BAB 5

40 1 2
                                    

Sudah sejak beberapa jam yang lalu ibu sadar dan dipindah kekamar inap.Namun ibu belum satu kalipun membuka mulut dan berbicara padaku,bahkan beliau selalu memalingkan muka ke tembok saat pandangan kami bertemu.

"Buk Yem,tolong jaga ibu.Aku harus bertemu dokter yang menanganinya !" Buk Yem mengangguk dan berjalan mendekati kursi disebelah ranjang ibu yang baru saja ku tinggalkan.

Aku bertanya ke perawat jaga dimana letak ruang dokter yang menangani ibu,dan bergegas menuju ruangan sesuai petunjuk perawat tadi.Aku tak mengerti apa yang sedang terjadi pada ibu.Dan baru kali ini ibu sakit separah ini.

Bunyi hp ku menghentikan langkahku,nama Ivo tertera di layar.

"ya,Vo..gimana?" suara di seberang mengabarkan bahwa dia telah menyelesaikan pertemuan dengan calon konsumen,namun belum ada kesepakatan apapun.Mereka akan menghubungiku segera.

Kututup pembicaran dengan Ivo sambil menghempas napas.Rencana yang sedikit berantakan,harusnya hari ini terjadi transaksi besar.Tapi tak apalah demi ibuku,bukankah besok masih ada hari dan kesempatan.

Kuketuk pelan pintu di depanku yang ku yakin adalah ruang dokter seperti arahan perawat tadi.Kudengar suara mempersilahkan masuk.Kubuka pintu yang tidak terkunci.

"Siang , saya ingin bertemu dengan....."  kalimatku menggantung begitu saja demi melihat sosok berbaju putih di depanku,yang ternyata juga tengah terkjut menatapku.

" Kristal ....?"

" Kak Yanu ? "

"Apa kabar? sini duduk dulu " Dia berdiri  menjabat tanganku dan menuntunku duduk di kursi depan mejanya.

"iya,saya baik kak.Kebetulan sekali,ternyata kakak yang  menangani ibu saya.Saya mau tanyakan keadaan beliau secara medis? " Kak yanu mengernyitkan keningnya tampak berpikir.

"Ibu kamu ya? di rawat di sini?"

"Iya,pasien yang di bawa ke IGD tadi pagi,pingsan karena gula darahnya diatas 600 " Aku menjelaskan sesuai yang kudengar dari Buk Yem,karena aku belum bertemu satupun tenaga medis yang merawat ibu ku tadi.Kak Yanu membolak balik kertas di mejanya,yang kuyakini adalah status medis pasien-pasiennya.

"Oh..iya aku ingat.Ny.Weny yang menderita DM ya? " Dia tampak manggut-manggut.

"Iya benar kak.."

"Sejak kapan beliau menderita penyakit ini? kenapa kenaikan gula darah nya sangat tidak terkontrol?"

"Sekitar 4 atau 5 tahun ini kak.Tapi selama itu ibu selalu teratur mengkonsumsi obat herbal dan dari dokternya juga.Dan selama ini gula darahnya terkontrol dengan baik, beliau tidak pernah sekalipun sakit separah ini.Namun setahun belakangan ini saya kurang tau kak." aku mengakhiri penjelasannku,kulihat dia mengernyitkan dahi lagi.

"Mengapa setahun belakangan ini kamu tidak tahu?"

"Karena saya tinggal terpisah dengan ibu.Saya pindah ke kontrakan saya di jl.Ahmad yani.Dan saya jarang pulang ke rumah kak.Tapi selama ini ibu baik-baik saja."

"Berdasarkan pemeriksaan tadi,kondisi ibumu sangat tidak baik.Ada infeksi di organ paru-parunya.dan bagi penderita DM infeksi harus di hindari baik di organ luar atau dalam karena proses penyembuhannya sangat sulit.Bisa jadi akhir-akhir ini kadar gula darahnya tidak terkontrol,mungkin itu karena konsumsi obatnya yang tidak teratur atau juga makanan yang di konsumsinya.Bisa juga karena ada suatu masalah yang mengganggu pikirannya,karena tadi kulihat beliau tampak tertekan."

Seketika bayangan Buk Yem yang bercerita tentang pertengkaran ibu dan suami barunya tadi pagi berkelebat di benakku.Sebenarnya ada masalah apa dengan mereka berdua? atau mungkin ibu sudah mengetahui betapa brengseknya suami barunya itu.

Lamunanku buyar saat kak Yanu berdeham.

"Lalu bagaimana kemungkinan sembuhnya Kak?"

" Kita sedang menunggu hasil lab penyebab infeksi organ dalamnya agar tau tindakan selanjutnya dan selama menunggu  kadar gula darahnya diturunkan dulu.Akan kita  usahakan yang terbaik Kris."

"Kira-kira ibu membutuhkan waktu berapa lama untuk sembuh kak?"

"Tergantung dari kondisi psikisnya juga Kris.Beri dukungan kepada beliau untuk bersemangat sembuh."

"Baiklah kak.Terima kasih banyak untuk bantuannya."

"Sama-sama Kris. Hei..apakah kamu masih ingat Jhon? Dia sekarang ada disini,dia tinggal kembali di kota ini?"  Deg..jantungku berpacu 2x lebih cepat demi mendengar nama itu di sebut,kurasakan panas di wajahku seketika.Kak Yanu tersenyum menatapku penuh selidik.

"Hahahahaha..kenapa mukamu memerah seperti tomat.Apa kamu masih ada rasa sama dia ya?" Kak yanu terbahak menggodaku.

"oh..eh..dia..apa kabarnya? apa dia sudah menikah kak? jadi dengan Mbak Dyah ya?" ups..gila apa yang kutanyakan,untuk menutupi kegugupanku seharusnya bukan hal itu yang ku tanyakan.Tapi Kak Yanu sudah terlanjur mendengarnya.Suara tawanya semakin  membahana memenuhi ruang.

"Kristal.....ahahahahahaha...ku yakin kamu masih suka padanya.Dia baik-baik saja,bahkan sangat baik dan semakin ganteng dengan kedewasaannya.Kabar terbaiknya lagi adalah dia masih lajang.."

Aku menunduk malu sekali menyadari pertanyaan bodohku tadi.Dan Kak Yanu yanng tak berhenti tertawa membuatku semakin syok..

"Ah..sudahlah kak,jangan menertawakan aku seperti itu! Aku sudah tidak ada apa-apa dengannya.Jadi kumohon hentikan tawamu!"

masih dengan megusap air mata nya sambil memegang perutnya dia menahan tawa.

"Kamu lucu sekali..jika tidak ada apa-apa,kenapa wajahmu memerah.Dan kulihat sangat gugup.Dan apa tadi kau menyebut nama Dyah? kau masih cemburu padanya,hah?"

Sekilas kulirik,mukanya berubah serius.Aku berdiri hendak berpamitan.namun urung karena dia mengisyratkan agar aku duduk kembali.

"Apa kamu tidak tau kalau Jhon sampai saat ini masih sangat mengingatmu.Mungkin juga sangat merindukanmu.Bahkan beberapa hari lalu dia berhalusinasi melihatmu.Tapi kupikir sangat tidak mungkin jika gadis semanis kamu mau berpanas-panas untuk berolahraga di stdion hah.."

Hatiku menghangat mendengarnya.Jadi benar jika dia melihatkku saat di stadion kemarin.

"Dan tentang Dyah,kurasa hanya Jhon yang berhak menceritakannya padamu.Kuharap kamu mau menemuinya Kris.."

Dan sekali ini dia tidak menahanku saat aku berpamitan dan meninggalkan ruangannya.

Tapi otakku tak berhenti memikirkan kata-kata Kak Yanu tadi.Tentu saja dia tau jika Jhon ada dikota ini,mereka bersahabat.Jhon cinta pertamaku atau mungkin juga cinta satu satunya yang kumiliki.

Selama 24 tahun hidupku ini,aku belum pernah dekat dengan lelaki apalagi berpacaran.Dengan Jhon pun demikan apa bisa kami disebut berpacaran?Walau kami pernah berciuman satu kali. Aku hanya menyukainya.Aku tidak tau apa dia juga menyukaiku.Diantara kami tidak pernah terungkap kata cinta.

Bahkan sampai hari ini bayangan kejadian-kejadian manis saat aku dekat dengannya dimasa SMU kami,menjadi bunga tidurku yang sangat tidak bisa kulupakan.Lalu ada bayangan Dyah,gadis cantik berkerudung teman satu angkatan Jhon yang dekat dengannya.Walau Dyah baik padaku,bahkan sangat baik,tapi aku selalu tidak suka dan iri pada kedekatan mereka.

Ayolah Kris,Stop memikirkan itu ! konsentrasilah pada kesehatan ibumu.Aku bergegas menuju kamar rawat ibu ku.


*****

Maaf banyak typo..

Plissss  vote dan komen untuk masukan ya tetang enaknya bagaimana Kristal ketemuan sama Jhon...

...BIG HUG and Mu'Achhh....














All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang