THE LOST...

1.1K 14 0
                                    

Alena pov :

"Mamah...mamah..." alean memeluk kakiku saat aku sedang menyiapkan sarapan untuk kami. Aku tersenyum padanya lalu mengangkat tubuh alean yang saat ini sudah tiga tahun.
"Muach...muach " aku mencium pipi alean yang tembem dan berwarna Pink. "Mamah... ale lapar." Alean memeluk leherku dengan tangan kecilnya.
"Iya sayang... ayo kita bangunkan papah dulu" aku berjalan menuju kamarku dimana andra masih tertidur.
"Papah bangun..." alean melompat keatas perut andra saat aku menurunkan nya diatas ranjang. "Papah.. " alean menepuk pelan pipi andra mencoba membangunkannya.
"Mmm... " andra mengumam pelan lalu mulai membuka matanya. "He..he... geli pah" andra yang sudah membuka mata langsung mengelitiki perut alean. "Anak papah ini jahat ya.. masa bangunin papahnya pake pukul-pukul sih " andra membalikkan tubuh alean dan mulai mengelitiki seluruh tubuh alean. Aku tersenyum melihat keakraban mereka setiap pagi ini. "Haha.... ampun pah. Mamah yang nyuruh ale buat bangunin papah" alean berkata disela tawanya.
"Oh ya... " andra menoleh padaku Yang masih bersandar di pintu kamar.
"Iya pah. Mamah yang suruh ale bangunin papah. Iya kan mah?" mereka menatap ku bersamaan. Aku yang tidak ingin mengalah mengangkat kedua bahuku "Engak kok mamah ngak nyuruh ale..." aku tertawa melihat wajah mereka yang seolah mengejek jawabanku.

"Uh.... mamah bohong pah." Alean bangkit dari ranjang.
Lalu membisikkan sesuatu di telinga andra saat ini. Andra menganganguk mendengar alean yang berbisik di telinganya "Ya ayo kita serang mamah" andra berseru sambil menatapku seolah ingin menerkam ku.
Aku yang tau maksud mereka langsung tergelak dan lari menjauh "serang...." alean berseru lalu aku pun berlari kencang. "Mamah jangan kabur.." alean berteriak saat andra mengendong nya mengejarku. "Wuekkk....." aku menjulurkan lidah ku mengejek mereka dibelakang ku. "Dapat...." andra meraih ku dan memeluk perutku yang masih mencoba berlari.
"Ampun.... ampun. Iya mamah yang yang nyuruh ale" aku tertawa saat andra dan alean kompak meneliti ku saat ini. "Tuh kan pah. Mamah yang nyuruh ale buat bangunin papah" aku terus tertawa memegangi perutku.
Inilah rutinitas kami hampir di setiap hari. Alean tumbuh menjadi anak yang lucu, cerdas dan tampan. Aku sangat bersyukur dengan wajah andra yang sedikit mirip dengan alean jadi saat kami berjalan bersama orang tidak ada yang menyangsikan jika alean adalah anak andra.

"Sayang mas harus pergi ke kalimantan Selama dua minggu tapi mas usahakan setiap akhir minggu mas akan pulang. " aku membantu andra memakaikan nya jas.
meski ada leo tapi tetap andra lah yang harus turun tangan jika ada masalah atau kendala.

"Kamu jangan terlalu capek mengelola dealer. Cukup kamu pantau saja kinerja para pegawai disana. Mas juga ngak mau kalau ale merasa kurang perhatian dari kamu." Aku tersenyum pada andra yang selalu memanjakan alean.

"Iya mas, lagian aku senang kok di dealer." Ya aku senang memiliki aktivitas selain mengurus rumah. Karna dirumah selain ada martha ada beberapa pegawai yang membantuku merawat rumah ini.

"Ya mas tau. Bukan cuma kamu yang senang disana tapi semua pegawai laki-laki dan costumers laki-laki juga senang ada kamu disana." Andra cemberut padaku. Aku hanya tersenyum menangapi nya. Toh aku kan selalu profesional di dealer baik pada konsumen atau pada para pegawai disana.

"Muach... suamiku ini ganteng banget kalau gambek. Lena jadi kepingin..? Aku mengedipkan mataku pada andra.

"Kepingin apa sayang..." andra memelukku sambil terus menciumi leherku.
"Kepingin..... ini" aku mencubit pipinya keras sekali "Aww..... sakit len" andra mengaduh mengusap kedua pipinya yang tadi aku cubit.
"Awas ya kamu..." andra menarikku keranjang dan menindihku.
"Loh mas kamu ngapain?" Aku bertanya saat andra membuka jas kerjanya yang baru saja ku pakai kan.
"Kamu tadi kan udah sengaja godain mas. Sekarang rasakan sendiri akibatnya" andra menyeringai padaku saat membuka dasi dan kemeja nya. Aku pun tersenyum melihat tubuh atas suamiku yang telanjang itu. Tengorokanku ku kering saat melihat andra yang mengurung diriku dengan kedua lututnya yang berada di sisi perutku.
Aku mulai meraba andra "beatiful..." aku mengumam saat menyelusuri perut andra yang penuh dengan otot itu.
"Ha...ha...ha... mas ngak nyangka setelah bertahun-tahun kita nikah kamu masih bilang aku beatiful ya,,?" Andra merebahkan tubuhnya diatas ku. "Cause you are beatiful. I love you andra." Aku membelai wajahnya. "Well Thank you for your compliment mrs" andra mulai membuka kancing kemeja ku satu persatu.
"Mmmmm.... I want You now alena." Andra mencium bibirku.
"Then own me now" aku balas mengigit bibirnya. Kami pun saling mencium dan saling membelai tubuh kami. Ciuman kami berubah menjadi panas, andra yang sudah berhasil membuka seluruh kancing kemeja ku kini terus meremas payudaraku yang masih tertutup bra hitam ku.

THE CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang