Look At Me

Bagaimana dengan hari selanjutnya?

"Kau ini masih sama saja, makan dengan porsi banyak." kang ha neul memulai pembicaraan.

"Begitukah? Huh... Seandainya kau tau aku sudah lima tahun menahan kerinduan mie di rumah makan ini." hyeri melepas sumpit mienya sejenak.

"Kenapa ?"
"Kau masih bertanya kenapa,oppa?"
"Baiklah , memangnya kau tidak pernah kesini?"
"Tidak, semenjak kau meninggalkan seoul aku tidak bisa makan makanan dirumah makan ini, karena ini tempat faforitmu."

"Aku tidak melarangmu , jika kau ingin makan disini."
"Baiklah ... Baiklah... Lupakan" lalu hyeri meneruskan makanannya lagi.

"Bagaimana dengan sekolahmu ,anak kecil?"
"Hei! Aku bukan anak kecil lagi?"
"Kau masih sekolah tingkat atas, kau mau aku panggil nenek nenek?"

Hyeri meminum sebuah lemon tea yang dipesannya tadi . Lalu menatap lelaki yang duduk disebrangnya dengan wajah kesal dengan pipi memerah.

"Tidak cukup baik."
"Kau marah padaku?"
"Lupakan.. Aku mau pergi sekarang.."

Hyeri membawa tas selempang yang dia gunakan dan langsung berlalu pergi meninggalkan ha neul yang ingin mengejarnya, namun menyedihkan ha neul ditahan oleh pemilik rumah makan karena belum membayar. Sedangkan hyeri hanya tertawa pelan agar pria itu menyangka dirinya marah.
***

"Hyeri tunggu , kau taukan koperku berat. Maafkan aku. Sambutan macam apa ini, aku ditinggal setelah mentraktirmu."
Ha neul menarik nafas, suaranya tidak senormal tadi. Karena terlalu lamamengejar hyeri.

Hyeri menoleh , menyipitkan kedua matanya. Lalu tertawa sekeras mungkin. Dia berlari ke arah ha neul.

"Sebenarnya, aku ingin mengajak oppa ketempat yang dulu sering kita kunjungi.."

"Baiklah, ini sudah gak lucu. Aku benar benar lelah mengejarmu. Aku harus kehotel terlebih dulu hyeri." ha neul tersenyum menatap hyeri.

Ya, hyeri bisa merasakan jantungnya berdebar debar dengan kencangnya.
Dia benar benar belum berubah, walaupun dia pergi selama lima tahun hyeri masih bisa merasakan perasaan itu.

"Jadi? Kita berpisah disini oppa?"
"Tidak, aku memesan sebuah hotel yang tidak jauh dari rumahmu, jadi mungkin nanti besok kita akan bertemu denganmu."
"Janji?"
"jangan banyak bicara,ayo cari taksi aku akan mengantarkanmu kerumah."

Ha neul manarik tangan hyeri. Lagi, diamenunjukan sikap yang selalu perhatian kepada hyeri. Hyeri tersenyum , mungkin ini adalah musim dingin terindah dilima tahun terakhir ini fikir hyeri
***