BAB 3

48 2 2
                                    

Maaf agak lama update nya.Nama tokoh cowoknya susah ya?..Jhounief di baca Jonif ,dan panggilannya Jhon.Nama ini terinspirasi dari nama salah satu teman sma favorit saya,karena orangnya cool dan ganteng...Hehehehe sedikit buka rahasia.Pede banget,karena saya tau dia gak mungkin baca roman2 kayak gini..Ok,happy reading ya...

*********
Jhounif POV

Ini minggu kedua ku berkantor di sini.Setelah seminggu kemarin sibuk dengan rekrutmen staf kantor dan karyawan.Dan kejadian di akhir minggu yang sampai saat ini masih menggangguku.

Ku remas rambutku.Ayolah Jhon,pekerjaanmu menumpuk.Huft!! kuhembus nafas berharap mengenyahkan bayangan mata bening itu dari kepalaku.

Beruntung sekali, Pak Liem atasannku menyetujui permohonanku untuk membawa serta Alien asistenku di kantor pusat untuk menemani aku di kantor cabang baru ini.Dia sangat cekatan dan aku sudah terbiasa bekerjasama dengannya.Kami cocok satu dan lainnya.

Aku terlonjak ketika telepon di mejaku berbunyi.Line 1 menyala
"Ya Lin.."
....
"Ok,persilahkan masuk.."
Aku hampir lupa ada janji dengan dealer untuk pengadaan kendaraan untuk sales.

Kebetulan yang menguntungkan karena pemilik dealer adalah teman kuliahku dulu.Walau kami beda jurusan,tapi kami lumayan dekat karena sering nongkrong bareng.

Namanya yang unik membuat aku selalu mengingatnya.Bak So Ing..tapi kami punya panggilan khusus untuknya Hokky,karena entah apa dia memang selalu beruntung.Wajah orientalnya membuat aku selalu ingin tersenyum.

Pintuku di ketuk pelan
"Masuk!!"
Kulihat Alien membuka pintu dan mempersilahkan seorang gadis masuk.

Aku berdiri dan mengernyit sedikit heran.Hmm seorang gadis? kemana Hokky ? Kupikir dia yang akan datang ke kantorku hari ini.

Aku berdiri menjabat tangannya yang terulur dan mempersilahkannya duduk di sofa ruanganku.
Senyumnya lebar sekali hingga matanya menyipit.
"Selamat pagi Pak..saya Ivo dari dealer xx.Maaf hari ini Pak Bak tidak bisa kesini karena harus keluar kota " dia memperkenalkan diri dengan sedikit genit.

"Oh..ya,saya mengerti.Dan saya Jhon " aku menarik tanganku dari jabatannya yang menurutku sangat erat sekali.

"Ini ada beberapa brosur produk yang bapak inginkan.Sekalian daftar harga off the road  dan on the road nya" dia meletakkan sebundel brosur di mejaku.
Aku ambil daftar harga yang di maksudnya tadi,dan meneliti sebentar.Kalau masalah kualifikasi motor yang aku inginkan,aku sudah tau dan tidak begitu perlu melihat brosurnya.Siapa yang tidak tau keunggulan produk merk xx ini

"Dan di bawah tadi,kami juga membawa test ride kendaraannya,kalau mungkin bapak ato karyawannya ingin mencoba ?" sekali lagi gadis berambut cepak ini menyeringai terlalu lebar,yang membuat aku sangat ingin terbahak.
"Hmm..oke,mbak Ivo akan saya pelajari dulu.Apakah harga yang di sini sudah fix?" kutatap matanya mengintimidasi yang membuatnya salah tingkah.

"Oh,kalau masalah harga bapak bisa membicarakan dengan Bu Kris atasan saya." Katanya tergagap karena terpergok sedang memandangku intens.
Aku tersenyum tipis oh,dia tertarik padaku atau aku yang GR ya?!
"Bapak bisa menghubungi lewat telp kantor atau ini saja saya kasih no hp nya." Dia mengeluarkan hp nya dari tas dan mulai memencet tombolnya.

"Sebenarnya ini tadi adalah jadwal Bu Kris untuk bertemu bapak,namun tadi sebelum berangkat,beliau mendapat kabar ibunya mendadak masuk rumah sakit,jadi saya diminta menggantikan.Maaf saya teledor tudak membawa kartu nama beliau" penjelasan panjang lebar itu di akhiri dengan uluran tngannya menyerahkan secarik kertas berisi no hp yang baru di tulisnya.
Ku tengok jam,15 menit lagi aku akan ada metting.
"Ok,Mbak Ivo saya simpan no B.Kris dan saya akan segera menghubunginya.Saya minta maaf karena saya harus mengakhiri pertemuan ini.Untuk sesi test ride silahkan di lanjutkan dengan asisten saya" aku berdiri dan menjabat tangannya.Dia mengembangkan senyum lebarnya lagi seraya menerima uluran tanganku.
Hmm..gadis yang banyak senyum.
"Dan sampaikan salam saya kepada Pak Bak serta Bu Kris,semoga ibu nya lekas sembuh"
Dia mengangguk dan sekali lagi mengulas senyum sebelum meninggalkan ruanganku.
"Terima kasih untuk waktunya Pak,akan saya sampaikan.Saya permisi dulu."

Gadis menarik,pikirku sambil mengingat senyumnya yang terlalu lebar.Segera ku save no hp yang baru ku terima dan bersiap menuju tempat mettingku dengan Pak Camat.

Ketika aku menuju tempat parkir,kulihat gadis dealer dan beberapa karyawanku sedang sibuk dengan test ride kendaraannya.Kulambai tangan memanggil Aline yang juga berada disana.
"Iya pak?" Alien mendekat padaku.
"Aku tinggal dulu meeting di balai kota.Tolong nanti laporan yang kuminta tadi pagi,taruh di mejaku"
"Iya pak."
Kutinggalkan lapangan parkir.Sekilas kulihat gadis murah senyum itu berbinar melihatku.Aku tak dapat menahan tawaku lagi mengingat senyum lebarnya yang unik.
****

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang