Chapter 9

54 8 0
                                    

"Mungkin karena pernah merasakan apa yang ia alami aku jadi tahu seberapa menderitanya dia.Karna itulah aku ingin membantunya meskipun apa yang aku lakukan tak akan membuat ia kembali tapi setidaknya ini cukup adil untuknya.Ia jadi bisa merasakan bagaimana rasanya hidup didunia yang adil."

Hyun young POV

Aku terduduk malas dibangkuku.
Saat ini kelas sudah benar-benar seperti pasar.Ahn Saem tidak mengajar hari ini alhasil suasana kelas benar-benar kacau.Teman-teman sekelasku tampak menikmatinya.Mereka memanfaatkannya untuk bermain,bergosip dan parahnya lagi untuk pergi kekantin.Memanglah lumrah apa yang mereka lakukan untuk menghabiskan jam kosong hari ini meskipun Ahn Saem sudah menugaskan kita untuk mengerjakan latihan soal untuk persiapan ujian kenaikan kelas.

Aku tersenyum tipis begitu melihat Chansuu dan Yongju tampak sedang menghibur kami dengan lawakan garingnya.Beberapa orang yang menyaksikan tingkah konyol mereka berdua terbahak keras saat Chansuu bergurau mengatai Yongju.Tanpa sadar aku menoleh kebagian bangku yang harusnya aku hindari.Tepatnya bangku Kaebi.Aku menghembuskan napas jengah, ini sudah kesekian kali nya aku menghembuskan napas kesal kearah gerombolan yeoja yang mengelilingi bangku Kaebi.Seharian ini bahkan sudah kedua kalinya aku diabaikan oleh namja sialan itu.Oh,baiklah aku juga tak tahu kenapa aku jadi sangat kesal karna diabaikan oleh namja itu.Lebih-lebih aku mengumpat pelan begitu mengingat perkataan Kaebi di koridor taman belakang siang tadi.

"Apa nya yang 'aku akan selalu disampingmu..'ha?"omelku dengan mimik kesal kearahnya.

"Kau cemburu ya,Young?"suara itu berhasil membuatku memekik keras.Seluruh penghuni kelas menoleh bingung kearahku.Tak terkecuali Kaebi dan para fansnya.Saat itu aku baru sadar siapa pemilik suara tersebut.Ternyata orang itu adalah Ah yeong.

"Yak!kau mengagetkanku Yeong!"marahku padanya.Ah yeong terkikik puas melihat wajah kagetku.Oh baiklah aku benar-benar akan menceramahi anak ini sampai ia muntah!

Baru saja aku hendak melakukan rencanaku sebuah suara mengintrupsiku untuk mengurungkannya.

"Hah,lihatlah teman-teman.Ia bahkan sekarang bicara sendiri seperti orang gila!"ternyata orang itu adalah Jung in sahabatku.Saat itu barulah aku sadar bahwa apa yang aku lihat tak bisa mereka lihat.Maksutku mereka tak bisa melihat Ah yeong.Aku menatap satu persatu tatapan teman-temanku.Kebanyakan dari mereka menatapku takut dan jijik.Mungkin mereka percaya dengan apa yang Jung in katakan.

"Tidak!Hyun Young tidak gila.Kalian salah paham,ia hanya lebih istimewa dari orang-orang lainnya.Bahkan ia bisa melihat apa yang tak bisa kalian lihat."ujar orang tersebut yang tak lain adalah Kaebi.Kaebi bahkan sudah berdiri dari duduknya.Ia menatapku lembut seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Hening sesaat namun kemudian seluruh orang dikelas mulai kembali berkasak kusuk.Samar-samar kudengar mereka mengatakan hal yang sama yaitu 'omong kosong'.Mereka tak percaya dengan apa yang Kaebi katakan barusan."Memang dasarnya saja dia ini seorang Drama Queen!"gumam Jung in tajam.Aku bahkan melihat ia melempar senyum miringnya padaku.Tanpa bisa kucegah air mataku menetes begitu saja tepat setelah Jung in mengatakan perkataan tajam nya yang terasa begitu menyakitkan.
Tak ingin berlama-lama aku segera berderap pergi hendak meninggalkan kelas.Sebelum itu aku sempat melempar tatapan sengit ke arah Kaebi.Kaebi hanya membalas tatapanku seolah-olah ia peduli.Cih!Aku menghentikan langkahku beberapa langkah darinya.

"Seharusnya kau tak perlu mengatakannya." gumamku tajam mati-matian aku menahan tangis yang hampir pecah lalu segera kembali berjalan keluar kelas.Samar-samar kudengar Kaebi memanggil namaku namun karna terlanjur kesal aku terus saja berjalan tanpa mengindahkan panggilannya.Tanpa sadar aku sudah berada di taman belakang sekolah.Meskipun aku tadi sempat berpikir untuk tidak mendatangi tempat ini lagi karna insiden itu tapi nyatanya aku kakiku lebih memilih tempat ini daripada kantin atau lainnya.Mungkin aku lebih berharap bertemu dengan arwah itu lagi daripada teman sekelasku sendiri.

Dokkaebi [Hold on]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang