Bertemu Mami

3K 147 2
                                    

Mondy pun masuk kedalam ruangan Papinya. Diruangannya terdapat foto keluarga mereka ketika Mondy masih kecil.

"Ekhm"

"Eh Mon kamu udah datang" ucap Marvel dan langsung berdiri.

"Iya,Papi mau ngasih tau apa?" tanya Mondy yang masih berdiri ditempat.

"Yuk ikut Papi. Motor kamu simpen aja di kantor ,kamu berangkat pake Mobil Papi" ajak Marvel dan langsung keluar diikuti Mondy.

Mereka pun keluar,para pegawai yang lain menatap kagum Mondy. Karena ketampanannya yang tak kalah dengan Marvel.

Acuh. Mondy tak peduli tatapan orang-orang tersebut.

"Pak,ketempat nyonya ya" ucap Marvel kepada supir pribadinya.

"Mau kemana emangnya sih?" tanya Mondy bingung.

"Nanti juga kamu tau" jawab Marvel. Bagi Mondy itu bukan jawaban.

Mereka pun sampai disebuah rumah sakit. Rumah Sakit itu merupakan salah satu milik Marvel. Karena Marvel memiliki hampir semuanya,itu mengapa ia sangat bekerja keras untuk kebahagiaan keluarganya.

"Ngapain kita kesini" tanya Mondy dengan nada tak suka.

Marvel tak menjawab pertanyaan Mondy. Mereka masuk kedalam rumah sakit itu.

Dari awal Mondy tak suka bau rumah sakit.

Ruang VVIP 402

Itu yang terpampang didepan pintu.

"Kita mau jenguk siapa?" tanya Mondy. Marvel pun menghiraukan dan masuk ke dalam ruangan tersebut disusul oleh Mondy.

Betapa kagetnya Mondy ketika melihat Azarine tengah berbaring diatas ranjang tersebut.

"Mam...." panggil Mondy lirih. Mondy menghampiri Azarine. Tak disengaja cairan bening yang sudah lama ia tahan dan tak pernah diperlihatkan pada siapapun akhirnya keluar juga.

"Mondy..." ucap Azarine langsung memeluk walaupun kesusahan.

"Mi..Kenapa?" mata Mondy kini sudah banjir dengan air mata.

Azarine tak menjawab,ia menangis melihat anaknya seperti ini. Penampilan Mondy urakan layaknya anak jalanan. Padahal anaknya masih mengenakan seragam sekolahnya,tapi ini sangat jauh berbeda dengan Mondy yang dulu.

"Kamu kenapa kayak gini,Mon?" ucap Azarine. Mondy duduk di kursi dan memegang tangan Azarine.

"Mami kemana aja?Aku...kangen...Mami.." Bukan menjawab Mondy malah bertanya balik.

"Mon,Mami juga kangen Mondy. Selama Mami disini Mami inget anak Mami lagi apa?dia kayak gimana sekarang?"

"Mami kenapa gak bilang sama aku?KENAPA MAMI GAK NGASIH TAU AKU?APAKAH AKU ORANG YANG TERAKHIR TAU?!" teriak Mondy sambil menangis.

"Sayaaang,Mami gak mau lihat kamu sedih" jawab Azarine menenangkan Mondy agar menahan amarahnya.

"Tapi---ah udahlah!Mi,gak kangen sama aku?" tanya Mondy.

"Mami kangen banget sama kamu!Gak ada sehari pun Mami lewatin tanpa mikirin kamu"

"Kalau gitu Mami cepetan pulang" ucap Mondy. Dikamar kini hanya Mondy dengan Azarine. Sedangkan Marvel kembali lagi ke kantor tapi akan kembali lagi kesini.

"Papi waktu itu nampar aku,Mi" Kini Mondy layaknya anak yang rindu Ibunya. Manja. Karena ia jarang bermanjaan dengan Maminya.

"Kenapa?Mana yang sakit?Kok bisa?" Azarine langsung melihat pipi anaknya.

"Gara-gara aku pergi ke club tapi aku beneran gak minum,Mi"

"Mon...kenapa kamu jadi kayak gini?" Azarine kaget ketika mendengar penuturan dari Mondy.

"Mi...Aku kesana cuman traktir Rico sama Juan doang gara-gara aku menang balapan" jawab Mondy.

"Kamu jangan balapan gak jelas,sayaang. Mami takut kamu kenapa-napa" ucap Azarine sambil mengelus pipi Mondy.

"Mondy gak akan balapan lagi,tapi Mami pulang ya"

"Mami juga pengen pulang,tapi kata dokter belum saatnya. Mami pasti pulang" Kini Azarine semangat untuk sembuh.

"Mi,Mondy tidur sini aja ya. Mondy gak mau pulang" pinta Mondy.

"Tapi kan kamu besok sekolah,nanti gimana seragam nya ?"

"Gampanglah,suruh mang Aden ke sini nganterin. Yah mi yah?Plis"

"Yaudaah,lagian Mami seneng ditemenin sama anak Mami yang ganteng"

"Iya dong ganteng,anaknya siapa dulu"

Kini Mondy yang dingin kembali lagi menjadi Mondy yang ceria. Kini kebahagiaan yang ia inginkan berada dipihaknya.

Mondy senang ketika melihat Maminya walaupun harus bertemu di rumah sakit.

Lain halnya dirumah Athena.

"REY!!" teriak Athena saat Rey memindahkan saluran televisi menjadi sepak bola.

"Apaan sih,berisik tau" jawab Rey pura pura tak tahu. Ia sangat suka menjahili Athena karena Athena sepupunya yang dekat dengannya.

"MAMI!!REY NYA NYEBELIN!!" adu Athena kepada Aneila yang berada di dapur.

Mendengar anaknya berteriak Aneila langsung bergegas menuju ruang tengah.

"Ada apa ini?!" tanya Aneila khawatir pasalnya Athena berteriak.

"REY NYEBELIN MAMI!!" adu Athena.

"Astagfirullah,Mami kira ada apa. Kamu Athena ada ada aja teriak-teriak Mami kira kamu kenapa-napa. Kamu juga Rey jangan jahilin terus Athena kasian" ucap Aneila.

"Iya,Mi tadi Athena abisnya gemesin bangeet pengen nyubit" jawab Rey sambil mencubit pipi Athena.

"AW!SAKIT TAU!MAMI"

"Udah ah,Mami mau lanjut Masak lagi" ujar Aneila sambil pergi ke dapur.

Fyi, Rey manggil kedua orang tua Athena dengan sebutan Mami-Papi,begitu juga Athena memanggil orang tua Rey dengan sebutan Ibu-Ayah.

Badboy And DirectionersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang