Problem 8

749 45 0
                                    

"kalian udah saling kenal? Ini Zidny anak tunggal saya" ucap Zaki yang membuat (namakamu) tercengang.

"Ayo masuk Zidny" Ujar Elli, terlihat raut wajah Zidny berubah saat melihat Iqbaal dan (namakamu). Ya sama sama terkejut.

Zidny salam kepada Elli dan duduk di samping Zaki. Mereka berbincang bincang, lain dengan (namakamu), Zidny, Iqbaal mereka hanya menjawab atau menanyakan seperlunya. Akad Nikah Zaki dan Elli akan dilaksanakan minggu depan, awalnya Zidny dan (namakamu) menolak. Dengan alasan "tunggu lebih lama dulu, biar saling mengenal" tapi itu tidak membuat urung Zaki yang bersikeras untuk menikah dengan cepat.

Langit petang sudah tergantikan oleh malam hari, Zidny dan Zaki juga sudah pulang. Sekarang hanya menyisakan Elli, (namakamu), Iqbaal. Mereka masih terdiam di tempat duduk masing masing, bergelut dengan pikiran masing masing.

"(Namakamu), ganti baju sana.. bau tau!" Ledek Iqbaal. (Namakamu) menaikan sebelah alisnya.

"ih, kaya yang udah mandi aja" cibir (namakamu) yang mencebikan bibirnya.

"Yaudah kalau begitu, aku pulang dulu.. mau mandi" pamit Iqbaal, bersalaman dengan Elli dan melambaikan tangan kepada (Namakamu).

"(Nam..), gimana keputusan Bunda? " tanya Elli. "Ya itu terserah Bunda, kalau Bunda seneng.. (namakamu) juga ikut seneng" jawab (namakamu).

'Gak bun, jangan nikah sama Zaki! Itu ayahnya Zidny!! Nanti nasib pernikahan aku sama Iqbaal gimanaaaa' (namakamu) hanya berucap dalam hati, (namakamu) tidak mau egois. Ia ingin orang tua nya bahagia, tidak terus berjuang sendirian mengurus anaknya ini, setidaknya jika memiliki seorang suami, Elli tidak akan begitu terbebani.

"(Namakamu), masuk dulu bun" pamit (namakamu) sebelum menaiki anak tangga.

•××ו

Iqbaal tengah duduk santai di sofa nya, ia sedang berada di rumah bunda nya. Iqbaal akan bercerita pada Bunda nya bahwa Zidny bertindak seperti tadi sore dan.. Zidny akan menjadi kakak (namakamu) minggu depan.

"ada apa ? Pasti kamu mau curhat" tebak Rike. Iqbaal hanya nyengir kuda.

"Bun, tadi sore Zidny marahin (namakamu)" ujar Iqbaal. Rike menautkan dua alisnya "gara gara?" Tanya bunda Rike.

"Dia gak rela Iqbaal putusin dia gara gara (namakamu)" lirih Iqbaal.

"Masya allah"

"Dan yang paling Iqbaal shock adalah, Bunda Elli mau nikah minggu depan sama ayah Zidny" ucap Iqbaal.

"Iya sih bunda tau Elli mau nikah hari minggu, tapi baru tau calon nya itu ayah Zidny, ehh bentar tapi kan kamu pernah kerumah Zidny. Emang kamu gak kenal Ayahnya?" Tanya Rike.

Iqbaal berfikir sejenak dan mengingat ngingat "kan ayah Zidny suka gak ada di rumah bun, tapi setau aku Zidny punya Ibu" timpal Iqbaal.

"Yaudah lah, sekarang kita lihat kedepannya harus berpositive thinking oke" Bunda Rike tersenyum dan memeluk anak bungsunya itu.

Iqbaal memang terlihat bijaksana, tapi disaat masa masa sulitnya ia tidak pernah sungkan untuk curhat kepada Rike. Itu membuat tenang.

•××ו

(Namakamu) membolak balikan halaman Novel, ia sudah lama tidak membaca novel. Setelah mengenal Iqbaal dirinya menjadi lebih baik dan menjadi sibuk dengan mata pelajaran dan Ibadah.

Apalagi (namakamu) nanti Senin UN, jadi (namakamu) selalu dapat kelas tambahan. Ia tidak mau mengecewakan Iqbaal, dan Bunda nya.

Tinggal empat hari lagi menuju UN. (Namakamu) tidak mau neko neko, cukup belajar tenang. Dan setelah kelulusan menikah dengan Iqbaal. Rasanya senang..

tring!

Iqbaal :

Jaga kesehatan, jangan mikirin Zidny mulu yaa

Satu pesan singkat dari Iqbaal yang membuat senyum (namakamu) mengembang.

(Namakamu) mengetikan kembali sesuatu. Dan mereka Smsan.

•××ו

Satu minggu berlalu, pernikahan Zaki dan Elli akan dilaksanakan hari ini. Sedangkan Besok (namakamu) melakukan ujian nasional.

satu minggu ini Elli dipinggit dan tidak bertemu dengan Zaki. Akad nikah juga tadi sudah dilaksanakan pukul 10. Sekarang sedang melaksanakan resepsi di gedung. (Namakamu) dan Iqbaal hanya diam duduk di kursi tamu. Zidny juga. Tapi berjauhan dengan (namakamu) dan Iqbaal. Entah apa yang dipikirkan Zidny.

"(Namakamu), besok gak boleh nyontek inget!" Ucap Iqbaal. Yang membuat (namakmu) mengerucutkan bibirnya.

"Eh, kalau ingin hasil sempurna yaa kerja sendiri.. insya allah bakal sukses" Iqbaal tersenyum kepada (namakamu).

"Kamu gitu, besok juga kamu sidang kan? Berar..."

ucapan (namakamu) terpotong saat ada yang memanggilnya.

"(Namakamu)!"

(Namakamu) menoleh dan membulatkan matanya, itu benar kakak nya? Itu benar Nesya?

"Kak Nesya" lirih (Namakamu). Iqbaal menoleh kearah (namakamu), setau Iqbaal Nesya telah meninggal. Tapi memang tidak ditemukan jasadnya.

(Namakamu) berlari menuju Nesya yang masih diam terpaku. (Namakamu) memeluknya dengan erat.

"Kak Nesya!! Ini bener kak Nesya kan?" (Namakamu) menangis, ia tak menyangka bertemu kak Nesya yang dikabarkan telah meninggal.

Nesya manggut manggut, rasanya sangat senang bertemu kakak nya. Ia tidak akan sendirian menghadapi Zidny.

"Kak Nesya kok bisa tau alamat rumah kita? terus kenapa tau bunda nikah sekarang?" Tanya (namakamu) bertubi tubi.

"Eumm panjang ceritanya, mungkin nanti malem aku cerita!" Seru Nesya. Dan mereka berpelukan lagi.

Iqbaal senang (namakamu) setidaknya ada yang melindungi dirumah. Zidny tersenyum sinis melihat Nesya dan (namakamu) yang sedang berpelukan.

•××ו

Acara resepsi pernikahan Zaki dan Elli sudah selesai, Iqbaal juga sudah pulang. zidny, (namakamu), Nesya, Zaki, dan Elli sekarang berada di ruang keluarga. Elli masih menangis bahagia bertemu dengan anak sulungnya itu.

"Nesya, ceritakan semua nya dengan jelas" ujar Elli. Nesya menghela nafasnya.

"sebenernya aku itu gak lompat ke jurang, aku cuma turun biasa aja, gak loncat. Tapi gak pake sepatu soalnya takut licin.. ehh ternyata bener tanah nya licin jadi aku jatuh deh, gatau kemana jugaa.. soalnya waktu aku sadar, nenek Kinan udah bawa aku ke rumahnya.. aku tinggal sama dia deh sampe aku lulus S1, abis itu nek kinan meniggal, jadi aku kerja sambil kuliah.. sambil nyariin keberadaan kalian, setelah aku cari ternyata bunda jadi designer ya? Aku seneng.. sebenernya aku sering ngikutin (namakamu) kemana pun. aku juga kan tau kejadian di caffe" Nesya melirik Zidny yang masih menunduk mungkin malu.

"Yaudahh kalian istirahat ya? Zidny, kamarnya sebelah (namakamu), Nesya di depan (namakamu), (namakamu) tunjukin ya? Bunda sama ayah mau ke kamar" (namakamu) mengangguk, sebenarnya sedikit canggung.

"Kak Nesya, Kak Zidny ayo ikutin akuu" ucap (namakamu) ramah, Zidny mendelik kesal dan membawa koper nya. Nesya tersenyum bahagia mengikuti (namakamu). Nesya tidak membawa barang barang dari kost an nya, sengaja karena rindu barang barang dulu.

Sudah berada di lantai dua Zidny masuk ke kamarnya, sedangkan Nesya dan (namakamu) masuk kamar Nesya. Berencana saling tukar cerita. Nesya menceritakan pengalamannya menjadi mahasiswi selama bertahun tahun untuk mendapat gelar S2 dan kisah hidup nya.

"De, kakak juga ingin dihijab dong.. mau tobat" ucap Nesya, mata (namakamu) berbinar.

"Kakak ingin punya jodoh yang baik, tolong ajarin kakak jadi lebih baik" (namakamu) sangat senang dengan penuturan kakak nya ini. Ia tidak tau bagaimana pergaulan kakak nya dulu, tapi ia akan mengubah kakak nya seperti Iqbaal mengubah dirinya.

×××××××××××

An : foto Kak Nesya dihijab

ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang