BAB 9

40 1 0
                                    

Kristal

Seminggu telah berlalu sejak keadaan ibu yang kritis. Kini ibu sudah jauh lebih baik, walau masih harus di rawat di RS. Ibu mulai membuka diri, walau tidak banyak namun beliau sudah mau berbicara kepadaku atau Kak Intan.

Kak Intan memutuskan keluar dari pekerjaannya dan memilih mengambil alih usaha catering ibu. Aku sangat bangga dengan keputusannya. Bagiku dia adalah seorang kakak yang keren.

Semua berjalan dengan baik. Satu hal yang tidak pernah kuduga adalah kunjungan Jhon ke RS setelah pertemuan singkat kami di parkiran tempat pameran.

Aku tidak tahu bagaimana ia dapat mengetahui keadaan ibu. Oh, pasti Kak Yanu, bukankah mereka bersahabat.

Pertemuan kami sangat canggung. Aku tak dapat menahan debaran jantung ku yang menggila saat berdekatan dengannya.
Kami hanya bertukar kabar saja, setelahnya hanya kebisuan. Hingga Kak Intan datang menggantikanku menjaga ibu.

Saat kami berpisah di tempat parkir RS. Tanganku di jabat lama olehnya. Seperti hal nya dia, akupun tak rela melepas jabat tangan kami. Walau aku harus setengah mati menahan laju jantungku.

******

Hari ini waktu berjalan lambat. Masih 45 menit lagi jam kerja berakhir. Tubuhku terasa sangat penat.

Aku sudah membayangkan mandi kemudian bergelung selimut di ranjangku yang nyaman, ketika Ivo membuyarkannya

" Ada yang nyari Bu Kris di counter bawah."

Aku mengernyit saat kulihat Ivo menyeringai lebar.

"Siapa? Jam segini ada perlu apa? "

Aku heran karena merasa tidak punya janji dengan siapapun di jam kantor akan berakhir.

Ivo tersenyum jahil dan mengedik bahu.

"Dari Pt.YY menanyakan surat kendaraannya. Dan ingin bertemu langsung dengan Mr.B"

"So,kenapa tidak langsung kamu tanya Mr.B?"
Aku sedikit kesal dengan Ivo, apa dia tidak tahu jika aku sedang lelah dan ingin cepat pulang.

"Tapi Mr.B kan lagi luar kota.. Apa mbak lupa? Jadi dia minta ketemu Bu Kris.."

Seketika ku tepuk dahi. Bagaimana aku bisa lupa.

"Oh..maaf, aku benar-benar lupa. Tapi apa sudah di jelaskan jika faktur baru turun kemarin dan masih akan di proses dulu di kantor Samsat?"

" ya tentu sudahlah mbak.. Tapi beliau bersikeras mencari Mr.B ato B.Kris. hmmm..mungkin modus ya..."

"Modus gimana maksudmu?"
Aku semakin tidak mengerti Ivo, tapi kulihat senyumnya tambah lebar saja.

"Orangnya ganteng banget mbak, bukankah kemarin aku sudah cerita. Dan kemarin saat bertemu di pameran dia tanya-tanya tentang seseorang yang bernama Bu Kris !?"

Aku memutar mataku mendengar Ivo.

"Maksud ku modus gimana ? Aku nggak tanya gimana orangnya."

Kataku ketus yang di balas seringaian jelek dari Ivo.
Aku menyerah daripada melihat Ivo yang semakin tidak jelas.

" Jadi maksudmu kepala cabang pt.yy sendiri yang kesini? Baiklah..baiklah akan kutemui, persilahkan naik dan menunggu di lobi atas, aku mau ke toilet dulu sebentar "

"Mau dandan dulu ya mbak?" tanya Ivo menggodaku.

"Mau pipis dulu Ivo sayang, karena dari tadi aku dah nahan demi melihat muka kamu yang gak jelas."

Kucubit lengannya gemas, seraya berlalu ke toilet. Ivo menghindar dan turun ke lantai bawah dengan suara tawanya.

Sialan!
Maki ku dalam hati. Aku jadi penasaran juga akhirnya.
Benar kata Ivo, aku memang tergoda untuk sedikit merapikan penampilanku di toilet. Karena tidak mungkin aku menemui tamu dengan keadaan berantakan karena lelah.

Kulihat di cermin, tidak ada masalah dengan penampilanku. Hanya lipstik yang agak pudar dan wajah yang sedikit lelah. Tapi tidak masalah bagiku, karena aku merasa masih terlihat sopan.

Aku terkejut saat memasuki lobi dan mendapatkan Jhon duduk santai sambil membaca majalah otomotif. Dia terlihat sangat tampan dengan kemeja biru laut dan rambut tersisir rapi.

Aku hendak berbalik arah sebelum dia sempat melihatku, sungguh aku tak menduga dan sangat tak siap bertemu dengannya.

"Oh, Bu Kris!! Mau kemana lagi? Psk Jhon sudah menunggu "

Langkahku terhenti mendengar suara Ivo yang lebih dulu memergoki ku. Dengan terpaksa aku putar balik langkahku. Dan ku dapati mata elang Jhon menyorot tajam ke arahku. Dia sama terkejutnya denganku.

****

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang