Siswa siswi SMA Pembangunan sedang melaksanakan Ujian Nasional pelajaran terakhir, termasuk (namakamu) dan teman temannya. Sudah lima hari ini Iqbaal dan (namakamu) tidak kontak kontakan, mengingat (namakamu) yang sedang melaksanakan UN dan Iqbaal sidang kelulusan, sebenarnya sudah tapi belum memberitahu (namakamu).
(Namakamu) mengetuk ngetuk kepalanya dengan bolpoint hitamnya, pekerjaan nya sudah selesai sedari tadi tapi waktu nya masih lama untuk bel. (Namakamu) tadi mengerjakan soal secepat kilat karena hari ini (namakamu) akan dijemput Iqbaal kembali, (namakamu) juga berusaha teliti dan tidak menyontek untuk UN sekarang, jadi (namakamu) sekarang mendapat nilai asli hasil jerih payah sendiri.
•××××ו
Iqbaal sekarang sedang mengemudikan mobilnya menuju rumah (namakamu), ia sengaja kerumah (namakamu) dulu karena akan membawakan baju ganti, agar pulang sekolah mereka langsung berangkat jalan jalan. Sudah lima hari mereka tak berjumpa, rindu ini membunuh nya.
Setelah didepan rumah (namakmu), Iqbaal keluar dari mobilnya dan mengetuk rumah (namakamu).
"Assalamualaikum" ucap Iqbaal sedikit berteriak karena takut takut tidak terdengar.
Ceklek.
"Wa'alaikumsalam" jawab Gadis berambut panjang memakai celana levis selutut dan sweater(?) Bergambar beruang pink yang sudah 6 tahun ini mengisi hatinya.
"Gue mau masuk, mau ngambil baju (namakamu)" ketus Iqbaal.
Zidny. Gadis itu menaikan sebelah alisnya. "Waktu pacaran sama aku, padahal udah 6 tahun tapi kamu gak berani masuk kamar aku dan ngambil baju apalagi, buka lemari aja gak berani, kok sekarang baru dijodohin sebentar udah nyelonong nyelonong masuk kamar" cibir Zidny yang dihiraukan Iqbaal. Ia muak dengan gadis itu yang terus mengusik hubungannya dengan (namakamu).
Iqbaal masuk kekamar (namakamu). kak Nesya sedang tidak ada di rumah hanya ada Zidny saja, semua memiliki kegiatan masing masing.
Iqbaal memilihkan baju, celana levis, sepatu, dan kerudung senada dengan bajunya. Dimasukan kedalam tas dan langsung meninggalkan Zidny yang masih menatap nya sinis.
"Baal! Mau kemana sama (namakamu)? Kamu lupa mau bawa aku kepantai abis sidang? Lupa? Kamu udah janji loh" Zidny mengerucutkan bibirnya, Iqbaal memang sudah janji kepada Zidny akan membawanya ke Pantai jika sudah selesai sidang, dan sekarang sudah selesai sidang tapi sayangnya hubungan mereka telah kandas.
"Beda Zid, gue mau jalan sama (namakamu)" bantah Iqbaal.
"Tapi lo udah Janji" timpal Zidny yang masih memakai puppy eyes.
"Yaudah sekarang kita kepantai.. tapi bareng (namakamu)" Iqbaal memutuskan seperti ini saja, dari pada ia ingkar janji.
Terlihat raut wajah Zidny menimbang nimbang. "Yaudahlah ayok!" Putus Zidny yang langsung menarik Iqbaal kedalam mobil. Iqbaal pasrah. Ia menjalankan mobil kesekolah (namakamu), Zidny duduk di samping Iqbaal. walaupun Iqbaal tidak setuju tapi Zidny keras kepala pasti harus selalu.
Mata Iqbaal tertuju kepada segerombolan gadis berseragam SMA Yang sedang berteriak teriak sepertinya, termasuk (namakamu). Zidny hanya bersidekap dada dan mendelik kesal.
"Lo duduk di belakang, ini untuk (namakamu)" ucap Iqbaal sambil mengambil tas berisi Baju ganti (namakamu).
Zidny hanya keluar mobil dan bersandar di pintu mobil. Memperhatikan Iqbaal dan (namakamu).
"(Namakamu)!!" Pekik Iqbaal. Membuat sang pemilik nama menoleh dan memunculkan mimik muka yang bahagia.
"Iqbaal? Kita jadi pergi?" Tanya (namakamu) dan dijawab anggukan oleh Iqbaal seraya menaikan tas berisi baju ganti itu sejajar dengan kepala Iqbaal.
"Ganti baju dulu, aku tunggu di mobil ya?" Ucap Iqbaal, menyerahkan tas itu.
"Yaudah titip tas sekolah aku dulu yaa" mereka bertukar tas, (namakamu) langsung mengajak Veerra untuk mengantar nya ke kamar mandi untuk mengganti pakaian.
Sedangkan Iqbaal menunggu di Mobil, Iqbaal menatap Zidny tajam saat melihat Zidny masih duduk didepan.
"Gue bilang kan pindah ke belakang!" Bentak Iqbaal, yang membuat Zidny langsung terisak. Dulu Iqbaal tidak pernah berani membentak Zidny walaupun salah Zidny besar, sedangkan Ini masalah sepele saja Iqbaal sampai membentaknya. Apa Iqbaal sudah benar benar melupakan Zidny dan beralih ke (namakamu)?
"Baal, dulu lo gak pernah bentak gue" bela Zidny.
"Itu dulu" ketus Iqbaal.
"Hey, kok ada kak Zidny Baal?" Tiba tiba (namakamu) datang, untung pertengkaran kecil Iqbaal dan Zidny sudah oh belum selesai.
"Iya gue ikut, gak boleh?" Tanya Zidny dengan tatapan sinis kepada (namakamu).
"Gak kok, yaudah aku duduk dibelakang aja" ucap (namakamu), meskipun seperti ini (namakamu) takut jika Iqbaal akan kembali ke Zidny. Tapi untuk kali ini (namakamu) membiarkan Iqbaal bicara dengan Zidny.
Semua nya sudah masuk mobil, (nmakamu) menggunakan earphone dan fokus ke handphonenya. Zidny juga, sedangkan Iqbaal sedang fokus terhadap jalanan.
Iqbaal sebenarnya sambil berpikir bagaimana caranya mencairan keheningan di mobil ini.
"(Nam..) udah makan?" Tanya Iqbaal sedikit canggung. (Namakamu) memanggut.
"Kapan?" Tanya Iqbaal lagi.
"Tadi disekolah sayang" jawab (namakamu) sedikit genit.
Iqbaal manggut manggut senang. Sedangkan Zidny terlihat kesal.
"Baal, dulu lo suka pegang tangan gue kalau lagi nyetir, cerita cerita tentang SoniQ, kok sekarang sama (namakamu) gak gitu ya?" Cibir Zidny serta tertawa meremehkan.
"Karena gue sama (namakamu) mau merasakan pegangan pertamanya waktu udah sah nikah, gak mau nyoba sekarang sekarang karena nanti gak aneh" ucap Iqbaal enteng, membuat (namakamu) terkekeh kecil. raut wajah Zidny berubah, semakin membuat (namakamu) tertawa terbahak bahak. Dipikir (namakamu) bakal cemburu? Tidak lah yaw.
"Kapan kalian nikah? Jangan dulu deh gue belum bisa move on dari kata kata Iqbaal yang akan jadiin gue cewek satu satunya dihatinya tapi bullshit!" Zidny mendelik kesal mengingat ucapan manis dulu.
"Kita nikah satu bulan lagi Kakak, please yaa lu move on sana ke bang Bastian yang masih ngejomblo, ye gak Baal? Lagian ya kalau lu emang bukan jodoh Iqbaal, terima kenyataan aja sih.. pake gak manas manasin gue" (namakamu) mencebikan bibirnya.
"Iya tuh sama Bastian aja, lagian ya kita kan gatau kedepannya bakal gimana, gue sih ngomong kayak gitu soalnya gatau kedepannya bakal nemu cewek cantik, baik, penurut kayak (namakamu)" ucap Iqbaal.
"Tapi kan lo gatau baal kejelakan (namakamu) kalau dirumah" (Namakamu) membesarkan pupilnya menatap Zidny yang akan membuka aib nya.
"Gue tau Zid, dia suka poop pagi pagi sebelum mandi, dia kalau mandi kadang sambil poop, kebo, lelet, kurang pinter di pelajaran kimia, males, kamar nya selalu acak acak an, suka ngupil depan siapa aja, kentut juga" ucap Iqbaal, (namakamu) hanya meringis .
"Baal lo tau dari mana sih stalker dasar" (namakamu) tau Iqbaal selalu bertanya via blackberry messenger kepada kak Nesya. Tapi ia pura pura tidak tau.
"Dulu lo gak pernah tau semua tentang gue!" Timpal Zidny.
"Karena lo tertutup, dan gue gak suka sama orang tertutup, karena lo manja yang selalu ngadu kalau SoniQ bully ahh lo gak kayak (namakamu) pokoknya" ucapan Iqbaal yang mampu membuat pipi (namakamu) merona merah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Problem
Novela JuvenilPermasalahan satu selesai.. dan tiba permasalahan baru? hey kapan selesai nya masalah ini? -(namakamu)Syakila Permasalahan yang harus dihadapi dengan Ikhlas, setelah permasalahan selesai ambil pelajarannya. dan siap menghadapi masalah baru -IqbaalD...