(namakamu) melangkahkan kakinya menuju ruang makan dan bertemu Bunda nya untuk sarapan, pagi ini ia kembali memakai jilbab dan akan berkelakuan baik kembali.
"Assalamualaikum Bun" Sapa hangat (namakamu), Bunda nya tersenyum.
"Wa'alaikumsalam, ayo makan" Elli menyodorkan piring berisi nasi goreng.
dimeja makan yang berkursi enam ini hanya berisi dua, kalau saja ada Soni, Nesya, dan nenek nya rumah tidak akan begitu sepi. (Namakamu) terdiam dan menopang dagu nya. Tatapan nya lurus kedepan. "(Namakamu), makan dong" tegur Elli. (Namakamu) masih menyesali perbuatannya yang membuat keluarganya hancur. (Namakamu) kehilangan kak Nesya. Padahal fulu jika saja (namakamu) tidak kabur meninggalkan Nesya mungkin Nesya tidak meninggal di jurang itu.
otaknya masih sering memutarkan kejadian dua tahun yang lalu ketika Nesya mengajak nya ke hutan, dan berhenti di juran yang bawahnya adalah laut lepas. Nesya menarik tangan (namakamu) untuk ikut bunuh diri, tapi (namakamu) malah berlari mencari Bunda nya. Tapi saat kembali Nesya sudah jatuh ke dasar laut itu, padahal selama seminggu tim sar membantu mencari jasad Nesya tapi tidak ada. Hanya ada sepasang sepatu Nesya saja. (namakamu) menyesal meninggalkan Nesya saat itu. Akar perkelahian ayah dan Nenek adalah (namakamu). Kematian Nesya juga (namakamu) yang teledor meninggalkan Nesya.
"(Namakamu) ayo makan, tuh Iqbaal nya udah jemput" timpal Elli. (Namakamu) terkejut melihat Iqbaal sudah duduk disampingnya.
Buru buru (namakamu) memakan nasi gorengnya itu. "Gausah cepet cepet, santai aja" bisik Iqbaal yang membuat desiran darah (namakamu) mengalir, degupan jantungnya berpacu lebih cepat.
Setelah selesai makan (namakamu) dan Iqbaal pamit ke sekolah.
•°°•
Didalam mobil hanya keheningan yang melanda. (Namakamu) masih mengontrol detak jantung nya yang berdegup lebih cepat dan jelas saja (namakamu) masih marah karena perlakuan Iqbaal yang menenangkan Zidny di depannya.
Sedangkan Iqbaal fokus ke jalan, dan memikirkan bagaimana cara nya membuka pembicaraan.
"Baal, sepi banget" ujar (namakamu) yangvmembuat Iqbaal menoleh kearah (namakamu) menunjukan senyum manisnya. "(Namakamu), aku minta maaf yaa.. aku gamau nyakitin kamu sebenernya, tapi aku juga gamau nyakitin Zidny.. tapi setelah kejadian kemarin aku pasti akan melupakan Zidny, apalagi beberapa minggu lagi kita nikah" timpal Iqbaal. (namakamu) merasakan sesak saat mendengar Iqbaal tidak mau menyakiti Zidny. Tapi ia merona saat Iqbaal bilang mereka akan menikah beberapa minggu lagi. (Namakamu) sangat senang akan menjadi pasangan Iqbaal.
"Iya Baal, gapapa kok.. aku seneng banget bisa bareng bareng kamu juga.." (namakamu) menghela nafasnya dan melirik ke jendela ternyata sudah sampai sekolahnya. "Aku sekolah dulu, kamu yang bener Kuliahnya oke? Jangan macem macem" lanjut (namakamu).
"Oke! Hati hati, jangan lupa sholat dzuhur ya? Aku jemput jam 3 kamu jangan kemana mana, kalau aku telat jemput Chat aku oke? Aku pergi dulu assalamualaikum" pamit Iqbaal.
"Wa'alaikumsalam" jawab (namakamu) setelah turun dari mobil Iqbaal, (namakamu) langsung menuju Kelasnya bertemu teman temannya.
••°°••
Iqbaal memarkirkan mobilnya di parkiran Kampus. ia berjalan menuju kelas pertama nya. Iqbaal sebenarnya tinggal menunggu Sidang untuk lulus S1 nya, dan itu beberapa hari lagi. Disaat (namakamu) UN, Iqbaal Sidang.
Iqbaal melihat Aldi dan Bastian sedang mengobrol seperti biasa. Iqbaal menghampiri mereka. "Al, Bas. Gimana lo mau nerusin S2?" Tanya Iqbaal tiba tiba.
"Ihh lu mah, nyapa dulu kek baru ngomong. Ini langsung ajaa nyelonong" ujar Bastian kesal.
"Kalau gue sih iya" timpal Aldi. Disetujui Bastian.
"Lo kawin muda Baal? Ckck. Pasti fans lu histeris" Ucap Bastian, yang membuat Iqbaal tertawa. SoniQ mungkin akan menyetujui nya. Mungkin.
"SoniQ reaksinya aja udah kayak begitu, tau lo pacaran sama (namakamu). Ya ampun kasian gue sama cewek yang lo pacarin, pasti aja di Bully abis abisan sama SoniQ" Timpal Aldi. Iqbaal juga berpikir seperti itu. Tapi jika ia tidak menikah bagaimana kedepannya tidak mungkin ia menjadi perjaka tua hanya gara gara fans jangan sampai.
"Oh iya kemarin abis lo pergi nyusulin (namakamu), Zidny minta Id line (Namakamu). Entah buat apa" jelas Aldi, dahi Iqbaal berkerut.
'Zidny buat apa ? Mau ngehubungin (namakamu)?' Batin Iqbaal.
"Yaudah gue ke perpustakaan dulu yaa" pamit Iqbaal. Ia lebih baik membaca buku dari pada seperti ini.
••°°••
bel pulang sudah dari tadi berbunyi, (namakamu) sudah berada di Caffe tempat bertemunya sekarang dengan Zidny.
"Udah lama lo?" Sapaan sinis yang keluar dari bibir gadis manis berambut hitam kecoklatan ini.
"Iya lumayan, buruan mau ngomong apa?" Tanya (namakamu) tak kalah sinisnya. Zidny terduduk di depan (namakmu) dengan wajah sombongnya.
"Lo soniQ kan dulunya?" (Namakamu) hanya menganggukan kepalanya.
"Berarti lo tahu kalau gue sama Iqbaal pacaran udah enam tahun dong?" (Namakamu) mengangguk kembali.
"Dan lo tahu gue putus sama Iqbaal gara gara siapa?!" Tanya Zidny dengan nada yang mulai meninggi.
(Namakamu) berfikir sejenak.
"Itu karena lo (namakamu)! Itu karena lo!!" Ucap Zidny yang membentak (namakamu).
"Zidny, (namakamu)" lirih Iqbaal. Membuat kedua wanita yang sedang memperebut kan dirinya itu menoleh ragu.
"(Namakamu) ayo pulang" ucap Iqbaal dan menarik lengan (namakamu) menjauh dari Zidny yang sekarang sedang menangis.
•°•
Di mobil (namakamu) hanya menangis dan meminta penjelasan apa yang dimaksud hubungan Zidny dan Iqbaal menjadi putus karena dirinya.
"Jangan dengerin Zidny (namakamu), dia itu cuma ngecoh hubungan kita aja.. please percaya sama aku" ujar Iqbaal yang tetap fokus kepada jalan dan sesekali melirik (namakamu).
"Aku tau, tapi aku ingin nangis rasanyaa.." lirih (namakamu).
"bunda Elli mau ngenalin calon suami nya (nam..), kita harus cepet pulang" ucap Iqbaal yang membuat (namakamu) mengerutkan keningnya.
"Iya Bunda Elli mau nikah lagi, Izinin Bunda kamu nikah lagi (nam..) biarin dia bahagia" ujar Iqbaal. Yang membuat tangisny pecah. Ia tidak mau memiliki ayah baru. Cukup bunda saja. Tidak untuk ayah baru.
"Aku tau gimana perasaan kamu, sekarang mending kita temuin dulu abis itu kamu ikut aku nenangin diri ya?"tawar Iqbaal yang dengan begitu tenangnya (namakamu) mengangguk.
•°•
"Assalamualaikum Bunda" ucap Iqbaal dan (namakamu) barengan.
"Waalaikumsalam, duduk sini Iqbaal (namakamu)" ucap Elli hangat. Iqbaal dan (namakamu) salam kepada pria paruh baya yang duduk berhadapan dengan Elli setelah itu dia duduk sebelahan di sofa sebelahnya.
"Ini calon ayah kamu, namanya Ayah Zaki. Anaknya bentar lagi datang lagi dijalan abis ada urusan sama temennya, bentar yaa" perkenalan Bunda Elli tentang calon ayah (namakamu).
Mereka berbincang bincang menunggu anak dari ayah Zaki itu.
"assalamualaikum" ucap seseorang yang membuat semua menoleh.
"Zidny" ucap Iqbaal dan (namakamu) berbarengan.
"Ehh kalian udah saling kenal, ini anak tunggal saya" ucap Zaki.
![](https://img.wattpad.com/cover/56635707-288-k149129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem
Teen FictionPermasalahan satu selesai.. dan tiba permasalahan baru? hey kapan selesai nya masalah ini? -(namakamu)Syakila Permasalahan yang harus dihadapi dengan Ikhlas, setelah permasalahan selesai ambil pelajarannya. dan siap menghadapi masalah baru -IqbaalD...