Sabtu pagi yang ditemani dengan hujan salju, Vio tiba-tiba saja terbangun dari komanya dan langsung menangis histeris. Sesekali ia menyebut nama "Elleanor." membuat Austin bingung harus melakukan apa selain memeluk gadis itu dengan lembut.
"Hei, tenanglah. Aku ada disini.." Ucap Austin selembut bludru.
Bukannya berhenti, tangis Vio semakin menjadi-jadi dan malah semakin terdengar pilu.
Beberapa pelayan, Avril, dan Michael nampak sudah memenuhi kamar ini dan menyaksikan tangisan pilu Vio.
Avril kemudian berjalan mendekat lalu duduk dibibir ranjang, "Katakan pada kami, Vio. Kami tidak mengerti apa yang sedang kau tangiskan. Dan siapa Elleanor itu?" Tanya Avril mencoba bersikap lembut, karena ia tahu bahwa Vio belum sepenuhnya sadar.
"Elleanor, Elle menjadi serigala dan ingin membunuhku. Dia ingin menghancurkanku..hiks.." Vio terus meracau dipelukan Austin.
"Bisa panggilkan Claura?"
****
"Jadi Elleanor itu adalah kakaknya Vio dan wanita itu adalah Anne? Bagaimana bisa?!" Kejut Michael setelah Austin menjelaskan kepadanya bahwa Elleanor dan Anne adalah orang yang sama dan wanita itu punya hubungan erat dengan Vio.
"Heuhh... Aku juga baru tahu setelah melihat betapa wajah Elle dan Anne sangat serupa. Jadi aku asumsikan bahwa mereka adalah orang yang sama." Jelas Austin.
Pria itu terdiam sejenak, lalu melanjutkan kembali. "Anne juga pernah mengatakan bahwa ia memiliki adik perempuan bernama Del, dan Del adalah nama tengah dari Vio. Itu menguatkan keyakinanku."
"Tapi Anne atau Elle itu sudah menyakiti Vio, bukan? Mana ada seorang kakak yang mencoba membunuh adiknya sendiri?" Tanya Michael lebih kepada dirinya sendiri.
'Mungkin Michael benar, Austin. Kita harus mencari tahu mengapa wanita itu mencelakakan adiknya sendiri.' David menyetujui ucapan Michael.
'Tapi apa yang harus aku lakukan selanjutnya?' Tanya Austin kepada werewolfnya.
'Kau pasti tahu siapa yang bisa dijadikan saksi saat percobaan pembunuhan itu terjadi.' David memberinya ide.
Avril. Ya, kakaknya itu berada disaat kejadian mengerikan itu terjadi, dan mungkin Avrik tahu alasan mengapa Anne-Elleanor- menyiksa adiknya sendiri.
"Dan... Aku pikir mimpi buruk Vio tentang Elle yang menjadi serigala memberikan kita sebuah tanda." Ucap Michael sambil menatap serius kearah Alphanya.
"Apa itu?" Tanya Austin penasaran. Mata pria itu menyipit menatap Betanya.
"Bahwa kau harus segera memberitahunya siapa kita yang sebenarnya. Sebelum wanita itu yang melakukannya."
Beberapa detik kemudian Avril masuk kedalam ruangan kerja adiknya dengan membawa nampan yang berisi dua buah cangkir dengan asap yang masih mengepul diatasnya.
"Teh mint mungkin bisa membantu menjernihkan pikiranmu, Austin." Ujar Avril seraya meletakkan kedua cangkir tersebut keatas meja kerja milik Austin.
Austin tidak menjawab dan hanya menatap kakaknya dengan wajah selidik.
"Kenapa?" Tanya Avril yang sudah mulai risih dengan tatapan adiknya.
"Kau pasti tahu alasan mengapa Anne melakukan semua ini kepada adiknya sendiri." Ujar Austin yang langsung membuat Avril tersentak.
Wanita berambut blonde sebahu itu kemudian duduk disalah satu single sofa dan sedikit berdeham.
"Hm.. Begini.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
WerewolfDari cara kau tersenyum, dari cara kau memandang. Kau memergokiku, tidak seperti yang lainnya. Dari sejak sapaan pertama kita, aku sudah yakin, aku sudah memastikan.. Bahwa kita memang saling memiliki.. ~Luna Del Violette~ ~Austin Connor~