Maureen telah kembali ke Swiss meski hatinya tidak tenang. Dan karena ia bersekolah jurusan bahasa, maka kuliahnya akan selesai dalam waktu dua tahun lagi. Dua tahun yang mungkin akan dirasanya sangat panjang. Ia ingin cepat-cepat beres.
Maureen sengaja memilih bahasa sebagai mata pokok kuliahnya, karena ia ingin menjadi pasangan yang sempurna bagi Ethan. Jurusan bisnis jelas bukan bidang Maureen. Tapi bahasa, mungkin akan dibutuhkan dalam menjalin kerja sama dengan perusahaan asing. Atau negara asing? Terserahlah.
Selain itu, Maureen juga mengikuti kelas tata krama. Ia ingin menjadi pendamping yang cocok untuk Ethan.
"Hanya tinggal beberapa bulan lagi. Aku harus tahan." Maureen bergumam, meyakinkan dirinya sendiri.
Maureen segera membuka tasnya dan mengeluarkan isinya. Untuk murid lain, satu kamar bisa diisi oleh dua orang. Namun Maureen menginginkan kamar untuk dirinya seorang. Ia tidak mempunyai roommate.
Segera, setelah beres bebenah barang, Maureen duduk di tepi tempat tidur. Termenung sejenak, sebelum akhirnya mengeluarkan ponselnya.
Terdengar nada sambung setelah ia memencet nomor. Dengan sabar, ia mendengarkan nada sambung itu. "Maureen Clay berbicara. Ya, Mr. Grant, saya hendak meminta bantuan Anda untuk menyelidiki seorang gadis bernama Samantha Jones." Jeda sesaat.
"Yeah, Samantha Jones. Aku tidak tahu pasti umurnya, tapi yang jelas ia lebih tinggi dariku, kurang lebih 170an. Yah, langsing. Ciri-cirinya? Ehm, warna rambutnya coklat madu, panjang. Ia berkulit putih. Mm, aku kurang jelas tentang itu. Namun, yang pasti saat ini dia tinggal bersama Ethan McPherson. Yeah, Ethan CEO dari E.A.J Corporation. Sekolah? Mmm... Kurasa di St. Patrick Senior High School, jika aku tak salah. Ya, cari tahu segalanya tentang dia. Beritahu aku segalanya, dan jangan kecewakan aku, Mr. Grant. Terima kasih."
Maureen menutup ponselnya. Berharap sedikit, ia bangkit dan keluar kamarnya.
*****
Sekolah sudah dimulai. Liburan sudah berakhir. Sam bersama Kiara sedang membereskan buku di kelas, sudah waktunya pulang. Sejak musim dingin telah berlalu, maka seragam St. Patrick pun sudah berganti.
Seragam itu menjadi kemeja putih lengan pendek, rok mini untuk wanita dan celana panjang untuk siswa pria, dengan keduanya bermotif biru tua kotak-kotak, dan kaus kaki putih panjang hingga ke lutut, yang hanya digunakan oleh siswa putri. Para siswa pun mengenakan dasi senada dengan warna bawahan mereka.
Mereka berpisah di depan gerbang, Sam telah ditunggu oleh Roger. Tak lama kemudian mobil yang ditumpangi mereka melaju pelan menuju rumah keluarga McPherson.
Sesampainya di rumah, Sam segera mengganti bajunya. Ia mengenakan kaus boxer berwarna hitam dan celana selutut berwarna putih. Ia mengikat rambutnya.
Kemarin, ia sudah memandikan Jollie dan Cleo, jadi sekarang ia tak perlu lagi memandikan mereka berdua. Tugasnya kali ini hanya menyiram tanaman, membereskan kamar Ethan, dan juga perpustakaannya.
Saat Sam sedang membereskan kamar Ethan, terdengar bunyi bel. Sam segera turun dan membukakan pintu. Di depan, terlihat Mr. Clay.
"Maaf, aku ada urusan dengan Mr. McPherson, dan aku tidak dapat menemukannya di kantor. Apa dia disini?"
Mr. Clay mengenakan sepasang jas abu dan kemeja putih. Gayanya berbicara sangat angkuh, tak memandang Sam sekalipun.
"Mr. William Clay dari Global Enterprises, bukan? Maaf, Mr. McPherson sedang tidak ada di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Debt Over Loves (COMPLETED)
Romance"Hah?! Yang bener aja!!!!" Kiara Percy menjerit. "Ssstt.... Kau mau membunuhku? Dengan suara sekeras itu, semua orang bakalan tahu kalau aku bekerja." Samantha Jones mendesis keras. Kiara melihat ke sekelilingnya, semua orang hanya memandang sekilas...