Kisah baru saja dimulai

36 2 0
                                    

Dua minggu sebelum kepulangan kang ha neul ke amerika.

"Kau dimana oppa?" hyeri menoleh kekiri dan ke kanan mencari kang ha neul. Hari ini mereka janji untuk bertemu dimalam hari.

"Dibelakangmu." ha neul menyetuh pundak hyeri dan mengejutkan hyeri.
"Hei!!" hyeri memukul ha neul pelan.
"Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat, aku suka tempat itu."
"Benarkah?"
"Iya, karena besok libur sekolah aku bebas mengajakmu kemanapun karena aku juga sudah meminta izin pada ahjumma."
"Oke , tapi kemana oppa?"
"Aku sudah menyewa taksi, ayo sudah ikut saja." lengan hyeri ditarik oleh ha neul. Dan hyeri bisa merasakan kehangatan ha neul sekarang.

***
"Kita sampai" ha neul terlihat sangat puas sekarang.
"Ini apa?"
"Tempat yang istimewa.. Kau suka?"
"Aku sangat suka."
Begitu gelap tempat itu, tempat itu adalah sebuah tebing namun ditutupi salju. Salju masih turun walaupun mungkin tinggal beberapa minggu lagi berakhir.

"Aku tak sengaja menemukan tempat ini."
"Wah lampu dari setiap rumah terlihat mengesankan."
"Apa menurutmu setiap wanita menyukai tempat semacam ini?"
Ha neul menghentikan kekaguman hyeri.
"Tentu saja!"
"Yeeess...." ha neul teriak begitu kencang.

Ha neul tersenyum menatap hyeri.
Begitu dalam, ada rasa yang membuat hyeri geli sendiri. Detak jantungnya juga terus berdebar saat kata kata kim hyun joo berputar putar dipalanya.
kata kata bahwa pria itu mencintainya.

"Tak terasa satubulan dua minggu aku berada disini. Melewati hari bersamamu, memakan mie ditempat faforitku, mengatakan soal kado ulang tahun ya, walaupun entah kemana benda itu sekarang. Dan sekarang aku bahkan sudah melihat kau didepan mataku tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik"

"Begitukah?" hyeri tersenyum dan tidak dapat menyembunyikan perasaannya bahwa dia tidak ingin malam ini berakhir.

"Ya.."ha neul mengangguk yakin
,lalu melanjutkan perkataannya.
"Lima tahun kita sering bertukar e-mail rasanya waktu cepat berlalu,tapi aku puas sekarang." lagi matanya menatap dalam kini perasaan hyeri tak menentu akibat tatapan yang diberikan ha neul.

"Jadi kau sudah ingin pergi?" hyeri terdiam dan berjalan lebih maju agar melihat rumah rumah yang memancarkan cahaya lampu seperti bintang namun ditanah.
Hyeri tau ini adalah satu satunya cara agar air matanya tak terlihat jika memang harus keluar dari matanya malam ini.

"Hei! Jangan sedih seperti itu, kau tau kita bisa saling mengirim e-mail. Seperti dulu."
"Tapi, oppa?" hyeri berbalik badan dan memeluk laki laki itu.
"Semua akan baik baik saja, kau tau kau semakin seperti anak kecil lee hyeri." ha neul mencoba menghapuskan air mata hyeri kali ini.
"Kau tau aku selalu merindukan seoul dan kamu, bukit belakang rumah , semuanya aku rindukan."
Air mata hyeri masih saja enggan berhenti, bingung rasanya apa yang harus diperbuat saat ini rasanya kata kata untuk mencegah kepergiannya juga sangat sulit.

"Oppa, harus janji di amerika kau jangan...." hyeri tak melanjutkan perkataannya.
"Apa?"
"Tidak.."
"Baiklah..."

Untuk beberapa saat keduanya berpelukan hingga seketika angin di musim dingin berhembus kencang.

"Kau seharusnya memakai jaket yang lebih tebal." ha neul memperingatkan hyeri.
"Baiklah..."
Ha neul melepaskan jaketnya lalu dipakaikannya ketubuh hyeri.

"Makasih,oppa.."
Keduanyapun saling melontarkan senyuman.

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang