Rumah? awal pertama kisah dimulai.

52 2 0
                                    

Satu minggu kemudian. Masih dimusim dingin.

"Hyeri ... Buka pintunya."

suara itu berasa dari sebuah dapur yang cukup besar. Ibu hyeri sedang sibuk membuat sub rumput laut. Tidak ada yang ulang tahun hari ini, tetapi ini adalah hari sepecial.

"De, oma.."

Dia berlari kearah kaca merapihkan tatanan rambutnya, diapun berlari kearah pintu.

Hyeri membuka pintu. Bibirnya tersenyum puas, pria itu datang. Tersenyum menatapnya, ha neul memakai mantel tebal berwarna biru sangat cocok dengan tubuhnya.
Ha neul memberikan sebuah buket mawar berwarna kuning dan putih. Yang sejak tadi dia sembunyikan dibalik tubuhnya.

"Wahh... Deabak. Oppa ayo masuk."
Hyeri menarik lengan ha neul dan masuk kedalam rumah.

***

"Wah .. Kau sudah besar ya ha neul."
"Iya ahjumma."
"Ahjumma? Kemana hyeri appa?"
"Ya dia sangat ingin bertemu denganmu , tetapi dia harus pergi beberapa hari untuk urusan pekerjaan."
"Sayang sekali.." ha neul menghela nafas.

"Kalau begitu seringlah ke korea ha neul"
ibu hyeri membuat simpulan senyum diwajahnya. Lalu melanjutkan perkataan dengan sebuah pertanyaan.

"Jadi bagaimana amerika? Kau menyukainya?" ibu hyeri bertanya sambil membawakan makanan ke atas meja makan.
Sedangkan hyeri hanya duduk disamping kursi ha neul sambil terus memperhatikan pria itu.
"Menakjubkan, tapi korea dan seoul adalah hal yang lebih menyenangkan."
ha neul terdiam sejenak. Seketika hening segitu saja.

Ibu hyeri duduk disebrang kursi yang diduduki ha neul dan hyeri.
"Baiklah, saatnya makan siang..." ibu hyeri tersenyum sambil menatap ha neul yang sangat terlihat merindukan makanan korea.
"Oppa , kau mau apa ? Kau pasti ingin memakan ini dulukan?" hyeri mengambilkan sebuah mangkuk besar berisikan sup rumput laut. Dan memindahkannya ke mangkuk ha neul.
"Makanlah yang banyak.." ibu hyeri mengangguk dan tersenyum.

Ha neul sangat malu,tapi memang sup inilah yang selalu membuatnya merindukan seoul, bukan hanya seoul tetapi rumah hyeri
"Baiklah.." ha neul mengambil sendok lalu menyicipinya.
"Wahhhh enak sekali, sudah lima tahun aku tidak makan ini,"
Ibu hyeri tertawa pelan.
Ommo..

"Kenapa kedua orang tua kamu, juga ikut pindah ke amerika?" ibu hyeri bertanya ditengah saat makan siang.
"Ommaaa..." hyeri mengingatkan.
"Apa? Aku bertanya pada ha neul bukan kamu?"
"Sudah lah kau anak kecil," ha neul meledek lagi.
"Yaaa!" hyeri diam lalu melanjutkan makannya.

Ha neul melanjutkan pembicaraannya dengan ibu hyeri.
"Entahlah, aku juga tidak tau pasti. Yang jelas mereka tidak mau jauh dari aku." ha neul melanjutkan makannya.
"Aghh, benar kaukan anak satu satunya." ha neul menatap ibu hyeri lagi.
"Bagaimana keadaan kedua orang tuamu di amerika?"
"Mereka? Baik baik saja,mereka sangat nyaman diamerika. tetapi terkadang omma merindukan seoul dan anda.omma juga berpesan salam kepadamu, jika aku mampir hanya saja baru sekarang aku mampir."

"Benarkah? Sebenarnya aku juga merindukannya.tapi kenapa dia tidak pernah bisa dikabari . padahal waktu itu dia sempat menelponku lewat telpon rumah dan sekarang saatku telpon tidak pernah bisa." ibu hyeri menaruh sendoknya,begitu serius mendengarkan ha neul yang terus bicara sambil mengunyah makanan.

"Telepon rumah sempat rusak dan nomernya telah diganti .terkadang mereka berdua juga menyesal menjual rumah disamping rumah ini. Tetapi, appa selalu membuat perasaan omma lebih baik."

"Bahkan, aku tak pernah tau bahwa kau sekarang sudah tumbuh begitu besar dan sangat tampan. Ternyata waktu berjalan begitu cepat ya. Aku selalu mengingat bahwa setiap kau pulang sekolah kau kerumah ini dan mengajak hyeri bermain keluar."

"Ya, aku juga ingat waktu itu aku pernah mengajak hyeri bermain hingga larut malam dan lupa jalan untuk pulang. Ahh... Masa kecil yang begitu menyenangkan."

Hyeri terbatuk saat ha neul berbicara. Buru buru dia mengambil gelas yang berada dikanannya.

"Itu kejadian waktu kau berumur sembilan tahun ha neul, dan saat itu aku dan ayah hyeri dan kedua orang tuamu sangat panik hingga melapor polisi."

Hyeri menyikut tangan ha neul. Dan alis mengangkat saat wajah lelaki itu menatapnya,

"Jadi kau adalah penculik kecil? Kang ha neul?"

"Hei!" ha neul meengacak acak rambut hyeri.

"Sudah sudah lanjutlah makan kalian. Kau taukan ha neul aku sengaja membuat sup rumput laut untukmu." ibu hyeri menaruh lagu sup rumput laut di mangkuk ha neul

"Iya.."

Dan tak ada pembicaraan lagi sampai makan siang selesai.

***

Kini hyeri berlari ke kamarnya mengambil sebuah kardigan putih miliknya. Ha neul mengajaknya ke markas rahasia mereka.

"Aku siapp..." hyeri kembali keruang tamu. Ibunya dan ha neul sedang berbincang dan berhenti saat hyeri datang. dan hyeri sudah begitu siap dengan sebuah taskecil.

"Baiklah, aku akan jalan jalan sebentar dengan hyeri ahjumma. Selamat tinggal."
Ha neul membungkukan badannya.
"Ahh, kau tumbuh dengan baik ya? Walaupun kau di amerika sifatmu masih mencerminkan bahwa kau orang korea yang begitu sopan." ibu hyeri tersenyum saat ha neul tersenyum kearahnya.

"Aku pergi! Selamat tinggal omma.." hyeri dan ha neulpun pergi kesebuah markas mereka...

Kadang kenangan masa kecil adalah hal yang paling jujur dalam kehidupan ini. Kau tidak dapat berbohong karena kau masih kecil dan tidak dapat berkata hal yang bukan kenyataan. Mungkinkah perasaan yang dimiliki hyeri menunjukan kalau dia adalah anak kecil yang tak dapat berbohong?

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang