Khawatir

2.5K 107 5
                                    

"Then, kamu pindah sekarang aja ya" pinta Aneila. Saat melihat kondisi tubuh Athena sekarang. Menyedihkan.

"Gak, Mi. Nanti aja, aku masih ingin sekolah di sana" jawab Athena keras kepala.

"Tapi Mami khawatir sama kamu, sayang" ujar Aneila.

"Apa yang dikatakan Mami bener sayang, Papi juga khawatir sama kamu. Kamu anak Papi dan Mami satu-satunya" tambah Adrian.

Athena hanya diam. Ia tak menjawab permintaan dari kedua orang tuanya. Ia tak mau homeschooling, karena ia tak akan punya teman. Sementara ia ingin punya banyak teman.

"Yaudah, Athena pindahnya nanti aja. Pokoknya Athena gak boleh sampai kecapean, dan Rey bakal jagain kamu di sekolah" ucap Adrian mengalah. Ia tak ingin anak kesayangannya bersedih.

"Yeay!Makasih Papiku sayang, dan Mamiku yang paling aku sayang" Athena langsung memeluk kedua orang tuanya.

"Tapi inget kata-kata Papi ya, sayang" ujar Aneila mengingatkan.

"Siap, aku akan inget!" jawab Athena.

"Oh ya Mami baru inget. Sabtu nanti kamu jangan ke mana-mana" ujar Aneila kepada Athena.

"Emang kenapa?" tanya Athena bingung.

"Kamu ada kontrol sama dokter Dessy, inget kan?"

"Oh ya aku inget"

"Yaudah, Papi sama Mami mau ke rumah sakit sekarang. Ada yang harus dokter Dessy bicarakan" ujar Adrian.

"Iya, Pi. Aku dirumah sama Rey" jawab Athena.

Keduanya pun pergi meninggalkan Athena.

****

"Des, apa ada harapan untuk Athena bertahan?" tanya Adrian. Dessy ini adalah sahabat mereka.

"Aku juga berharap masih ada harapan untuk Athena. Tapi sampai saat ini tubuhnya selalu menolak" ujar Dessy.

"Kami mohon, Des. Tolong selamatkan Athena!Kami sudah kehilangan dia kami tidak mau kehilangan Athena" seru Adrian.

"Iya, Dri. Saya tahu kamu sangat menyayanginya tapi saya akan berusaha semampu saya" jawab Dessy.

"Des, apakah kamu pernah merasakan kehilangan?" tanya Aneila.

"Aku sudah kehilangan dia, dan sekarang aku tak mau kehilangan Athena!" tambah Aneila.

"Iya, La. Aku berjanji akan menyembuhkan Athena" jawab Dessy.

****

"Rey!" panggil Athena. Kini ia berbaring di kamarnya.

"Apaaa?" jawab Rey langsung masuk ke dalam kamar Athena.

"Mami sama Papi belum balik?" tanya Athena.

"Belum, udah di minum obatnya?" tanya Rey.

"Udah"

Tingnong Tingnong

"Bentar ya gue buka dulu" ujar Rey.

Saat membuka pintu Rey terkejut melihat siapa yang menjadi tamu.

"Lo?" ujar Rey.

"Eh ada lo Rey, Athena ada?" tanya orang itu.

"Ada di atas lagi istirahat" jawab Rey.

"Kambuh lagi?" tanya orang itu.

"Iya, Vel. Lo kesini mau jenguk dia?" tanya Rey. Orang itu adalah Arvel. Rey memang kenal dengan Arvel dan Rey tahu alasan Arvel putus dengan Athena.

"Iya, Rey. Tapi gue takut dia drop lagi pas liat gue" ucap Arvel.

"Udah ayo"

Arvel dan Rey pun naik ke lantai atas yang merupakan kamar Athena.

"Halo, Then. Ada yang nengok lo nih" ujar Rey. Mereka berdua pun masuk kedalam.

"Ngapain dia disuruh masuk?" ujar Athena ketus.

"Gue keluar bentar, lo beresin dulu masalah kalian. Gue yakin kalian udah dewasa" ucap Rey.

Kini tinggal mereka berdua diruangan tersebut. Sempat terjadi keheningan, tak ada yang memulai pembicaraan.

"Ternyata lo masih nyimpen boneka itu" Arvel senang karena kado pemberiannya masih disimpan oleh Athena.

"Hmm"

"Then, gue mau minta maaf dulu gue--"

"Gue udah maafin lo" potong Athena.

"Gue pengen kita temenan lagi, gue mau perbaiki semuanya. Dulu gue masih bocah yang takut, Then. Tapi sekarang gue udah ngerti kalau meninggalkan orang yang kita sayang itu sakit banget"

"Kenapa dulu lo ninggalin gue?"

"Gue takut. Takut kalau lo malah tambah parah sakit. Gue pikir dengan gue pergi dari hidup lo, lo bakal membaik. Tapi gue denger dari Rey kalau lo tambah parah" jelas Arvel.

Ia mendecak sebal apa yang dikatan Arvel.
Athena baru tahu akan hal tersebut.

"Bego. Lo tau dulu gue gimana?Hancur bahkan penyakit gue tambah parah!Gue bahkan selalu ngelakuin self harm, lo mungkin gak tau dulu gue sangat terpuruk. Gue putus asa, orang yang gue sayang aja pergi ninggalin gue jadi buat apa gue hidup kalau gitu" ujar Athena emosi.

"Gue minta maaf kalau gue pengecut atau bego yang lo bilang tadi"

"Buat apa lo minta maaf terus?Toh penyakit gue gak akan sembuh, malah gue bakal mati!"

"Lo ngomong apaan sih!Lo gak boleh mati!Lo harus kuat!"

"Udah lo keluar, Vel. Gue udah maafin lo, tapi kalau soal berteman biar gue pikirin dulu. Udah sana!" seru Athena.

"Cepet sembuh, Bell. Gue kangen sama lo!" ucap Arvel sebelum meninggalkan Athena.

Kini hanya dirinya seorang diri dikamarnya.

"Kalau emang lo di takdirin buat gue, gue yakin akan ada saatnya kita bareng lagi"

"Tapi bentar lagi gue mati!Gue udah nyerah sama penyakit ini, gue udah capek harus ke rumah sakit. Gue capek orang-orang mandang gue kasihan!Gue gak suka!"

****

Hai!!

Gimana sama part ini??

Yang di mulmed Arvel yhaa.

Kalian pada ship Arvel-Athena atau Mondy-Athena??

Jangan lupa buat vote dan comment yha❤️

Blackloww

Badboy And DirectionersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang