Perlahan menyadari

2.4K 111 0
                                    

"Pi, Mi hari ini aku gak mau kesekolah dulu ya" ujar Athena saat mereka sedang menikmati sarapan.

"Kenapa?" tanya Adrian.

"Aku mau pergi ke suatu tempat hehe" jawab Athena.

"Tapi jangan bawa mobil sendiri ya" ujar Aneila.

"Iya, Mi. Oh ya, tiketnya udah di pesen kan?"

"Udah, sayang. Tinggal berangkat aja" jawab Adrian.

"Ok deh. Aku pergi dulu ya, Assalamualaikum" ujar Athena langsung pergi keluar menuju garasi.

"Pak, anterin aku ya" pinta Athena pada Pak Joko.

"Siap, Non"

Mobil yang ditumpangi Athena pun meninggalkan pekarangan keluarga Sander.

Sebenarnya, ia bingung mau kemana. Tapi ia tak ingin bersekolah dulu, ia ingin pergi kesuatu tempat.

"Pak, kita ke Bogor ya" ujar Athena.

"Wualah, Non. Mau apa kita ke Bogor?" tanya Pak Joko saat dengan santainya Athena berbicara mereka akan ke bogor.

"Aku pengen ke rumah yang dulu, Pak" jawab Athena.

"Oh iya, siap sedia Pak Joko antarkan!" ujar Pak Joko dengan logat jawanya yang sangat kental.

Butuh waktu dua sampai tiga jam untuk sampai di Bogor. Mobil itu memasuki rumah yang bisa dibilang besar. Rumah itu dahulu adalah rumah keluarga Athena. Namun, perusahaan Adrian yang di Bandung sangat membutuhkannya. Jadi, mereka memutuskan pindah ke Bandung dan rumah itu tetap dirawat oleh tukang kebun kepercayaan mereka.

Athena langsung turun dan disambut oleh Pak Amir-tukang kebun-dengan hangat.

"Eh ada Non Athena" seru Pak Amir.

"Pak Amir, apa kabar pak?" tanya Athena ramah.

"Alhamdulillah, Non. Ada apa Non kadieu? Teu biasana" jawab Pak Amir dengan logat sunda.

"Aku cuman ingin refreshing aja, Pak. Pak aku mau masuk kedalem ya" ujar Athena.

Ia masuk kedalam rumah yang sangat mempunyai kenangan masa kecil. Athena melangkah dengan sangat hati-hati. Sampai ia berhenti di salah satu pintu, dan itu adalah kamarnya dulu.

Tapi, ia urung masuk kesana. Ia lebih ingin menuju taman belakang yang sangat sejuk. Ia pun melangkah menuju taman belakang.

Ia duduk disalah satu kursi yang ada disana dan menghirup udara segar. Tak lama Pak Amir menghampiri Athena.

"Pak, apa bapak tau kalau aku punya Kakak?" tanya Athena tiba-tiba. Pak Amir sangat terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan Athena.

"Tau, Non. Namanya teh Non Jani" jawab Pak Amir.

"Pak ceritain dong tentang Kak Jani!" seru Athena.

"Non Jani teh baik pisan, terus cantik banget deh. Dulu, sebelum Non Jani pindah ke London teh tinggal dulu disini. Sampai kecelakaan itu terjadi. Non Jani kehilangan penglihatannya, bahkan Non Jani beda sama Non Jani yang dulu" ujar Pak Amir.

"Bapak tau kenapa Kak Jani jadi beda?" tanya Athena.

"Bapak sih gatau, Non. Tapi, katanya Non Jani teh disakitin sama cowok jadi gitu. Tapi gatau juga, Non. Itu sih baru gosipnya" jawab Pak Amir.

"Eh yaudah atuh, Non. Bapak mau lanjut kerja lagi" lalu Pak Amir meninggalkan Athena sendiri di taman belakang.

"Kak, aku ingin ketemu kakak!Siapa cowok yang berani sakitin kakak?!Aku gak mau lihat kakak sedih. Kak, aku janji akan sembuh" ucap Athena pelan.

Badboy And DirectionersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang