THE CHOICE

another rude act..

Author pov :

Alex sudah hampir gila sudah lebih dari sebulan Alena tidak bicara padanya meski Alena bicara saat dikantor tapi hanya sebatas pekerjaan tidak lebih sudah beberapa kali juga alex mencoba mencumbu Alena me rangsang nya agar Alena mau tidur dengannya tapi alena tetap seperti patung.
Alex marah dan sedang melampiaskan nya pada tawny saat ini "fuck....fuck....fuck" alex mengeram sambil terus menghentak tawny, tawny tidak menikmati permainan sex nya dengan alex saat ini "alex stop....please you hurt me" tawny berteriak saat alex terus menghentak nya dengan kasar. Mereka saat ini sedang melakukan sex di ruang vip yang berada di presticious, alex tidak perduli pada tawny malah terus mempercepat gerakannya untuk mencapai kepuasan hingga beberapa Hentakan kasar alex mencabut kejantanannya dan menyemburkan nya di punggung tawny. Tawny sudah kesakitan saat ini hanya bisa diam dan menangis karna nyeri pada perut bawahnya.

"Pergilah tawny aku ingin sendiri" tak alex perduli kan kondisi tawny saat ini alex hanya ingin minum dan kembali berpikir bagaimana caranya merebut hati Alena gadis yang sesungguhnya ia cintai namun karna keegoisan dan kesombongan nya alex malah menyakiti nya.

Alena saat ini sedang makan siang dengan chun, entah mengapa Alena tidak bersemangat menangapi perkataan chun saat ini hanya mengaduk teh hijau pesanan nya.

"Alena....lena kau mendengar ku? " chun memangil Alena sambil mengerakan tangannya didepan wajah lena. "Huh.... sory ada apa chun?" Chun menghela nafas karna Alena balik bertanya padanya "aku bilang tadi salah satu temanku dari indonesia menghubungiku, dia meminta bantuanku untuk menyelidik mu, mencari tahu riwayat hidupmu selama bersama alex. Dia sudah kehabisan akal membobol akses pengaman pada perusahaan kita agar mendapat informasi tentang mu. Ya tidak heran sih karna aku yang selalu melindungi datamu" Alena bertanya-tanya siapa yang mencoba mencari info tentangnya apakah mungkin rizal? mengingat rizal yang pendiam sepertinya tidak mungkin.
"Apa yang kau tahu chun? Untuk apa dia mencari Info tentang ku?" Alena mulai ketakutan siapa yang mencari info tentangnya.

"Easy girl, kami hanya teman sesama hacker dia meminta pertolongan padaku karna dia tau jika aku bekerja di perusahaan Burton. Dan dia hanya menjalankan tugas dari klien nya yang bernama andra sakti dinata." Alena terkejut mendengar nama andra, chun yang melihat wajah panik "apakah kau mengenalnya Alena? " Alena menganguk pelan sambil mengingat sosok andra.

"Sebenarnya aku hanya mengenalnya 3 hari ketika di Indonesia dan dia adalah kakak laki-laki dari kekasih adikku" apa jangan-jangan andra mencari info tentangnya untuk mengecek latar belakang keluarga kami ya? Gawat jika sampai sampai kelakuannya Sampai merusak hubungan rizal dan rissa.

"Chun tolong aku jangan biarkan temanmu mendapat informasi tentang ku" Alena mengengam tangan chun.
Chun melihat alena wajah ketakutan "tenanglah Alena aku pasti akan menolongmu, apa yang terjadi padamu Alena ceritakanlah padaku sayang" chun menatap alena sambil mengusap tangan Alena yang berada di genggaman nya. Alena pun mulai menceritakan semuanya dari mulai pertemuannya dengan andra hingga aksi alex yang menculik nya ketika mereka sedang makan setelah acara pernikahan karin.

"Entahlah Alena, kurasa ini saatnya kau meninggalkan alex" Alena terdiam mendengar kan chun "aku sebenarnya ingin pergi dari Alex sekarang chun tapi aku belum mendapatkan video seks ku chun. Aku sudah mencarinya di rumah, di kantor alex bahkan aku sudah mengecek brankas alex chun." Ada gurat kesedihan di wajah Alena.

"Apa kau sudah bertanya pada seth lena?" Ya lena memang tidak pernah berpikir untuk menanyakan hal ini pada seth. Alena hanya diam saat ini mencoba memikirkan cara untuk membujuk seth agar mau membantumu.

"Alena aku punya kabar baik untuk kita sayang. Aku sudah menerima tawaran untuk menjual bisnis online ku jadi kamu tidak perlu binggung masalah mengembalikan uang alex. Berapa total uang yang harus kau kembalikan?" Alena tampak berpikir dan mulai menghitung jumlah yang harus ia bayar.