problem 4

594 49 0
                                    

Iqbaal memutar mutarkan hand phone nya duduk di meja belajar menatap langit langit kamar nya. Rasanya sulit untuk menghapus kan kenangan manis bersama Gadis itu. 6 tahun bukan waktu yang sebentar untuk merajut kasih. foto bersama gadis nya euh lebih tepatnya mantan gadisnya ini masih tersimpan rapi di atas meja kecil sebelah ranjang nya. Terpancar wajah senang difoto itu. Walaupun gayanya flat. Hati nya memang sudah terpikat pada (namakamu), tapi hati kecilnya masih menyimpan nama mantan terindahnya itu.

TokTokTok

Suara ketukan pintu kamar membuyarkan pikiran Iqbaal yang sekarang sedang membenahi duduk nya lebih sopan pasalnya ia tahu itu bunda nya yang datang, karena tadi Sudah menelpon.

"Baal, bunda masuk yaa?" Suara Bunda Rike dari luar terdengar tapi Iqbaal hanya mengangguk pikiran nya masih melayanglayang jauh, mungkin dia tidak menyadari bahwa Bunda Rike dan Iqbaal terhalang tembok. Jadi mana bisa melihat anggukannya. 

"Baal, masuk nih" seru bunda Rike.

Ceklek.

Iqbaal melihat wanita paruh baya yang sekarang berjalan kearahnya. Duduk tepat depan Iqbaal. Iqbaal tau pasti Bunda nya datang untuk membicarakan perjodohan itu.

"Iqbaal, maafin bunda kalau hubungan kamu sama Zidny harus putus.. tapi Ini balas budi kamu kepada keluarga Elli yang udah membuat kamu selamat dari ancaman nyawa kamu" Bunda Rike menatap Iqbaal seolah tau apa yang sedang dipikirkan Iqbaal.

Iqbaal mencoba rileks memegang kedua tangan Ibunya. "Gapapa kok bun, emang aku harus berutang budi sama Bunda Elli. Aku juga lagi berusaha move on dari Zidny, dan lagi belajar mencintai (namakamu)"  Iqbaal tersenyum tulus kepada bundanya bahwa ia baik baik saja. Padahal nyatanya ia masih mencintai Zidny dan juga menyayangi (namakamu). Cinta dua hati.

"Pertunangan kamu akan dipercepat Baal" ujar Bunda Rike. Iqbaal hanya menganggukan kepala nya. Iqbaal adalah seseorang yang penurut ia tidak mau membuat orang tua nya kecewa.

"Tapi, penyakit Elli sekarang udah stadium akhir. Elli ingin melihat anak nya yang tinggal (namakamu) saat dipelaminan" tutur Bunda Rike yang terlihat sedih. Elli adalah sahabat Bunda Rike walaupun memang baru kenal dua tahun yang lalu.

"Terus? kenapa gak langsung nikah aja Bun, aku takutnya Bunda Elli gak bisa liat (namakamu) nikah kalau ditunda sampe (namakamu) lulus S1, umur kan gak ada yang tau" saran Iqbaal, ia juga sebenarnya ingin cepat cepat melupakan Zidny. Mungkin dengan cara menikah ia bisa melupakannya. Dan lebih fokus kepada Keluarga nya bersama (namakamu).

"Nanti bunda fikirkan. Bunda pulang ya? Ayah udah perjalan menuju pulang. Harus nyiapin buat makan malam" pamit Bunda Rike. Iqbaal beranjak dan mengantar Bundanya hingga basement menemui supir pribadi Bunda. "Hati hati Bun" titip Iqbaal.

"Assalamualaikum" setelahnya Mobil Bunda Rike tertutup dan mulai melaju. "Waalaikumsalam" jawab Iqbaal hampir seperti bisikan dan melangkah menuju masa depan eh maksudnya masuk ke aparterment nya.

**

(Namakamu) sekarang sedang berguling guling diranjangnya. Ia masih bingung akan menghubungi Iqbaal atau tidak tentang Nilai Kimia nya. Pasalnya sekarang sudah 3 hari dari ulangan Kimia berlalu. Tapi Iqbaal tak kunjung memberi hadiah, (namakamu) pernah membaca Novel. Yang bercerita tentang cewek yang berjuang mati matian demi mendapat nilai 100 dan itu untuk tantangan Pria nya, dan saat itu gadis nya bisa mendapat nilai 100 dan diberi kecupan di bibirnya. (Namakamu) gugup jika Nanti Iqbaal menciumnya. Ahh sepertinya.. eh kenapa (namakamu) jadi berpikir mesum seperti ini? (Namakmu) langsung terkekeh sendiri memikirkan itu semua.

(Namakamu) meraih Handphonenya dan membuka Instagram, sudah lama ia tak membukanya karena fokus belajar. Tapi sekarang malam minggu jadi (namakamu) akan membuka setiap  akun sosial medianya.

(Namakamu) melihat notification Instagramnya melongo kaget. Pasti ini fans fans Iqbaal. Followers (namakamu) menjadi membludak. Like setiap fotonya juga. Dan komenan nya juga.

Dilihatnya dari komenan foto yang terakhir (namakamu) post banyak komentar negatif karena (namakamu) difoto itu hanya memakai hotpans dan kaus bergambar paris yang merangkul Sahabat kecilnya saat di Bandung.
Komentar banyak sekali yang negatif.

'Ihh Iqbaal kok mau sama cape kek gini, CAPE = CABE CEPEK :v'

'Anjir, gue gak rela kalau ternyata (namakamu) begini'

'balik lagi sama Zidny aja Baal, (namakamu) bukan cewek baik baik'

'Cabe cabean seperak! Taik lu'

'Kak (namakamu) tutup auratnya gak baik'

'Jijiq gue liatnya'

'Ihh kan kita gatau dia sama siapa itu'

'Cape = cabe cepek, kaya lo gak pantes sama Iqbaal.. baikan juga Zidny yang sholehah, baik, lo apaan? ee lo!'

(Namakamu) hanya tersenyum miris. dulu emang (namakamu) suka clubbing, kadang minum, atau ngerokok, kadang juga balapan. Di Instagram nya juga banyak foto foto (namakamu) dan teman temannya sedang clubbing atau sedang di arena balapan dengan celana hotspant dan kadang hanya memakai tanktop, rambut di cat warna warni. Tapi (namakamu) dulu seperti itu karena menghilangkan sakit hatinya bila teringat kejadian dua tahun lalu. Itu kelas sekali untuk (namakamu).

TokTokTok

"(Namakamu), aku masuk ya?" Suara ketukan beserta suara bariton Iqbaal sekarang mengejutkan (namakamu). Sekarang ia hanya memakai hotpans dan baju pendek.

"Bentar!!" Pekik (namakamu) dan buru buru mencari levis selutut dan baju lengan panjang. Setelah selesai memakainya (namakamu) buru buru membuka pintu kamarnya.

"Assalamualaikum (namakamu), gue mau nepatin janji gue" tutur Iqbaal to the point.

(Namakamu) tersenyum dan membukakan pintu kamar nya berniat memberi jalan masuk kepada Iqbaal.

Iqbaal dengan senang masuk kamar (namakamu) membawa Kopernya. (namakamu) mengeryitkan bingung.

"lo mau pindah kemana bawa koper segala?" Tanya (namakamu) yang  sekarang duduk dibawah membuka koper yang ia bawa. (Namakamu) juga ikut duduk dibawah.

Terlihat baju baju dress panjang dan baju panjang ditambah kerudung warna warni, pashmina. Semua yang berhubungan dengan hijab.

(Namakamu) menatap Iqbaal dengan satu alis yang terangkat seolah bertanya 'maksudnya apa?'

Iqbaal duduk dilantai kamar (namakamu). Dan menatap lekat lekat Wajah (namakamu).

"Gue tau kok nilai ulangan Kimia lo delapan puluh, dan itu berkat hasil kerja lo yang semaleman belajar demi dapet hadiah dari gue ye kan?" (Namakamu) mengangguk "nah ini Hadiah yang gue maksud.. lo pake sekarang, maaf gue gak kasih kabar ke lo selama tiga hari, gue lagi beli semua barang ini. Dan mulai saat ini lo harus pake hijab. Tutup aurat lo, jaga buat gue nanti setelah nikah" tutur Iqbaal seraya tersenyum kearah (namakamu) yang sekarang inginnya memeluk pria itu. Tapi sepertinya tidak boleh sebelum sah menikah.

"Ayok, cepet. Keburumalem gue mau ngajak lo suatu tempat" ucap Iqbaal. (Namakamu) buru buru memilih baju lengan panjang dan sepertinya sedikit panjang dan menutupi pantatnya, baju berwarna putih bersih. Dan memilih rok levis nya memakai kerudung warna navy. Sekarang penampilan nya berubah drastis. (namakamu) menatap dirinya lewat cermin. Dua kali lebih cantik. Iqbaal juga ikut memenuhi cermin itu dia di sebelah (namakamu).

"Cantik banget Calon Istri Gue, jadi pengen ngehalalin"

Blushing.

ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang