Home......

739 13 0
                                    


Alena pov:

______________________________

Setelah berjam - jam duduk di pesawat kini disini lah aku mendorong troli bandara menunggu kedua adik lelaki ku Rizal yang terpaut hanya setahun denganku lalu ada Arga adikku siswa kedokteran semester akhir berusia 20 tahun

"Kaka...." Panggil kedua adikku lalu aku pun melambaikan tanganku mereka berlari kearahku dan memeluk bahkan mengangkat dan tak lupa mereka mencium tangan kanan ku bergiliran.

"Apa kabar kalian ? " sambil terus menguncang tubuh kedua adikku secara bergantian "kami baik ka" Jawab Arga adik bungsuku "kaka tambah cantik aja nih..." lanjut rizal.

"Mana ibu dan ayah" tanya ku "di rumah" Jawab Arga sambil membawa koper dalam mobil suv "ibu lagi nyiapin masakan kesukaan kaka kalo ayah berhubung asam uratnya lagi kambuh jadi kami suruh nunggu di rumah saja" Jawab Rizal

"Tapi sakit ayah ngak parah kan Ga" Tanyaku

"Engak kok ka asal makanannya dijaga sama minum obat teratur juga sembuh kok" Jawab Arga sambil duduk di belakang kemudi.

Aku pun masuk dan duduk di kursi penumpang, dan kendaraan kami pun melaju kearah rumah jalanan yang macet dan teriknya matahari menjadi pemandangan biasa di negara ini. Berbeda dengan sidney kota yang sudah 3 tahun ini menjadi tempat tinggalku karna pada 2 tahun awal kebersamaan dengan alex aku lebih sering mengikutinya dalam perjalanan bisnisnya.

Mengingat alex akupun menghidupkan ponselku berharap jika ada pesan atau telpon dari alex. Memang ada beberapa pesan tapi itu hanya dari seth, Rachel, dan chun yang berisi daftar oleh-oleh yang diinginkannya dasar si tony selalu seperti itu. Tapi tidak ada dari Alex lihatkan ketika aku jauh dan sedang bersama keluargaku aku masih saja merindukan Alex-ku, sesak didadaku kembali menyeruak.
"kak len.... kak..!" Suara Arga menyadarkan ku " Iya ada apa Ga? " Jawabku

"yeh... kaka diajak ngobrol dari tadi malah melamun, mana wajahnya sedih amat kek orang mau nanggis" pernyataan Arga memang betul dapat kulihat Rizal me lirik ku melalui spion tengah mobil kami.
"Ah kamu ada aja kaka cuma jetlag aja trus kaka juga capek Ga.." Jawabku sambil tersenyum.

" Ya udah tidur aja dulu lagian jalanan juga lagi macet nanti Klo dah deket rumah Arga bangunin" dan akupun langsung menurutinya denah merebahkan tubuhku dan mulai memejamkan mata aku memang butuh istirahat tapi aku hampir kembali menangis saat mendengar  setelah menangis semalam membayangkan tentang alex dan sasha yang makan malam berdua ditambah sikap acuh alex padaku apa benar dia sudah bosan padaku?

"Kak bangun udah mau deket rumah nih" suara Arga membangunkan, akupun langsung duduk dan melihat pemandangan kampung halaman ku, lima menit kemudian sampailah kami di rumah dimana ibu dan bapak berdiri di teras menyambut ku.

Aku pun turun dari mobil setengah berlari memeluk ibuku wanita yang sangat ku cintai dapat kurasakan juga bapak memeluk kami berdua suasana yang begitu membahagiakan sekaligus mengharukan ini membuat ku dan ibu meneteskan airmata "Ikutan dong pelukannya" seloroh Arga yang di balas cubitan dipipi nya oleh ibu. Setelah melepaskan pelukan aku pun mencium tangan ibu dan bapak lalu kami pun masuk kerumah sambil terus bergelayut dilengan bapak.

"Ayo kita makan ibu dah masak kesukaan mu len, Ada ayam goreng sayur kangkung tumis ikan jambal sama sambal terasi. Kamu makan yang banyak ya len ibu liat kamu agak kurusan" aku pun duduk diruang makan, air liur ku pun sambil menetes melihat makanan yang dibuat ibu seperti biasa aku duduk disamping kiri bapak, ibu disebelah kanan bapak lalu Rizal disebelah ku dan Arga di samping ibu. Ibu menuangkan nasi untuk kami semua lalu bapak berkata "kamu kenapa baru pulang sekarang biasanya kamu pulang setiap enam bulan sekali tapi ini sudah hampir setahun kamu ngak pulang apa kamu ngak tau ibu kamu itu kangen sampe nangisin kamu len" bapak  bertanya sambil mengusap kepalaku.

THE CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang