"Aku mau ke London."
"Ke Paris aja."
"Aku bosen ke Paris."
"Sama aku juga bosen ke London."
"Tapi aku mau kita bulan madu di London."
"NO! Kita bulan madu di Paris biar romantis."
"Nail!" geram April yang sangat kesal pada suaminya, Nail, yang dia nikahi beberapa minggu yang lalu.
Setelah dari bandara, Nail membawa pulang April ke rumahnya, dimana sedang menggelar pesta pertunangan. Semua orang termasuk calon tunangan April terkejut dengan kedatangan mereka. Nail meminta izin kepada kedua orangtua April untuk mempersunting putri tunggal mereka.
Awalnya Mikail, ayah April menentangnya, tapi setelah Nail meyakinkan akan membahagiakan April, Mikail akhirnya luluh. Tapi masalah belum berakhir karena Verrel, calon tunangan April bersikeras akan tetap melangsungkan pertunangan dan akan menikahi April.
Nail pun bersikeras tidak mau melepaskan April untuk Verrel. Sampai akhirnya emosi Verrel sudah tak dapat ditahan lagi karena baik April maupun Nail tetap berpegang teguh pada cinta mereka dan tidak mau berpisah lagi, maka Verrel memukuli Nail sampai babak belur dan berakhir di rumah sakit karena dia tidak melawan sedikit pun. Nail sengaja membiarkan Verrel memukulinya sampai puas asal dia melepaskan April untuknya.
"April!" balas Nail tak mau kalah.
"Dasar Cowok Sarap gak mau ngalah sama istrinya," April menggerutu, dia silangkan tangan di dada.
"Dasar Cewek Gila gak mau nurut sama suami." Nail menatap cinta April.
Pagi ini mereka bangun karena April merasa bosan sudah seminggu berbulan madu di pulau dewata, Bali. Dia mengusulkan untuk bulan madu ke London, tapi Nail tidak mau, dia ingin ke Paris karena dia berasal dari London dan sejak kecil tinggal di sana, kebalikan dari April yang sejak kecil tinggal di Paris."Apa liat-liat?!" April merasakan ada gelagat mencurigakan dari tatapan dan seringai Nail yang mengintimidasinya sejak tadi. "Awww...!" April terkejut karena Nail menarik ke dalam dekapannya. "Nail... lepas!" April meminta Nail untuk melepaskannya dari gendongan lelaki itu menuju kamar mandi.
"Mau ngapain?" tanya April saat sudah diturunkan Nail di dalam kamar mandi. Tanpa mengatakan sepatah kata pun Nail memperpendek jarak di antara mereka, tapi April terus mundur sampai akhirnya terjebak di tembok yang dingin dan terhimpit tubuh Nail.
"You know what I want." Nail merapatkan tubuhnya. "I want you."
"Lagi?" tanya April karena dalam seminggu ini bulan madu mereka hanya dihabiskan di dalam kamar.
Nail hanya mengangguk sambil terus mencium leher April, memberikan kehangatan melalui sentuhan yang dia berikan pada sang istri di pagi hari yang dingin ini.
Cinta bagi April adalah rasa membutuhkan yang hadir saat berjauhan, sedangkan bagi Nail, cinta adalah melepaskan orang yang dicintai untuk bahagia bersama dengan orang lain karena menurutnya cinta adalah membahagiakan orang yang dicintai. Tetapi apa pun rintangan, halangan bahkan jarak yang memisahkan cinta, cinta akan tetap datang dan kembali pada sang pemilik cinta.
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara London Dan Paris
FanfictionHanya karena sudah ditolong oleh April, Nail diminta untuk berpura-pura menjadi pacarnya untuk menghancurkan jalin kasih antara mantan April dengan pacar barunya. --- ALDP --- Akankah Nail mengabulkan permintaan April, cewek yang baru dikenalnya? Da...