[Masak]
jam masih menunjukan pukul 03.15 dan (namakamu) sekarang sudah bergulat dengan barang barang di dapur, sebenarnya (namakamu) tidak bisa memasak. Hanya saja ia berusaha sekuat tenaga selama dua hari sebelum keberangkatan Iqbaal ia yang akan memasakan sarapan, makan siang, makan malam nya Iqbaal. seperti sekarang ia memasak Nasi goreng dan susu vanila, dan nanti jam 04 pas ia berencana kerumah Iqbaal untuk membangunkan Iqbaal dan sholat shubuh berjamaah.
"Tadaa! Alhadulillah.. mending aku mandi deh" (namakamu) bermonolog. Dirumahnya baru ia yang sudah bangun, yang lain masih tertidur bahkan bi Sumi saja belum bangun.
(Namakamu) memasuki nasi goreng dan susu nya kedalam tupperware lalu dimasukan kedalam tas ransel sekolahnya. kemudian ia melakukan ritual mandi pagi nya.
Dua puluh menit (namakmu) sudah siap dengan memakai t-shirt abu abu polos yang ditimpal Jaket biru laut, memakai celana levis hitamnya dan pashmina abu abu. Sepatu converse nya yang melengkapinya.
Ia sudah siap dan tinggal berangkat. Di meja makan sudah (namakamu) simpan sepucuk surat izin nya. Sebenarnya ia sudah bilang tadi malam tapi tetap saja harus bilang.
(namakamu) memakai mobil ayla biru nya menuju rumah Iqbaal.
[Rumah Iqbaal]
Ting tong!
Bel rumah Iqbaal sudah dibunyikan sedari tadi, tapi belum ada yang membukakan pintunya.
"Sebentar!" Teriak Bunda Rikedari dalam.
Ceklek.
(namakamu) hanya tercengir saat Bunda Rike membukakan pintu rumahnya.
"Ya ampun subuh subuh begini, ada apa sayang?" Tanya Bunda Rike dan membiarkan (namakamu) masuk kedalam ruang tamunya.
"Mau bangunin Iqbaal, ingin di imamin Iqbaal, sekalian aku bawa sarapan untuk Iqbaal dan aku doang hehe" (namakamu) tercengir kepada Rike yang menggeleng gelengkan kepalanya.
"Yaudah, kekamar Iqbaal aja ya? Bunda mau bangunin ayah dulu" (namakamu) mengangguk dan menaiki anak tangga menuju kamar Iqbaal yang ada di lantai dua. Apartermennya sementara diisi oleh teh Ody karena Iqbaal akan ke Inggris. Dan Iqbaal dibiarkan tinggal dirumah orang tuanya.
[Di kamar Iqbaal]
"assalamualaikum Baal" (namakmu) menyimpan tas nya di meja belajar Iqbaal dekat ranjang, dan (namakamu) duduk di tepi ranjang. Mengelus rambut Iqbaal halus.
"Bangun Baal, udah adzan tuh"
Iqbaal menggeliatkan tubuhnya dan kembali menarik selimut. "Nih anak susah banget bangunnya" (namakamu) bermonolog dan berpikir bagaimana caranya membangunkan Iqbaal yang kebluk itu.
'ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR'
Suara adzan telah berkumandang. (Namakamu) menggoyang goyangkan tubuh Iqbaal.
"Apa sih teh? Masih malem?" Iqbaal mengigau, jelas jelas yang membangunkan (namakamu) bukan Teh Ody.
"Udah subuh Ganteng, imamin aku yuk" bisik (namakamu) tepat ditelinga Iqbaal.
Iqbaal langsung bangkit dari tidurnya dan menatap (namakamu) terkejut. Sedangkan (namakamu) hanya tersenyum miring.
"Kenapa ada disini (nam..)? Ini kan baru adzan subuh" ucap Iqbaal. (Namakamu) hanya menggidikan bahunya acuh.
"Yok sholat berjamaah, aku wudhu dulu di bawah.. kamu siap siap ya" setelah Itu (namakamu) menghilang dibalik pintu kamar Iqbaal.
[Sarapan]
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem
Teen FictionPermasalahan satu selesai.. dan tiba permasalahan baru? hey kapan selesai nya masalah ini? -(namakamu)Syakila Permasalahan yang harus dihadapi dengan Ikhlas, setelah permasalahan selesai ambil pelajarannya. dan siap menghadapi masalah baru -IqbaalD...