Pertemuan kesekian kalinya

56 2 0
                                    

Siang ini seoul lebih dingin dari biasanya. Tapi hari ini hyeri dan ha neul tetap memilih untuk bertemu disebuah rumah makan jangjjamyun dipinggir jalan.

"Oppa, ibuku bertanya tentang kapan kamu mau bertemu ayah dan ibuku?" hyeri mengapit mienya dan melahapnya dengan semangat.

"Ahh, benar. Harusnya aku bertemu mereka. Ya, mungkin minggu depan. Bagaimana menurutmu?" ha neul memperhatikan hyeri makan.

"Hmmm..." hyeri mengiyakan.

"Oppa? Makan? Kali ini aku yang akan traktir bagaimana?"
"Melihatmu makan saja, rasanya perutku yang merasa kenyang."

Hyeri tersenyum memperlihatkan giginya.
Mata mereka bertemu.
"Jadi..." ha neul mendekatkan wajahnya kepada hyeri. Hyeri tertegun memperhatikan mata ha neul yang begitu sipit.

"Apa??"
"Lee hyeri?"
"Apa ??"
"Kau sudah dewasa ya sekarang, kau berbeda sekali terlihat seperti wanita sekarang."
"Oppa!" pipi hyeri memerah.
"Kau harus berjanji padaku, kau harus terus tumbuh menjadi wanita yang baik kau mengerti."

Hyeri mengerjapkan matanya. Jantungnya seakan ingin berhenti berdetak. Tiba tiba tangan ha neul menyentuh bibir hyeri. Kali ini hyeri seperti kehilangan nafas.

"Kau bilang kau sudah dewasa? Tapi kenapa saat makan masih menyisa seperti ini?"

Ha neul mundur, duduk dengan posisi sebelumnya. Pria itu tersenyum dengan memiliki karisma yang sulit dijelaskan.

"Yaaa!!!" hyeri bisa merasakan nafasnya kembali normal, gadis itu berfikir mungkin ha neul akan membahas tentang sebuah perasaannya , bukan hanya perasaan tapi hubungan seperti apa Di antara mereka.

"Oppa, bagaimana kabar kedua orang tuamu?" hyeri sibuk pada mienya lagi.
"Mereka baik, awalnya mereka juga ingin ke korea tapi mereka sepertinya sudah nyaman sekali di amerika."

"Huh.. Seandainya aku bisa tinggal di amerika.."
"Kau harus belajar yang benar dan menjadi wanita yang sukses. Kau mengerti?"
"Iya... " hyeri tersenyum.
"Sudah teruskan makananmu ,lalu kita jalan jalan lagi. Cepat.."
"Iya..."

Hyeri melanjutkan makannya sedangkan ha neul membayar kekasir. Pria itu memang selalu menghabiskan uang hanya untuk gadis yang dia sayangi.

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang