Pukul 12.55
Sam tengah bersiap-siap untuk keluar bersama Kiara, saat Tonny mendatanginya.
"Sam..." Panggilnya pelan. Tubuh Sam langsung mengejang. Otomatis, dia membalikkan badannya menghadap Tonny.
Kiara langsung berdiri di hadapan Tonny, menjadi penghalang antara Tonny dan Sam.
"Mau apa kemari?" Tanya Kiara pedas. Tonny langsung bersujud. Sam dan Kiara sangat terkejut. Tonny mulai menangis. "Maafkan aku... Maafkan aku... Tolong, jangan diteruskan..."
Sam dan Kiara saling memandang bingung. "Memangnya kenapa?" Kiara bertanya.
"Maafkan aku... Aku sungguh bersalah... Aku tak tahu kalau pacarmu adalah orang dalam E.A.J. Corporation... Maaf... Maaf... Maaf..." Kini, mereka bertiga menjadi bahan tontonan.
Tonny masih bersujud menyembah dan meminta maaf. "Apa kau kemarin masih akan melakukannya jika Sam meminta ampun?!" Balas Kiara.
"Aku... Aku tahu a-aku salah... Maafkan aku... Tolong jangan lakukan lagi... Kumohon... Sam, mohon ya... Ya, Sam... Aku akan melakukan apa pun.. Menebusnya dengan apa pun..."
Meski masih merasakan kejadian kemarin, Sam tetap merasa iba juga, "apa yang terjadi?"
"Aku... Usaha keluargaku dihancurkan... Kini, ayahku terbaring di rumah sakit karena syok..."
Seluruh kelas pun gempar. Keluarga Line termasuk salah satu keluarga terpadang di kota. Memiliki kekayaan dan kekuasaan. Rasanya mustahil jika usahanya bisa dihancurkan. Apalagi dalam sehari.
Sam tertawa, "tak mungkin itu Ethan. Kau pasti salah." Tonny menggeleng keras. "Tidak, tidak mungkin salah. Mereka bilang jangan sampai mencari masalah dengan E.A.J. Corporation. Mereka..."
Melihat Tonny yang begitu panik, Sam berkata, "baiklah. Aku juga tidak yakin. Akan kutanyakan."
Tonny bangkit dan mengangguk padanya, "terima kasih... Terima kasih banyak..."
Setelah Tonny pergi, Kiara berbalik menghadap Sam. "Aku tahu apa yang akan kau katakan, Kiara. Tapi aku..."
"Ya. Ya. Ya... Merasa kasihan, iba, dan lainnya. Sudahlah. Salahku berteman dengan orang sepertimu."
*****
E.A.J.CentralTower.
Sam berdiri di depan bangunan pusat E.A.J. Corporation. Di dalam bangunan ia melihat banyaknya orang yang sibuk mengerjakan segala sesuatunya.
Sam berharap Ethan akan ikut menjemputnya dalam mobil, seperti biasa. Ia hendak menanyakan masalah keluarga Line. Betapa kecewanya ia saat Roger hanya datang sendirian,
Karena itulah, ia meminta Roger mengantarnya ke tempat Ethan. Saat meminta hal itu, ia nampak raut muka Roger yang terkejut. Berulang kali Roger berusaha membatalkan niat Sam untuk menemui Ethan.
"Kau tak tahu, para pekerja kantor E.A.J. Corporation sangat angkuh, dan penjilat. Di depan orang sepertiku, mereka tak memandang. Namun, pada Mr. McPherson, mereka seperti anjing setia."
Sam tertawa, "benarkah seperti itu?" Roger mengangguk. "Apalagi jika kau menemui Tuan Muda dengan seragam sekolah. Kau akan diusir, Nak."
Sam menggeleng, "tapi aku harus menemuinya. Masalahnya cukup penting."
Roger terdiam, "yah... Salahku sangat menyukaimu, Nak. Baiklah, aku akan mengantarmu ke tempat Tuan Muda, meski dia akan memarahiku."
"Memang dia akan marah? Aku kan hanya menemuinya saja. Hanya menanyakan sesuatu yang penting."
"Dia itu tidak suka diganggu saat kerja. Tuan Muda di rumah dengan yang di kantor sangat lain."
Sam mengangguk, "maafkan aku, tapi aku benar-benar harus menemuinya." Sam mendengar jika Mr. Line terbaring di Rumah Sakit karena sakit jantung mendengar bisnisnya hancur.
"Tapi aku janji. Aku tak kan membawamu. Aku akan berusaha agar Tuan Muda tidak memarahimu. Terima kasih, Roger." Sam tersenyum.
Roger tertawa pelan, "tenang saja, aku sudah terbiasa dimarahi Tuan Muda."
Maka, inilah Sam. Berdiri di dalam gedung E.A.J. Corporation tanpa seorang pun memandangnya.
Bagian resepsionis sangat sibuk menerima telepon, dan menerima tamu. Yang lain, ada saja yang dikerjakan, meski Sam tidak tahu jelas apa yang mereka lakukan.
'Ah... Jika saja masalahnya tidak begitu gawat. Aku lebih memilih menunggu Ethan pulang.' Sam pun melangkah menuju papan penjelasan.
'Kantor E.A.J. Corporation Management ada di lantai paling atas. Mungkin itu kantor Ethan. Kucoba sajalah.' Sam pun menuju lift.
*****
��pO�B
KAMU SEDANG MEMBACA
Debt Over Loves (COMPLETED)
Romansa"Hah?! Yang bener aja!!!!" Kiara Percy menjerit. "Ssstt.... Kau mau membunuhku? Dengan suara sekeras itu, semua orang bakalan tahu kalau aku bekerja." Samantha Jones mendesis keras. Kiara melihat ke sekelilingnya, semua orang hanya memandang sekilas...