"Gapura ini tuh dibangun untuk memperingati kemenangan Napoleon. Arc de Triomphe dibangun atas perintah Napoleon pada masa kejayaannya pada tahun 1806, setelah ia menang perang lawan Austria dalam perang Austerliz." jelas Rama.
Alenna tersenyum mendengar penjelasan Rama dan menatap Rama lekat. Rana pun balik menatap mata Alenna lekat.
"Len, g..ue suka sama..." ujar Rama.
Mungkinkah? Tanya Alenna dalam hati.
"Suka sama apa?" tanya Alenna penasaran.
"Gue suka sama patung dan relief yang dihias di Arc de Triomphe, hahaha." jawab Rama sambil tertawa geli.
Lo cuma terlalu berharap Len. Itu ngga mungkin terjadi, sadar Len. Hati Rama cuma buat Qila. Seru gadis batin Alenna.
"Hahaha LUCU LO!" sindir Alenna tanpa melirik wajah Rama.
"Cieee udah baper duluan ya? Haha. Pasti lo ngiranya gue mau bilang 'Len, gue suka sama lo.' ya kan? Haha.."
"Ngga lucu Rama, lo tau sendiri gimana perasaan gue ke lo. Jangan main-main sama perasaan Ram. Ini hati buat dijaga bukan buat dimainin."
Alenna pun berjalan meninggalkan Rama dengan perasaan kesalnya.
Rama segera berlari menyamai langkah Alenna.
"Yah Len maaf, bercanda kali. Makanya lo jangan baper kalau gue ngomong."Alenna tetap berjalan mempercepat langkahnya tanpa menghiraukan ucapan maaf Rama dibelakangnya.
"Udah deh diem, berisik tau. Malu diliatin orang, anterin gue pulang sekarang."
Rama akhirnya hanya mengangguk pasrah.
------------------------
•Aquilla Point Of View
Hujan...
Aku menatap hujan yang sedari tadi diturun, sekarang aku sedang duduk dikoridor bersama mahasiswa-mahasiswi lain yang sedang menunggu hujan ini berhenti atau sekedar reda.
Perlahan, aku mulai mengamati tetesan hujan yang jatuhan. Sudah tak terhitung berapa tetesan hujan yang jatuh ke tanah, sama seperti perasaan rinduku kepada Rama yang tak bisa dihitung.
Aku merindukannya..
Sangat merindukannya..
Merindukan dirinya yang jauh disana..
Andai dulu aku tak terlambat menyadari perasaanku, mungkinkah kamu sekarang akan disini bersamaku?
Menemaniku dikala derasnya hujan..
Memberikanku sebuah pelukan hangat ditengah dinginnya hujan..Rama, I miss you so bad!!
Disaat aku sedang larut dalam lamunan dan pikiranku, tiba-tiba ponselku berbunyi. Terdapat notifikasi line disana.
Kiky : Nanti jadi jalan ngga? Gue tunggu di perpustakaan pusat ya kalau hujannya udah redah.
Qila : jadi, iya nanti gue kesana kalau hujannya udah redah.
Kiky : oke..
Bosan menunggu hujan yang tak kunjung mereda, akhirnya aku mulai berkutat dengan games diponselku hingga aku tak sadar bahwa sedari tadi ada seseorang yang duduk disampingku.
"Permisi?" ujarnya.
Aku menoleh melihat ke arahnya, sekilas wajahnya terlihat familiar.
Dia sedang ngomong 'permisi' sama siapa ya? Tanyaku dalam hati.
"Gue ngomong sama lo kok." katanya seolah tau dengan pertanyaan yang ada diotakku.
"Oh ada apa ya?" tanyaku ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Us 2
Teen FictionSequel dari All About Us. Wajib baca All About Us terlebih dahulu!! Setelah perginya Rama dan masih meninggalkan jejak salah paham. Mampukah Qila bertahan tanpa Rama dihidupnya? Dan apakah mereka akan dipertemukan kembali?