Kenangan yang baru saja terungkap

74 4 0
                                    

"Jadi sekarang? Aku boleh membuka penutup mata ini." ha neul bertanya pada hyeri kali ini.

"Sekarang ..."

Ha neul takjub kali ini , sebuah bukit dibelakang rumah. Sebuah tempat persembunyian hyeri bersamanya beberapa tahun lalu.

"Wahhh.."
Hyeri tersenyum puas, dia bisa melihat betapa ha neul sangat merindukan tempat itu.

Haneul berlari kearah hyeri lalu memeluknya dan tertawa bersemangat.
"Terima kasihh.."

"Bagaimana oppa? Kau menyukainya? Tidak, bagaimana kalau aku bertanya, apakah kau merindukannya?"

"Sangat merindukannya." he neul menatap hyeri sekali lagi lalu , memeluk gadis itu lagi.

***

Satu jam berlalu pembicaraan tentang masa lalu berlalu begitu saja.
"Bagaimana dengan mr.pohon yang kau tanam?" ha neul bertanya kepada hyeri yang sejak tadi duduk disampingnya.
"Dia mati, setelah kau pergi oppa, mungkin dia juga tidak memiliki semangat sepertiku setelah kau pergi." hyeri memaksakan senyuman kali ini.

"Ya, seharusnya aku memang tidak ke amerika. Seharusnya aku masih tinggal disebelah rumahmu, seharusnya tempat ini menjadi saksi persahabatan kita sejak kecil."

"Mungkin ini adalah takdir, kadang kita tdk pernah tau takdir apa yang kita miliki."
"Aku tak mengerti kenapa ayahku tiba tiba menjual rumah kita, dan memilih pindah ke amerika saat satu tahun aku belajar di amerika."

"Aku juga terkejut, saat ahjussi bilang bahwa dia juga akan ke amerika. Apa kau bahagia di amerika?" hyeri bertanya dengan nada lemah , dan ada kesedihan disuara ha neul saat memulai bicara kembali.

"Amerika? Memang indah tapi kau tau? Seoul lebih ramah dan nyaman. Setiap malam aku selalu berharap bahwa aku akan terbangun di seoul bukan lagi di amerika."

Hyeri mencoba menghibur pria itu lagi. Dia tersenyum saat lelaki itu melihat kearahnya. Ha neul memang lebih tua tiga tahun dari hyeri tapi? Itu bukanlah alasan hyeri tidak mencintai lelaki itu.

"Jadi sejauh mana seoul berubah setelah sekian tahun?"
"Tidak banyak, hanya saja seorang tukang roti yang biasanya mengantar kerumah mu yang dulu dan rumahku kini memiliki sebuah toko roti sendiri dan tidak melayani pesan antar roti seperti dulu."
"Wahh... Benarkah? Syukurlah.." kali ini bukan hanya ha neul tapi hyeri juga ikut tertawa.
"Oppa, bagaimana pendidikan di amerika, wah pasti lebih hebat."
"Ya, memang seperti itu kenyataannya. Sekarang aku sedang menikmati liburan kuliahku, dua bulan dikorea kurasa dapat mengobati rasa rinduku."

"Jadi hanya dua bulan? Kukira lebih lama." hyeri mengerutkan dahinya.
"Bukankah aku sudah bilang saat aku mengirim e-mail terakhir?"
"Benarkah? Kurasa tidak?"
"Mungkin aku lupa, maafkan aku hyeri.."
Ha neul mengacak ngacak rambut hyeri lagi kali ini.

"Ya..." hyeri mengejar ha neul.

(Handphone ha neul berdering ) tapi mereka tidak mendengar mungkin mereka sedang merasakan kerinduan yang saling mendalam.

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang