Kenyataan yang sulit dipercaya.

43 2 0
                                    

Lee hyeri hanya termenung dikamarnya, jam menunjukan pukul 10 pagi.
Ini hari ketiga sebelum kepergian ha neul ke amerika begitu fikir hyeri.

Hanphonenya berdering. Tak ada nama dilayarnya hanya nomer tak dikenal.
Hyeri menggeser layarnya lalu mendekatkan handphonenya ketelinganya.
"Halo?"
"Hyeri?" dia mengenal suara itu, itu suara ha neul dia sangat yakin dengan suara itu.
"Oppa??"
"Yes, kau dimana?"
"Kau tau hari ini hari libur oppa, aku dirumah..?"
"Bagaimana kalau kita pergi bersama?"
"Baiklah.. Ditempat faforitmu oppa?"
"Baiklah. Sampai ketemu anak kecil."

Panggilanpun diakhir. Tanpa butuh waktu lama hyeri sudah berpakaian rapih dengan mantel musim dinginnya. Lagi untuk terakhir kalinya hyeri merapihkan rambutnya dan pergi menggunakan taksi.

***
"Hyeri..." ha neul melambaikan tangan kearah hyeri. Hyeri terdiam sesaat tersenyum kearah ha neul , pria itu selalu saja membuat semuanya terasa berbeda. Tatapan yang selalu mengagumkan. Dan ditambah lagi kepribadian yang benar benar dewasa. Dia sulit dijelaskan.

Hyeri mematung dan tersadar ketika seseorang menabraknya tak sengaja.

"Oppa..." hyeri berlari kearahnya.
Hyeri memeluk laki laki itu dengan erat.
"Hei,kau kenapa?"
"Kau kemana saja , oppa?"
"Sebenarnya aku mencari beberapa hal unik tentang seni musik di korea."
"Setidaknya kau memberi tau ku, kau tau aku sangat cemas."
Ha neul melepaskan pelukannya dan mendorong hyeri dengan pelan lalu menggenggam tangan hyeri meyakinkannya.
"Suatu saat kau akan mengalaminya."
"Apa?"
"Tidak, ya sudah ayo kau ingin pesan apa?"
"Oppa, aku pergi sebentar ya ke toilet."
"Baiklah."

Hyeri masuk kedalam toilet, dan beberapa menit kemudian dia sudah berdiri didepan kaca. Dan termenung sesaat.

Lee hyeri kau sudah benar-benar dewasa. Lima tahun yang lalu kau hanya dapat menunggu dia dan menangisi kepergian. Apakah mungkin ini akhir penantianmu.

"Ahh... Sakit" pandangan hyeri teralihkan oleh wanita yang yang sedang memegang pergelangan kakinya.

"Unnie,kau baik baik saja?" gadis itu melihat kearah hyeri, dan tersenyum sejenak. Sedangkan hyeri terdiam memperhatikan paras yang dimiliki wanita itu.
Wanita itu memakai sebuah hills berwarna hitam dan rok pendek berwana pink seperti warna lipstick yang dikenakannya.
"Aku baik baik saja, hanya terpleset dan kakiku terasa sakit sekarang.terima kasih sebelumnya." wanita itu memberikan senyuman hangat kepada hyeri.

Hyeri memperhatikan wanita itu lagi dari atas sampai ujung kakinya. Dia mengamati terus wanita itu, wanita itu benar benar sempurna, hidung yang mancung tanpa operasi yang saat ini sangat tren dikalangan korea.

Unnie,dia terlihat sempurna...

Hyeri terperanjat dari lamunannya, saat wanita itu mulai berbicara lagi.
"Aku harus pergi, terima kasih kau begitu perhatian?"
"Aku?"
"Iya.." wanita itu menyentuh pundak hyeri dan lalu berjalan pergi.
Hyeripun membungkukan badan.

Kali ini hyeri menatap kaca didepannya lagi lalu melontarkan senyuman dan pergi untuk menemui ha neul yang menunggunya.

Rumah makan ini banyak sekali pengunjungnya ketika hari libur seperti saat ini. Hyeri mencari ha neul menengok kekiri dan kanan, dan dia mematung sejenak. Dia melihat ha neul bersama wanita itu, sedang duduk bersama. Seperti pasangan kekasih yang begitu serasi.

Hyeri berjalan pelan dia tidak bisa merasakan lagi kakinya menapak.
"Oppa?"
Ha neul menoleh dan tersenyum pada hyeri.
"Hyeri ... Duduklah.."
Ha neul mempersilakan hyeri duduk. Sekarang dia duduk disebrang ha neul dan wanita itu. Wanita itu tersenyum dengan ramah kepada hyeri.
"Kita bertemu lagi." gadis itu menyapa hyeri yang terus memandang kosong pada ha neul dan wanita itu.
"Hyeri perkenalkan , ini song qian"(victoria f(x))
Ha neul tersenyum saat mata merika saling pandang.
"Hallo.." gadis itu menyapa namun hyeri masih terdiam mematung.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya ha neul
"Dia gadis yang baru saja aku ceritakan, gadis yang menegurku ditoilet. Iyakan?" gadis itu bertanya kepada hyeri.
"Iya." hyeri memaksakan senyum sekarang.
Setengah jam mereka makan bersama , hyeri hanya terdiam dan memperhatikan kedekatan mereka. Yang benar saja perasaannya seperti dicabik cabik saat dia melihat ha neul tertawa bersama wanita itu.

***

"Oppa jadi kita berpisah disini?" hyeri bertanya ketika mereka bertiga sampai di halte bus.
"Maafkan aku hyeri, kau harus pulang lebih dulu.kaukan lagi sibuk untuk belajar. Sebentar lagi kau harus ujian." ha neul menepuk kedua pundak hyeri.
"Baiklah.. Semoga hari kalian menyenangkan." hyeri membungkukan badannya lalu menaiki bis yang baru saja berhenti.
Hyeri menatap keduanya sebelum benar benar masuk kedalam bus tetapi ha neul dan wanita yang bernama song qian sudah berbalik badan dan bergandeng tangan.

Hyeri menahan air matanya. Tapi tak sekuat yang difikirkan. Air matanya menetes ketika supir menginjak rem secara mendadak.



Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang