Chapter 8

60 10 1
                                    

Chapte 8 : Rasanya seperti tersambar petir disiang bolong.

Author POV

"Kaebi-ya,aku berangkat kesekolah dulu ya!"teriak hyun young yang hendak pergi keluar rumah.Sebelah tangannya menggenggam knop pintu.Tak ada jawaban dari orang yang ia ajak bicara."Ck!pasti masih tidur.Padahal aku sudah berkata untuk bangun pagi dan beres-beres rumah sebelum mandi tadi."gumam hyun young seraya kembali menutup pintu dan melangkah menuju kamar.

Mata hyun young menyapu keseluruh ruangan kamar nya.Ia tak juga menemukan sosok kaebi disana.Baru saja ia hendak memanggil kaebi ponselnya sudah berbunyi dulu.Hyun young merogoh saku rok seragamnya dan melihat siapa yang menghubunginya sepagi ini.

Pak Lee,Calling
Dengan perasaan sedikit bingung Hyun young mengangkat panggilan Pak Lee.Tidak seperti biasanya Pak Lee menelepon pagi-pagi,batinnya.

"Yeobeoseyeo,Ye ada apa Pak Lee?"sahut hyun young begitu menggeser layar untuk meng-onkan panggilan Pak Lee.

"...."

"Mwoya?didepan rumah?Ta-tapi kan-...ah nde baiklah chankaman."seru hyun young seraya berlari keluar rumah.Ternyata didepan rumah sudah ada Pak Lee dan mobil hitamnya.

"Pak Lee,kenapa kemari?"tanya hyun young bingung."Tentu saja untuk mengantar Nona kesekolah."sahut  Pak Lee dengan senyum yang terkembang."Ta-tapikan-"belum selesai hyun young berkata seseorang dari dalam mobil keluar.Seorang namja keluar dari mobil dengan menggunakan seragam sekolah SMA seperti yang hyun young kenakan.

"Young,ayo kita berangkat."seru namja itu.Hyun young terbelalak kaget melihat namja itu.Ternyata namja tadi adalah Kaebi."K-kaebi kenapa kau mengenakan seragam yang sama denganku?"tanya hyun young heran.Kaebi yang mendengarnya hanya tersenyum sambil melempar pandangan kearah Pak Lee.Sontak saja hyun young juga memandang Pak Lee meminta penjelasan.Pak Lee tersenyum kearah hyun young.

"Apa?ja-jadi Pak Lee mendaftarkan kaebi ke sekolah yang sama denganku?"pekik hyun young mengulangi perkataan pak Lee.Pak Lee tersenyum sambil.mengangguk menanggapi pertanyaan hyun young."T-tapi kenapa Pak Lee?"tanya hyun young tak habis pikir."Pak Lee pikir kalau kaebi bersekolah ditempat yang sama denganmu Pak Lee bisa tenang.Apalagi-" belum selesai pak Lee berkata hyun young sudah memotongnya.Ia tahu pak Lee pasti akan membahas tentang kejadian kecelakaan kemarin.Kaebi memang benar-benar sialan hal ini pasti tak akan terjadi kalau dia tak memberitahu semuanya ke Pak Lee.Sekarang pak Lee tahu kemampuan yang hyun young punya.Kalau sudah begini hyun young yakin pak Lee akan mengawasi nya penuh.Terbukti dia menjadikan kaebi sebagai mata-mata untuknya karna ia tak bisa selalu berada didekat hyun young seperti dulu."Pak Lee aku kan bukan anak kecil lagi.Lagipula aku baik-baik saja tak perlu diawasi oleh anak ini."seru hyun young mencoba peruntungannya."Young,Pak Lee hanya tak bisa melihat kau seperti kemarin lagi.Jadi Pak Lee mohon kali ini saja tolong kau mengerti kekhawatiran Pak Lee,nde?"sahut pak Lee menatap khawatir hyun young.Ia memegang kedua bahu hyun young terlihat penuh khawatir.Akhirnya hyun young pun menyerah.Ia menghela napas pasrah tanda bahwa ia menuruti permintaan pak Lee yang menurutnya pasti sangat memalukan.Pasti ia seperti diikuti oleh pengawal sama seperti dulu ia sewaktu kecil."baiklah ayo kita berangkat.Kaebi kau siap kesekolah barumu?"seru pak Lee dengan senyuman lebarnya."Tentu saja!"sahut kaebi girang seperti layaknya anak kecil.Melihat kedua orang dihadapannya membuat hyun young menghela napas lesu.Terutama saat ia menatap kaebi yang melangkah memasuki mobil hitam dengan senyuman konyol khas miliknya.Tak tahu mengapa perasaan buruk menghantuinya jika menyangkut si kaebi ini.

Oh astaga ku mohon jangan biarkan bocah ini menyusahkanku,gumam hyun young dalam hati.

Author POV end

Hyun young POV

"Young,tunggu sebentar!"teriak kaebi yang tampak kewalahan.Kaebi yang tadinya ingin menyusulku yang berjalan keluar kelas begitu bel istirahat berbunyi tampak terjebak di kerumunan para yeoja yang mendadak menjadi fangirl saat mengetahui ada namja baru yang tampan dikelasku.Siapa lagi kalau bukan Kaebi.Namja itu langsung menjadi tranding topik disekolahan ini bahkan jauh sebelum kaebi memasuki ruang kelasnya.Aku mendengus kesal menengok kearah kaebi yang tadi menyerukan namaku.Kutatap kaebi yang menatapku minta tolong agar ia terbebas dari kerumunan itu.Benarkan apa yang aku pikirkan tadi kaebi pasti hanya akan menyusahkanku saja.Buktinya ia malah meminta tolong padaku bukannya ia yang menolongku.Percuma saja Pak Lee menjadikannya mata-matakan?Lagi -lagi aku kembali mendengus kesal masih diam memandangi kaebi yang sekarang tampak tak berkutik.Terlihat sekali ia tak nyaman disana.Tadinya melihat kaebi seperti itu lama-lama aku jadi kasihan juga ,aku pun berinisiatif hendak menolongnya. Namun langkah ku terhenti saat melihat kaebi sudah tak menatapku minta tolong lagi,ia sekarang malah tampak menikmati dikerubuti oleh para yeoja yang memuja-mujanya.Aku melongo dibuatnya.Apalagi kaebi mengatakan 'terima kasih' berulang kali dan tampak berseri-seri dengan senyuman yang terkembang.Entah mengapa dadaku bergemuruh kesal.Tanpa sebab aku merasa kesal dan marah.Merasa diabaikan kuhentakan kakiku kesal lalu kembali berjalan keluar kelas dengan wajah masam.

Dokkaebi [Hold on]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang