ya! Iya itu,kau lihat? Dimana?" Seru Louis tak sabaran.

"Kemarin bukannya kau menjemurnya di dekat kolam renang ya?" Ucap Harry lagi.

Louis mengangguk, "Iya,Styles. Apa kau tau dimana? Aku tadi cari kesana gak ada".

Harry menggeleng, "Nggak,itu aku liat kemarin" terang Harry yang membuat pundak Louis merosot.

"Lagian mana ada artis papan atas ngejemur sepatu di deket kolam renang. Gak elit banget,bopung ew" cibir Niall dengan ekspresi meledek.

"Suka-suka sih,artis mah bebas" balas Louis tak mau kalah.

"Mulai lagi deh" gumam Liam menoleh pada Zayn.

"Artis bopung itu mah" ledek Niall tanpa melihat Louis.

"Berisik ih! Makan mulu tuh di urusin. Makan banyak tapi gak gemuk,cacingan tuh" balas Louis sengit.

"Heh! Diem sih,udah pada tua berantem mulu" ujar Harry berusaha menengahi keduanya.

"Gak usah ikut campur deh" timpal Niall . "Anak kecil tau apa sih!?" Sambung Louis.

"Eh eh,kok jadi nyangkut pautin sama anak kecil sih? Aku bukan anak kecil! Aku udah 21 tahun! Nih, aku udah punya ktp" Harry menunjukan ktpnya di depan Louis dan Niall.

"Bodo amat!" Seru Niall dan Louis bersamaan.

Liam dan Zayn hanya bisa terdiam melihat adu mulut diantara Louis,Niall dan Harry. Mereka membiarkan ketiga orang itu beradu mulut,biarin capek sendiri.

Harry yang menyadari kalau Liam dan Zayn mengabaikan mereka pun menoleh pada keduanya. "Eh,kok kalian diem aja sih? Pisahin dong" rengek Harry.

Liam dan Zayn bertukar pandang, "Lanjutin aja,Har. Lagi gak mood misahin orang ribut" jawab Zayn seadanya.

Niall dan Louis yang masih terlibat keributan menghentikan ocehannya begitu mendengar ucapan Zayn. Mereka tergelak dan menatap Zayn bingung.

"Kok diem? Udahan ributnya?" Giliran Liam menimpali. "Udah capek kali tuh,aus mungkin" imbuh Zayn santai.

"Gila kali nih ye anak dua" celetuk Louis yang mendapat tatapan datar dari Zayn maupun Liam.

"Kalian yang idiot. Masalah sepatu aja di ributin begitu" komentar Liam yang membuat ketiganya bungkam.

"Tau gak sepatu kamu kemana,Lou?" Tanya Zayn.

"Ya mana tau,Zayn. Kalo tau juga aku gak bakal nanya" ucap Louis gregetan.

Zayn menghela napas dan menatap Louis datar, "Sepatu kamu di buang sama Horan" ucap Zayn datar.

Louis membelalakan matanya tidak percaya. Ia melirik Niall tajam seakan siap untuk menerkamnya. Sementara yang dilirik hanya bisa menelan ludah.

"Benar apa yang di katakan Zayn,hm?" Louis berusaha akrab dengan merangkul bahu Niall. Pria asal Irlandia itu tidak menjawab,ia bungkam seribu bahasa. "Kenapa diem?" Ucap Louis dengan nada sok dilembutkan.

Niall menggaruk rambutnya yang tidak gatal dengan muka yang tidak dapat di artikan. "Mampus lo,Horan" bisik Harry.

"Perang yang sesungguhnya baru di mulai" gumam Liam menggelengkan kepala.

"Louis! Eleanor datang" seru Niall mencoba mengalihkan perhatian Louis agar ia bisa kabur. Benar saja,perhatian Louis teralihkan dan dengan mudahnya Niall segera berlari menuju lantai atas untuk bersembunyi sebelum di terkam Louis.

"NIALL FUCKING HORAN! KESINI KAU CEPAT KALAU KAU MASIH INGIN MENIKMATI MAKAN DI NANDOS!" teriak Louis yang di tunjukkan untuk Niall.

Louis berlari mengejar Niall dan ingin segera memberinya pelajaran karena seenaknya saja membuang sepatu milik Louis.

"MATI KAU HORAN!" seru Louis dengan tawa jahat yang terdengar sampai lantai bawah.

"Kayaknya kalo sekarang kalian bener-bener harus misahin mereka deh,takutnya Louis khilaf dan beneran ngebunuh Niall" ucap Harry dengan suara berat.

Tanpa pikir panjang,Liam,Zayn dan Harry segera berlari menuju lantai atas untuk melerai Louis dan Niall sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi. Tapi mustahil kalau sampai Louis membunuh Niall hanya karena sepatu.

"LOUIS JANGAN BUNUH NIALL!"

"LOUIS! NIALL MASIH ADA UTANG SAMA AKUUUU!!"

"LOUIS JANGAN IDIOT!"

Teriak ketiganya.

This Is UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang