Hai, sebelumnya gua mau ucapin terima kasih kepada Allah SWT. Kalo bukan tanpa izin-Nya, gua gak bakal punya kesempatan buat ngetik ini cerita.
Sebenernya sih gak punya mood buat ngetik cerita baru lagi, tapi berhubung gua orangnya agak nekat jadi ya.. Gitu.
SEBAGIAN CERITA INI ADALAH KISAH NYATA
***
"Aku tidak suka keramaian."
"Kau tidak akan suka jika belum pernah merasakannya, Austin."
Sedari tadi, kedua sahabat ini sibuk berargumen hanya karena masalah undangan.
Yang satu ingin pergi, yang satu lagi tidak ingin diajak.
"Kau kan bisa pergi dengan kekasihmu. Kenapa harus aku?" Kesal pria bermata abu-abu.
"Kau tidak melihat berita minggu lalu? Aku putus dengan jalang itu!!" Bentak pria bermata biru laut dengan tidak kalah kesalnya dengan si mata abu-abu.
"Minggu lalu masih memanggil sayang. Lalu kini memanggil jalang? Sudah berubah, euh!" Pancing pria bermata abu-abu.
"Arrghh.. Aku tidak mau tahu! Kau sahabatku dan kau harus ikut, acara ini bukan acara main-main, Austin!" Telak pria bermata biru laut tersebut.
Sang pria bermata abu-abu yang ternyata bernama Austin hanya bisa pasrah. Bukan karena dia tidak berani melawan Tom -si pria bermata biru laut- hanya saja menurutnya marah-marah tidak jelas akan membuang-buang waktu.
***
Sudah lebih dari tigapuluh menit Austin dan temannya -Tom- berada di salah satu acara paling bergengsi di dunia.
Tetapi, tidak ada satupun yang mampu menarik perhatiannya. Meskipun tadi nampak seorang host yang sedang membicarakan pesonanya kepada orang-orang dan membuat mereka tertawa, tetapi Austin tetap memasang ekspresi tidak menikmati acara ini.
"Oke, mungkin nominasi ini adalah satu-satunya nominasi yang paling ditunggu-tunggu oleh para tamu. Apalagi kalau bukan The Most Romantic Kiss Scene." Celoteh seorang aktor pria yang terlihat berdiri bersama seorang model cantik untuk membacakan nominasi.
Tentu saja, celotehan aktor itu langsung dihadiahi oleh jeritan dan tawaan para penonton maupun tamu-tamu penting.
"Whoaa.. Benar sekali! Akupun bahkan sudah gemetar menanti siapa yang akan membawa pulang trophy yang bertuliskan 'The Most Romantic Kiss Scene' pada malam hari ini."
Para nominasi dan klip merekapun ditayangkan pada sebuah layar raksasa. Klip itu menampilan beberapa nominate dan adegan ciuman dari beberapa film terkenal.
"Nah, kalian pasti sudah tau siapa yang akan membawa pulang trophy ini, bukan?"
Semua orang mulai menanti-nanti, kiss scene siapakah yang akan ditayangkan sebagai pemenang dalam nominasi ini.
Dan hasilnya membuat semua orang tercengang.
"Luna Del Violete dan James Horan!" seru kedua artis tersebut berhasil membuat semua orang menjerit histeris, bertepuk tangan, bahkan bersiul kencang.
Bagaimana tidak, adegan ciuman mereka benar-benar terlihat seperti ciuman nyata. Padahal itu hanyalah sebuah adegan pada salah satu film bergenre action.
Kedua nama yang disebutkanpun maju kedepan panggung, bersiap menerima piala.
Wajah mereka nampak berseri-seri, sesekali mereka menyapa beberapa para tamu dan fans-fans mereka.
Hujan tepuk tanganpun ikut memenuhi acara ini. Sangat meriah.
"Yeah, thanks god." Ucap James Horan bersamaan dengan sampainya mereka di depan podium dan sudah memegang sebuah piala.
"Ugh... Bisakah potongan scene itu disudahi? Aku tidak tahan melihatnya." Gurau Luna yang langsung disambut oleh tawa pecah para penonton dan tamu penting.
Austin POV On
Mate! Mate!
David, serigalaku tidak henti-hentinya meneriakkan kata-kata itu. Membuat kepalaku pening sekali.
Berhentilah berteriak, kau membuat mood ku semakin rusak! Bentakku balik.
Kau tak melihatnya, bodoh? Dia ada di depanmu. Di depan podium itu!
Aku mengalihkan pengeliatanku kearah yang ditunjukan oleh David, dan siapa yang aku lihat membuat duniaku seakan berhenti berputar.
Aku tidak berlebihan, ini nyata. Dia sedang tersenyum lebar dan berdiri disamping seorang pria yang entah siapa namanya.
Dan yang lebih mengejutkannya lagi, sebuah foto yang terpampang dilayar LED besar dibelakang mereka. Memalukan!
Ingin rasanya aku menarik tangan mate-ku, membawanya pergi dari sini dan mengurungnya di rumahku.
Tapi, belum jadi aku menarik mate-ku, Tom tiba-tiba saja menarik kencang bahuku. Membuatku sedikit terhuyung. Eh, aku sudah berdiri rupanya.
"Mau menculik mate-mu, eh?" Tanya Tom sekars.
Aku mulai menyadari dimana aku sekarang. Bodohnya.. Aku tengah berdiri disalah satu tangga menuju podium, dan ditertawakan oleh jutaan manusia.
Hanya aku dan Tom saja yang tidak tertawa. Tom malah memasang wajah sangar yang lebih terlihat seperti kucing melahirkan dimataku.
Tapi tatapanku tak berfokus kearah Tom, tetapi kearah wanita yang berdiri didepan sana. Dia tertawa kecil, menyebabkan mata bulatnya menyipit.
Oh... Jangan sekarang, David. Aku tidak mau malu dihadapan mate-ku seperti ini.
Kau sendiri yang menjalankan tubuhmu, bodoh. Ingat, dia mate kita! Bukan hanya mate-mu saja!!
Ya, aku dan David sering sekali tidak akur seperti ini.
Sebelum semuanya tampak kacau, aku menarik kerah baju Tom kemudian berjalan menuju tempat duduk kami.
Suasana yang penuh tawapun tergantikan oleh suara menginterupsi dari salah satu crew.
Austin POV Off
******
Wdyt about this story? Sorry banget kalo jelek, ya namanya juga 'my first work about werewolfs' ya kan?
So, harap dimaklumi ya..
With chesse,
Rizmaseptiawahyu
![](https://img.wattpad.com/cover/52923949-288-k549987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
WerewolfDari cara kau tersenyum, dari cara kau memandang. Kau memergokiku, tidak seperti yang lainnya. Dari sejak sapaan pertama kita, aku sudah yakin, aku sudah memastikan.. Bahwa kita memang saling memiliki.. ~Luna Del Violette~ ~Austin Connor~