Chapter 5

356 50 9
                                    

     Pagi-pagi begini Tania sudah datang karena jadwalnya piket. Dengan sangat terpaksa, Tania harus membersihkan kelasnya pagi-pagi gini yang punya sampah sejibun.

     Jevin terlihat saat Tania sedang menyapu dekat pintu, ia memakai tas selempang berwarna Biru tua, celana yang pas untuk ukurannya dan memakai converse bertali abu-abu. Lalu, ia permisi melewati Tania yang sedang menyapu, menyapanya dengan senyuman berbeda sekali dengan sikap nya ke Tania kemarin. Matanya saling mengunci satu sama lain, meskipun jarak mereka cukup jauh, tapi keduanya bisa saling memperhatikan satu sama lain.

     Sementara yang diberi sapaan, membalas dengan hal yang sama, tersenyum ramah. Dan kedua nya melanjutkan aktifitas nya masing-masing. Jevin menaruh tas nya, sementara Tania menyelesaikan tugas piketnya.

•••

     Hari ini lagi-lagi Tania membawa bekal dari rumah. Belum terbiasa untuk berbaur dengan keramaian di kantin. Alhasil begitu bel istirahat berbunyi, Tania langsung membuka nya dan menyantapnya sambil menyelipkan kedua earphone di kupingnya. Saat sedang asyik menikmati bekalnya, Rissa teman sekelasnya menghampirinya.

     "Hai, Tan!" sapanya lalu duduk disamping Tania. Karna mulutnya yang masih penuh dengan makanan Tania hanya bisa membalasnya dengan senyuman.

     "Kita lagi open recruitment nih, anggota kita kurang banyak, ga cukup kalo buat tampil di pentas seni 2 bulan lagi, jadi lo mau join ga?" Rissa menjelaskannya dengan semangat sambil membawa selembar brosur bertuliskan;

"Group Vocal Sound of Heaven"

     Tania berpikir sejenak sambil memperhatikan tulisan di brosur itu. Dari dulu memang Tania suka sekali bernyanyi. Apalagi ditambah Almarhum Ayahnya yang dulu bekerja sebagai Musisi. Dulu mereka sering sekali membuat mini konser di Malam Minggu sehabis Shalat Isya di taman belakang. Ayahnya bermain gitar, Bundanya sesekali bermain Piano. Sementara Kak Rio dan Tania, mereka berperan sebagai Vocal. Tapi sekarang semua itu hanya sebuah kenangan. Mungkin dengan bergabung dengan Group Vocal sekolahnya Tania bisa kembali menyalurkan bakatnya dan mengisi waktu senggangnya dengan kegiatan yang bermanfaat.

     "Latihan nya kapan?" tanyanya.

     "Kita latihan wajib hari Selasa. Kalo latihan tambahannya bisa kapan aja, tapi ga sering-sering ko, paling kalo udah mendekati hari H baru kita perbanyak latihan—

     "Jadi gimana Tan? jadi join atau ngga?" Tanya Rissa.
    
     "Oke deh." jawab Tania yakin.

     "Selamat, lo sekarang jadi bagian Sound of Heaven Sekolah kita. Gue tunggu latihan pertama lo hari Selasa depan. Oke?" Rissa lalu memberikan aba-aba salam tanda persetujuan. "Oke." jawab Tania lalu membalas uluran persetujuan Rissa.

     "Yaudah gue ke kantin dulu ya Tan."

     Tania mengangguk lalu mulai menikmati kegiatannya yang sempat tertunda tadi.

•••

     Bel pulang sudah berbunyi. Terdengar suara riuh dari setiap kelas mengucapkan kalimat 'Hore!' dengan sekencang-kencangnya. Buru-buru semua murid membereskan buku yang masih berserakan di atas meja termasuk Tania. Jevin menghampirinya, "Jadi kan Tan?" tanyanya.

     "Iya sebentar ya." jawab Tania yang masih sibuk membereskan semua perlengkapannya sehabis pelajaran Olahraga tadi yang belum sempat ia rapihkan.

Thanks? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang