Nine || Louis yang aneh

1K 68 1
                                    

Jam masih menunjukan pukul 6 pagi. Namun tidak biasanya seorang bernama Zayn Malik sudah bangun dari tidurnya terlebih dulu. Biasanya,dialah manusia yang paling terakhir bangun diantara yang lainnya.

Entah apa yang membuat Zayn bangun sepagi ini,mungkin karena ia merasa perutnya butuh sesuatu untuk di isi.

Benar saja,dengan langkah gontai Zayn berjalan menuruni anak tangga menuju dapur. Langkahnya tertuju pada sebuah lemari pendingin yang pasti di dalamnya tersedia banyak bahan makanan,mengingat baru kemarin Liam belanja kebutuhan mereka.

Dengan sedikit kesadaran yang ia miliki,Zayn mengambil sekotak susu cair dari dalam kulkas dan menuangkan isinya ke dalam gelas yang sudah ia ambil terlebih dulu.

Setelah menenggak habis susu tersebut,Zayn berencana kembali menuju kamarnya untuk melanjutkan tidur gantengnya yang sempat tertunda.

Zayn pun bergegas menuju lantai atas setelah meletakan gelas yang bekas ia pakai ke tempat cuci piring dan melenggang menuju lantai atas.

"Louis,mau kemana?" ucap Zayn begitu bertemu Louis di tangga.

"Bukan urusanmu" jawab Louis ketus dan pergi meninggalkan Zayn.

"Dih,Louis kenapa" gumam Zayn pada diri sendiri.

Zayn memperhatikan kepergian Louis dengan banyak pertanyaan di otaknya,tapi lelaki itu mengubur dalam-dalam semua pertanyaannya dan memilih kembali ke kamar melanjutkan tidur gantengnya.

*

"Harrrryyyy! aku lapaaaar" teriak Niall yang berlari dari lantai atas menuju dapur.

"Pelankan suaramu,Horan" tegur Liam yang sedang asik menyantap sarapan paginya.

"Maaf,aku lapar. Kau membuat sarapan apa,Harold?" tanya Niall pada Harry dengan wajah polos.

"Kau pikir aku ibumu apa? kalau mau makan,bikin sendiri sana" ungkap Harry ketus.

Niall mengerucutkan bibirnya dan menatap Harry sebal.

"Mana yang lain?" ujar Niall. Liam mengangkat bahunya. "Paling masih tidur" ucap Harry.

Tak lama derap langkah kaki menyeruak dan menampakan wajah seorang Zayn Malik dari balik dinding pemisah ruang tengah dan dapur.

"Hoaaam" Zayn berjalan gontai mendekat kearah meja makan sembari mengacak-acak rambut hitam pekatnya.

Dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya,Zayn duduk di kursi samping Liam dan menyandarkan kepalanya di atas meja.

"Cuci muka dulu sih,Zayn" ungkap Liam mengingatkan.

"Tau,masih ada ilernya juga tuh" tambah Harry yang sedang mengaduk-aduk secangkir teh.

"Aku rasa kalau Perrie ngeliat Zayn kayak gitu,dia langsung ilfeel tujuh turunan tuh" tambah Niall sambil melahap sereal yang ia buat sendiri.

"Bawel" ucap Zayn bangkit dan berjalan malas menuju wastafel.

"Mana si boo bear?" tanya Liam yang menyadari kalau Louis belum keluar dari kamarnya.

Harry dan Niall saling bertukar pandang satu sama lain dan mengangkat bahu mereka serempak menjawab pertanyaan Liam.

"Zayn, Louis mana?" tanya Harry pada Zayn yang baru saja kembali setelah cuci muka.

"Lah di pikir Zayn emaknya Louis apa" sambar Niall menjawab pertanyaan Harry.

"Aku gak nanya kamu pirang" ucap Harry melirik Niall tajam.

"Oh Louis,dia dari tadi pagi udah pergi,gak tau deh kemana" ucap Zayn mengambil selembar roti tawar.

"Kayaknya ada yang aneh deh sama Louis,gak biasanya dia begitu" sambar Liam.

"Mungkin Louis galau gara-gara gak jadi kencan sama Eleanor" timpal Niall asal.

"Sok tau banget dih" gumam Zayn.

"Tau nih anak,dari tadi nyamber mulu kayak bensin" celetuk Harry menjitak kepala Niall.

"Aduh!" rintih Niall memegangi kepala bekas jitakan Harry. "Gak sopan banget ini anak sama yang tuaan" protesnya.

"Bodo" ucap Harry menjulurkan lidah pada Niall.

"A-- Louis!" seru Niall begitu melihat kedatangan Louis.

Zayn,Harry dan Liam serempak menoleh begitu Niall meneriaki nama Louis.

Louis berjalan melewati mereka berempat menuju pantry untuk membuat secangkir teh.

"Darimana?" ucap Liam layaknya seorang ayah yang sedang mengintrogasi anaknya begitu Louis selesai membuat teh.

Louis berhenti sejenak di depan Liam dan menjawab pertanyaan Daddy Direction tersebut. "Jalan-jalan" jawabnya singkat.

"Jalan-jalan kemana? kok pagi-pagi banget. Terus,kenapa gak ngajak aku? tau gitukan aku mau ikut" cerocos Niall dengan mulut penuh sereal.

Louis hanya melirik Niall sekilas tanpa menjawab pertanyaan Niall dan melenggang pergi tanpa memperdulikan teman-temannya yang menatap dirinya penuh tanya.

"Si Louis kenapa sih?" ujar Harry angkat bicara.

Liam dan Niall mengangkat bahu mereka,menandakan kalau mereka berdua tidak tau apa yang terjadi pada Louis.

"Ini kali nih,gara-gara si pirang bawel nanya-nanya mulu" celetuk Zayn menunjuk Niall dengan lirikan matanya.

"Apaan sih? kayaknya aku salah mulu deh" ucapnya mengaduk-aduk mangkuk serealnya.

"Kan Niall selalu salah" ledek Harry yang membuat Zayn dan Liam meledakan tawanya.

haiii maaf baru bisa lanjut. maaf kalo ceritanya ga nyambung wkwk.

enjoy~

This Is UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang