Chapter 1

38K 749 9
                                    

"Hah?! Yang bener aja!!!!" Kiara Percy menjerit. "Ssstt.... Kau mau membunuhku? Dengan suara sekeras itu, semua orang bakalan tahu kalau aku bekerja." Samantha Jones mendesis keras.

Kiara melihat ke sekelilingnya, semua orang hanya memandang sekilas pada mereka dan kemudian meneruskan kegiatannya masing-masing. Tak peduli lagi. Kiara membalikkan mukanya, memandang wajah sahabatnya.

"Kau, harus bekerja?!" Sam, panggilan akrab Samantha, hanya mengangkat bahunya. "Seumur hidup. Hutangku besar." Ucapnya sambil menghela nafas.

"Pada salah satu perusahaan terbesar di dunia?" Kiara menerawang sambil tersenyum, "kalau aku sih gpp tuh." Sam hanya mengerlingkan bola matanya melihat kelakuan sahabatnya, dan kembali melamun.

Ia ingat kejadian itu. Kejadian empat hari yang lalu, tepatnya. Saat itu, ia baru saja pulang sekolah dan melihat serombongan pria berbaju seragam sedang mengambil semua furniture di rumahnya.

"Sedang apa kalian?!! Dad?!!" Jeritnya. Salah seorang pria yang mengenakan jas hitam maju. "Kau, Samantha Jones? Putri Brian Jones?" Sam mengangguk. "Siapa kalian?"

Pria tersebut membaca selembaran kertas di tangannya. "Ayahmu berhutang sebesar 100 juta dollar pada perusahaan kami, dan sekarang dia melarikan diri."

Sam segera menarik kertas di tangan pria tersebut. Ia membacanya sekilas dan segera jatuh terduduk. Badannya terasa lemas. Itu memang surat hutang, dan tanda tangan ayahnya tertera di atasnya.

"Maafkan saya." Ucap pria itu penuh simpatik. "Kemana ayah saya pergi?" Sam memandang nanar ke arah pria tersebut. Pria tersebut tersenyum penuh penyesalan. "Maaf, itu juga yang sedang kami cari tahu." Sam menggigit bibir bawahnya.

Ia memang ingat, ayahnya pernah mengusulkan untuk meminjam uang kepada E.A.J. Corporation, salah satu perusahaan terbesar yang memiliki usaha di segala bidang, untuk mengembangkan usaha bisnisnya, yang ternyata gagal. Dan ia ingat, ia pernah menolak usul ayahnya. Ternyata ayahnya benar-benar meminjam uang.

Sam bangkit dan berbicara menghadap pria itu. "Kalau saya boleh tahu, Tuan, barang apa sajakah yang akan disita untuk mengganti kerugian hutang ayah saya?"

Pria tersebut tampak terkejut. Ia memandang gadis di depannya ini. Seorang gadis yang amat sangat cantik. Ia sudah membaca asal usul gadis ini sebelumnya. Ia berumur 18 tahun, dan baru saja memulai tahun ajaran terakhirnya di St. Patrick Senior High School, salah satu sekolah terbaik di kota ini. Ia merupakan juara bertahan sejak tahun pertamanya. Bukan untuk satu kelas, melainkan untuk satu angkatan. Ia masuk pun berdasarkan beasiswa. Jadi, jelas ia sangat pintar.

Selain itu, Sam asli jauh lebih cantik dari foto yang pernah ditunjukkan padanya. Ia tinggi dan langsing. 172 cm dan 50 kg, ia pernah membacanya, dengan rambut panjang terurai yang berwarna coklat madu. Sam berkulit putih, dengan rona kemerah-merahan di pipinya. Matanya senada dengan warna rambutnya, hanya lebih terang, lembut, dan bercahaya. Bibirnya yang penuh dan lembut, kini terlihat bergetar. Dan yang membuatnya lebih terpukau, gadis ini tampak tenang setelah mendengar ayahnya kabur, dan ia mempunyai hutang yang masih harus dilunasi sebesar 100 juta dollar.

"Panggil aku David." David Fields menjabat tangan gadis itu. "David, kalau aku boleh tahu, hutang ayahku sebesar 100 juta dollar setelah dikurangi biaya penyitaan rumahku beserta isinya, ehm...berapa sisanya?"

Sam tampak berusaha menegarkan dirinya. Ia tahu, penyitaan rumahnya beserta isi-isinya, tak akan banyak mengurangi hutang ayahnya.

David tampak ragu sejenak. Sam segera menguatkan dirinya, "please?" "Tak banyak." Sam menarik nafas panjang, "baiklah. Terima kasih atas pemberitahuannya. Sisa hutang itu, akan saya cicil."

Debt Over Loves (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang